16
berasal dari kompleks, karena adanya overtone kombinasi dan perbedaan serapan yang lemah.
Pada  spektrum  inframerah  terdapat  pita-pita  yang  letaknya  dapat dikelompokkan  berdasarkan  intensitas  absorpsinya:  kuat,  medium  dan  lemah
dengan  pita  spektrum  tajam,  sedang  ataupun  melebar.  Pita-pita  pada  spektrum tersebut  berada  pada  daerah  serapan  inframerah.  Daerah finger  print merupakan
daerah  yang  mengandung  spektrum  tertentu  yang  tidak  dapat dijelaskan,  yaitu pada  daerah  serapan  1400-900  cm
-1
.  Hampir  sebagian  ikatan  tunggal  akan memberikan  serapan  pada  daerah  ini.  Hal  ini  disebabkan  energi  vibrasi  berbagai
ikatan tunggal hampir sama besarnya, sehingga akan terjadi interaksi kuat antara ikatan tunggal yang berdekatan Sastrohamidjojo, 2001.
Beberapa  daerah  serapan  inframerah  penting ditunjukkan  pada  Tabel  1 berikut Pavia et al., 2009.
Tabel 1. Daerah serapan gugus fungsi pada spektroskopi IR
Gugus Fungsi Bilangan Gelombang cm
-1
Intensitas Absorpsi
C-H aromatik 3150 - 3050
Kuat C-H alkena
3050-3000 Kuat
C=O keton 1725 - 1705
Kuat C=C alkena
1680 - 1600 medium-lemah
C=C aromatik 1600 - 1475
medium-lemah
Dengan melakukan pengujian sejumlah senyawa yang telah diketahui gugus fungsinya,  maka  dapat  diketahui  serapan  frekuensi  dari  senyawa  tersebut. Selain
itu juga dapat memperkirakan frekuensi serapan yang muncul. Serapan pada tiap
17
gugus fungsi akan terlihat pada daerah-daerah tertentu. Serapan dari gugus fungsi dengan kisaran kecil dapat digunakan untuk menentukan tipe ikatan.
8. Spektroskopi
1
H-NMR
Spektroskopi  resonansi  magnetik  inti  NMR  merupakan  metode  yang digunakan  untuk  menentukan  struktur  suatu  senyawa  dengan  spektrum  NMR
yang  menginformasikan  tentang  lingkungan  kimia  dari  atom  hidrogen,  jumlah atom  hidrogen  pada  tiap  lingkungan  kimia  dan  struktur  dari  gugus  yang
berdekatan  dengan  atom  hidrogen.  Prinsip dasar  dari  spektroskopi  NMR adalah penyerapan  gelombang  radio  oleh  inti-inti  dalam  suatu  molekul  organik  yang
berada pada medan magnet yang kuat. Inti  atom  hidrogen  atau  proton  mempunyai sifat-sifat  magnet.  Bila  suatu
senyawa  yang  mengandung  atom  hidrogen  diletakkan  pada  bidang  magnet  yang sangat  kuat  dan  dipancarkan  radiasi  elektromagnetik,  maka  inti  atom  hidrogen
dari senyawa tersebut akan menyerap energi melalui proses absorbsi yang disebut dengan resonansi magnet. Absorpsi radiasi dapat terjadi apabila kekuatan medan
magnet sesuai dengan frekuensi radiasi elektromagnet. Senyawa  yang  berperan  sebagai  larutan  standar  adalah  tetrametilsilan
CH
3 4
Si  atau  TMS.  Senyawa  TMS  yang  digunakan  mempunyai  keunggulan, yaitu protonnya dapat beresonansi pada medan magnet yang lebih besar daripada
medan  magnet  untuk  resonansi  proton  senyawa  organik  lainnya.  Hal  tersebut menyebabkan proton-proton dari gugus metil jauh lebih terlindungi dibandingkan
dengan senyawa-senyawa lainnya Creswell et al, 2005.
18
Tiap  proton  dalam  suatu  molekul  akan  beresonansi  pada  frekuensi  yang sama.  Hal  ini  disebabkan  karena  proton  dalam  molekul  tersebut  dikelilingi  oleh
elektron  yang  menunjukkan  perbedaan  lingkungan  elektronik dari  satu  proton terhadap  proton  lainnya.  Konsep  dasar  atom  menerangkan  bahwa  proton  akan
dilindungi oleh elektron-elektron yang mengelilinginya. Semakin besar kerapatan elektron  yang  mengelilingi  proton  inti,  semakin  besar  pula  medan  yang
dihasilkan berlawanan dengan medan yang digunakan. Dalam  suatu  molekul,  tiap  proton  berada  dalam  lingkungan  kimia  yang
berbeda. Hal ini memberikan shielding elektronik yang tingkatannya juga sedikit berbeda.  Beberapa  substituen  elektronegatif  yang  terikat  pada  atom karbon
mengakibatkan  penarikan  elektron.  Penarikan  ini akan  mereduksi  kerapatan  dari elektron valensi sekitar proton yang terikat pada karbon tersebut. Semakin banyak
substituen yang  bersifat elektronegatif,  semakin  banyak  pula  proton  yang  tidak terlindungi, sehingga  akan  terjadi  pergeseran  kimia  dari  proton-proton  tersebut
Sastrohamidjojo, 2007. Spektra  NMR  dapat  digambarkan  dengan  grafik  yang  menunjukkan
kekuatan  medan  magnet  yang  digunakan  meningkat  dari  kiri  ke  kanan.  Pada bagian kiri dari grafik merupakan bagian medan magnet rendah down field dan
bagian  kanan  dari  grafik  merupakan  bagian  medan  magnet  tinggi  up field. Pergeseran  kimia  TMS  dapat  dinyatakan  sebagai  titik  nol  dan  absorpsi  lainnya
terjadi ke arah down field.