32 waktu sesuai dengan t
untutan belajar peserta didik”. Hal tersebut senada dengan Reni Akbar-Hawadi 2006: 124, bahwa:
Muatan kurikulum untuk program akselerasi tidak berbeda dengan kurikulum standar yang digunakan untuk program regular. Perbedaannya
terletak pada penyusunan kembali struktur program pengajaran dalam alokasi waktu yang lebih singkat. Program akselerasi ini akan menjadikan
kurikulum standar yang biasanya ditempuh siswa SMU dalam tiga tahun menjadi hanya dua tahun.
Dalam pedoman percepatan belajar mengenai kurikulum akselerasi Depdiknas 2003: 39, kurikulum percepatan belajar dikembangkan secara
berdiferensiasi, mencakup empat dimensi yaitu umum, diferensiasi, non akademis, dan suasana belajar yang satu bagian dengan yang lainnya tidak
dapat dilihat terlepas seperti tersebut berikut ini.
a. Dimensi umum
Bagian kurikulum yang merupakan inti yang memberikan keterampilan dasar, pengetahuan, pemahaman, nilai dan sikap yang
memungkinkan peserta didik berfungsi sesuai dengan tuntutan masyarakat atau tuntutan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kurikulum inti
merupakan kurikulum dasar yang diberikan pula kepada peserta didik lain dalam jenjang pendidikan tersebut Depdiknas, 2003: 39.
b. Dimensi diferensiasi
Bagian kurikulum yang berkaitan erat dengan ciri khas perkembangan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa, yang merupakan program khusus dan pilihan terhadap bidang studi tertentu. Peserta didik memilih bidang studi yang diminatinya untuk
diketahui lebih meluas dan mendalam Depdiknas, 2003: 40.
33
c. Dimensi non akademis
Bagian kurikulum yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar di luar kegiatan sekolah formal dengan cara melalui media lain
seperti belajar melalui radio, televisi, internet, CD-Rom, wawancara pakar, kunjungan ke museum, dan sebagainya Depdiknas, 2003: 40.
d. Dimensi suasana belajar
Pengalaman belajar yang dijabarkan dari lingkungan keluarga dan sekolah. Iklim akademis sistem pemberian ganjaran dan hukuman hubungan
antar peserta didik, antara guru dan peserta didik, antara guru dan orangtua peserta didik, dan antara orangtua dan peserta didik, merupakan unsur-unsur
yang menentukan dalam lingkungan belajar Depdiknas, 2003: 40.
7. Kompetensi Guru Akselerasi
Dalam kelas akselerasi juga memperhatikan kompetensi guru yang mengajar. Hal ini dikarenakan guru yang akan mengajar mempunyai
kecerdasan yang luar biasa maka dari itu diperlukannya guru yang tetap melebihi peserta didiknya. Guru yang mengajar di kelas akselerasi juga
mengajar kelas regular pada umumnya. Menurut Reni Akbar-Hawadi 2006: 124, bahwa:
Guru yang mengajar program akselerasi adalah guru-guru biasa yang juga mengajar program regular. Hanya saja sebelumnya mereka telah
dipersiapkan dalam satu lokakarya dan workshop sehingga mereka memiliki pemahaman tentang perlunya layanan pendidikan bagi anak-anak berbakat,
keterampilan menyusun Program Kerja Guru PKG, pemilihan strategi pembelajaran, penyusunan catatan lapangan, serta melakukan evaluasi
pengajaran program siswa cepat.