Dimensi diferensiasi Kurikulum Akselerasi

34 Depdiknas 2003: 48-50, mencantumkan guru yang dipilih hendaknya guru yang memiliki kemampuan, sikap, dan keterampilan terbaik diantara guru yang ada the best of the best . Secara lebih operasional, guru yang dipilih memenuhi persyaratan sebagai berikut. a. Memiliki tingkat pendidikan yang dipersyaratkan sesuai dengan jenjang sekolah yang diajari, sekurang-kurangnya S1 untuk SD, SMP, dan SMA. b. Mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya. c. Memiliki pengalaman mengajar di kelas regular sekurang-kurangnya 3 tiga tahun dengan prestasi yang baik. d. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang karakteristik siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa anak berbakat secara umum dan program percepatan belajar secara khusus. e. Memiliki karakteristik umum yang dipersyaratkan antara lain: 1 adil dan tidak memihak, 2 sikap kooperatif demokratis, 3 fleksibilitas, 4 rasa humor, 5 menggunakan penghargaan dan pujian, 6 minat yang luas, 7 member perhatian terhadap masalah anak, dan 8 penampilan dan sikap menarik. f. Memenuhi sebagian besar dari persyaratan.

D. Penelitian Relevan

Penelitian Fajriyah tahun 2009 dengan judul Manajemen Pembelajaran Akselerasi: Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Sumberbungur Pamekasan 3 . Kesimpulan peneliti ini adalah: 1. Perencanaan pembelajaran akselerasi di MTsN Model Sumberbungur Pamekasan 3 pada dasarnya sama dengan kelas reguler, kurikulum yang dipakai yang membedakan waktu belajarnya. Isi kurikulum MTsN meliputi struktur dan muatan kurikulum. Struktur kurikulum MTsN memuat kelompok mata pelajaran dengan memperhatikan standar kompetensi lulusan SKL dan standar isi SI yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. 2. Pelaksanaan pembelajaran peneliti menyimpulkan meliputi proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas dan luar kelas. MTs Negeri Model Sumberbungur Pamakasan 3, kelas akselerasi menerapkan sistem paket dan waktu belajarnya dengan sistem kredit semester sks. Metode pembelajaran diarahkan berpusat pada siswa. Guru sebagai fasilitator mendorong dan memberikan ruang peserta didik mengembangkan potensi 35 belajar secara aktif, kreatif, dan menyenangkan. Telah menyiapakan setiap kelas dan ruang yang ada beberapa media antara lain: laptop, LCD beserta perlengkapannya, TV. Dan VCD. Media pembelajaran siswa akselerasi yang lain seperti buku-buku atau bahan bacaan, buku ajar dan paket yang disediakan di perpustakaan sekolah. Media pembelajaran juga disediakan di kelas dan di laboratorium termasuk internet, media tersebut digunakan sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan. Kegiatan pempelajaran akselerasi sama dengan pembelajaran reguler yaitu meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Hasil penelitian Nisa, Ika, dan Tatag 2012: 1 tentang keefektifan accelerated learning dengan pendekatan SAVI pada materi kubus dan balok di kelas akselerasi, hasil analisis penelitian yang ditemukan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan guru mengelola pembelajaran adalah 3,95 dan berada pada kategori sangat baik, rata-rata persentase aktivitas siswa adalah 92,58 sehingga berada pada kategoti aktif, persentase hasil belajar siswa sebesar 90,48 sehingga hasil belajar siswa secara klasikal dapat dinyatakan tuntas, serta respons positif siswa dengan persentase 99,66 dan berada pada kriteria sangat positif. Dilihat dari kedua penelitian tersebut terdapat perbedaan dan kesamaan terhadap penelitian yang akan dilakukan penulis. Perbedaannya kedua penelitian tersebut dilakukan di lokasi yang berbeda dengan yang akan dilakukan oleh penulis dan tidak melakukan penelitian terhadap persentase siswa. Kesamaan penelitian tersebut yang akan dilakukan penulis tehadap penelitian guru mengelola pembelajaran terhadap kelas akselerasi yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan ketercapaian tujuan yang didalamnya yaitu salah satu terdapat hasil belajar.