Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

20 Handayani and Arty 2008 melaporkan bahwa telah berhasil melakukan sintesis benzalaseton serta turunannya melalui reaksi kondensasi aldol silang. Sintesis menggunakan benzaldehida : aseton dengan rasio mol 1 : 1 menghasilkan benzalaseton. Sintesis dengan rasio mol benzaldehida:aseton 2 : 1 menghasilkan dibenzalaseton. Sintesis dilakukan selama 40 menit, 10 menit pertama larutan NaOH dalam akuades:etanol 1 : 1 dan benzaldehida diaduk. Aseton ditambahkan dan pengadukan dilanjutkan selama 30 menit. Da’i et al. 2010 melaporkan bahwa telah berhasil melakukan sintesis senyawa analog kurkumin 3,5-bis-4’-hidroksi-3’-metoksi benzilidin-piperidin-4- on monohidrat hidroklorida. Sintesis ini dilakukan melalui reaksi kondensasi aldol menggunakan katalis HCl. Piperidin-4-on monohidrat hidroklorida:vanilin dengan rasio mol 1 : 2 digunakan dalam sintesis. Proses sintesis dilakukan dengan variasi suhu, yaitu pada suhu kamar, pemanasan pada suhu 50 - 80 o C dan refluks pada suhu 80 o C. Sintesis ini berlangsung selama 2 jam dan didinginkan selama 2 hari. Hasil sintesis ini berupa pH optimal pembentukan senyawa analog kurkumin 3,5-bis-4’-hidroksi-3’-metoksi benzilidin-piperidin-4-on monohidrat hidroklorida, yaitu pada pH 2. Prabawati et al. 2014 telah berhasil melakukan sintesis senyawa 4- dimetilaminodibenzalaseton. Katalis yang digunakan adalah katalis basa kuat NaOH 10. Reaksi dilakukan pada kondisi di bawah suhu kamar. Bahan yang digunakan adalah senyawa 4-dimetilamino-benzeldehida, benzaldehida dan aseton dengan rasio mol 1 : 1 : 1. Reaksi dilakukan dengan variasi waktu sintesis, yaitu 3, 4, dan 6 jam. Hasil menunjukkan bahwa waktu reaksi optimum berlangsung 21 selama 3 jam. Hasil yang diperoleh berupa padatan kristal berwarna orange dengan rendemen 66,87. Masyithoh 2014 telah berhasil mensintesis 6-fenil-3,5-heksadiena-2-on. Pada sintesis ini menggunakan variasi rasio mol sinamaldehida:aseton yaitu 1 : 1, 1 : 3, 1 : 5, 1 : 10 dan 1 : 20. Katalis yang digunakan adalah NaOH dengan pelarut akuades:etanol 2 : 1. Sintesis dilakukan selama 20 menit menggunakan reaksi kondensasi aldol silang. Rasio mol sinamaldehida:aseton yang menghasilkan hasil maksimum rendemen sebesar 30,59 adalah 1 : 3. Penelitian sintesis benzilidinsikloheksanon mempunyai konsep yang sama dengan beberapa penelitian yang telah dijabarkan di atas, yaitu menggunakan reaksi kondesasi aldol silang. Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah senyawa yang akan disintesis dan variasi rasio mol reaktan yang digunakan dalam sintesis.

C. Kerangka Berfikir

Benzilidinsikloheksanon merupakan senyawa yang diperoleh dari reaksi kondensasi aldol antara sikloheksanon dan benzaldehida dengan katalis larutan NaOH. Senyawa turunan benzilidinketon ini mempunyai peran sebagi antioksidan, antiinflamasi, antibakteri dan antikanker. Sintesis benzilidinsikloheksanon dilakukan melalui reaksi kondensasi aldol silang antara sikloheksanon dan benzaldehida. Katalis yang digunakan berupa basa NaOH. Katalis basa NaOH ini berperan dalam mekanisme enolat. Ion enolat sikloheksanon berperan sebagai nukleofil dan menyerang atom C karbonil pada benzaldehida lalu membentuk ion alkoksida. Ion alkoksida akan menarik sebuah 22 proton dari molekul air membentuk β-hidroksiketon yang mudah mengalami dehidrasi menghasilkan ikatan rangkap yang terkonjugasi dengan gugus karbonil. Sintesis benzilidinsikloheksanon ini dilakukan dengan variasi rasio mol sikloheksanon-benzaldehida. Secara teori, senyawa benzilidinsikloheksanon akan terbentuk pada perbandingan rasio mol sikloheksanon : benzaldehida 1 : 1. Variasi rasio mol antara sikloheksanon : benzaldehida dimaksudkan untuk menentukan rasio mol dengan rendemen maksimal. Hasil dari sintesis dengan reaksi kondensasi aldol silang ini berupa senyawa berbentuk serbuk yang akan diidentifikasi dan karakterisasi menggunakan KLT, KLT scanner, spektroskopi IR dan spektroskopi 1 H-NMR.