Wawasan Empirik VISI SPIRITUAL PENDIDIKAN ISLAM: Pengembangan Implementatif Kepribadian Muslim.
- 116 -
lar, dan spiritual karena memang ada isyarat- isyarat spiritual yang berhubungan dengan alam
material dan nalar.
Komunikasi di alam spiritual penuh dengan lam –
bang atau simbol yang berbeda dengan simbol bahasa yang biasa dipergunakan seseorang dalam
komunikasinya dengan sesamanya. Lambang itu adalah tahapan yang lebih dasar dari seluruh
pengalaman spiritual. Hanya ungkapan yang berupa simbol tidak selalu memberikan makna
yang jelas. Maka perlu didiskusikan lebih jauh dan lebih detail dengan berbagai pihak supaya mem
– berikan kejernihan makna dan tidak salah tafsir.
Asumsi yang mendasarinya bahwa suatu simbol berarti mewakili sesuatu yang tidak hadir: dan
pemaknaannya sangat bergantung dari pengala
– man-pengalaman yang pernah datang sebelumnya;
dalam arti pengalamannya sendirilah yang me –
nuntun terhadap pemahaman dan pemaknaan se –
suatu yang datang dari suatu visi spiritual itu. Walaupun kadang-kadang juga pemaknaannya
didasarkan dari suatu kreativitas baru dalam mengapresiasi yang datang kepadanya.
Masing-masing simbol yang didapat dalam perja –
lanan sipritual mempunyai implikasi yang berbeda terhadap kepribadian seseorang. Ada simbol yang
perlu dihindari perjumpaannya –ditolak sebagai
pengalaman sipritual yang benar- karena dianggap
- 117 -
hanya sebagai penghalang perjalanan selanjutnya. Dan pengalaman sipritual yang lain menunjukkan
kelurusan jalan yang diperolehnya karena terbukti telah membawa peningkatan perasaan takwa. De-
ngan demikian gambaran religius -seperti penga
– laman spiritual- menjadi benar karena ternyata
memainkan peranan yang berguna dalam penga –
laman empirik seseorang. Kekuatan suatu simbol dari pengalaman spiritual
mampu menghubungkan realitas yang penuh mis –
teri dengan kesadaran eksistensial seseorang. Ka –
dang-kadang pengalaman itu berkorelasi dengan pengalaman empirik serta validitasnya ditunjuk
– kan oleh kebenaran empirik sehingga dapat me
– ningkatkan kemantapan keyakinan terhadap kebe
– naran pengalamannya. Ketika seseorang dapat
tenggelam dalam kesadaran spiritual -kalau Tuhan menghendaki- ia bisa mendapatkan petunjuk ten
– tang sisi eksternal dan internal setiap persoalan
yang sedang dihadapi. Adalah suatu kewajaran bila seseorang harus melakukan pertimbangan ter
– tentu melalui visi spiritualnya agar permasalahan
yang dihadapinya dapat dilihat dari berbagai aspek empirik, nalar, dan spiritual. Dengan de
– mikian pengalaman spiritual dapat menguatkan
– atau sebaliknya- pengalaman dan pengetahuan
dari suatu aspek tertentu sehingga dapat menam –
bah validitas pengetahuan dan pengalaman yang didapat dari aspek lainnya. Suatu masalah yang
- 118 -
didekati dari berbagai aspek lebih mungkin dipe –
cahkan secara simultan dan konprehensif.