8
rangkap terkonjugasi. Benzaldehida mempunyai rumus struktur molekul C
6
H
5
CHO seperti pada Gambar 2.
C H
O
Gambar 2. Struktur benzaldehida
Benzaldehida banyak dimanfaatkan dalam pembuatan perisa almond pada makanan dan minuman. Benzaldehida mempunyai bau yang khas sehingga
banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan parfum. Penggunaan lainnya dari benzaldehida adalah sebagai bahan pestisida dan sebagai intermediet dalam
sintesis senyawa organik. Hasil penelitian
Handayani dan Arty 2008 menunjukkan bahwa benzaldehida atau turunan benzaldehida yang direaksikan dengan aseton dapat
menghasilkan senyawa benzalaseton atau turunannya. Senyawa benzalaseton adalah senyawa hasil sintesis antara aseton : benzaldehida 1 : 1. Senyawa
anisalaseton adalah hasil sintesis antara p-anisaldehida : aseton 1 : 1. Senyawa veratralaseton adalah hasil sintesis antara veratraldehida : aseton 1 : 1.
3. Sikloheksanon
Sikloheksanon merupakan senyawa keton yang memiliki Hα. Sikloheksanon mempunyai bau yang menyengat dan berupa cairan berminyak, serta mudah
9
menguap. Sikloheksanon mempunyai sifat yang sedikit larut dalam air. Rumus struktur molekul dari sikloheksanon adalah C
6
H
10
O seperti pada Gambar 3.
O
Gambar 3. Struktur sikloheksanon
Sikloheksanon digunakan
dalam sintesis
benzilidinsikloheksanon. Berdasarkan hasil penelitian Pudjono et al. 2010 menunjukkan bahwa sintesis
melalui reaksi multistep kondensasi aldol antara p-nitrobenzaldehida dan sikloheksanon dengan katalis asam klorida pekat menghasilkan 2-sikloheksilidin-
6-4’-nitrobenzilidinsikloheksanon dan 2-4’-nitrobenzilidinsikloheksanon.
4. Natrium Hidroksida NaOH
Natrium hidroksida NaOH merupakan senyawa basa kuat yang juga dikenal dengan istilah sodium hidroksida atau soda kaustik. NaOH murni
biasanya berbentuk padat berwarna putih. NaOH mempunyai sifat mudah larut dalam air dan melepaskan panas ketika dilarutkan karena sifat dasarnya yang
merupakan golongan basa kuat. NaOH berperan sebagai katalis basa homogen, yaitu katalis yang mempunyai fase yang sama dengan reaktan.
Katalis merupakan suatu senyawa yang mempunyai fungsi meningkatkan laju reaksi untuk mencapai suatu kesetimbangan. Dengan adanya katalis, maka
mekanisme baru akan terjadi dengan energi pengaktifan yang lebih rendah
10
dibandingkan reaksi tanpa menggunakan
katalis. Penambahan katalis mengakibatkan adanya interaksi antara reaktan dengan katalis tersebut tetapi pada
akhir reaksi akan terbentuk kembali seperti keadaan semula. Katalis secara umum dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu katalis homogen,
heterogen, dan enzim. Katalis homogen adalah katalis yang mempunyai fase yang sama dengan reaktannya. Katalis heterogen adalah katalis yang fasenya berbeda
dengan reaktannya. Katalis enzim adalah katalis yang digunakan pada reaksi- reaksi biokimia Helwani et al., 2009.
Katalis homogen terdiri dua jenis, yaitu asam dan basa. Katalis homogen asam dapat berupa H
2
SO
4
, HCl dan H
3
PO
4
. Penggunaan katalis asam ini membutuhkan waktu reaksi yang lama dan menyebabkan korosi pada reaktor
yang digunakan. Katalis homogen basa dapat berupa KOH dan NaOH. Penggunaan katalis basa ini menghasilkan limbah pencucian dalam jumlah yang
besar Helwani et al., 2009. NaOH berperan sebagai katalis dalam reaksi kondensasi aldol silang.
Dengan adanya suasana basa, maka ion enolat dapat terbentuk dengan syarat senyawa aldehida atau keton mempunyai Hα.
5. Kondensasi Aldol Silang
Kondensasi aldol adalah reaksi pembentukan ikatan karbon-karbon melalui adisi nukleofil dari enolat keton terhadap suatu aldehida. Reaksi ini biasanya
melepaskan satu molekul air untuk membentuk suatu senyawa karbonil tak jenuh αβ. Nukleofil yang dapat digunakan dalam reaksi kondensasi aldol adalah enol,