BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian kecelakaan Lalu Lintas
Pengertian kecelakaan di dalam Pedoman penanganan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas 2004 adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-
sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya yang mengkibatkan korban manusia atau kerugian harta benda.
Kecelakaan dapat juga difenisikan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
yaitu suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban
manusia danatau kerugian harta benda. Di dalam undang-undang ini kecelakaan digolongkan menjadi 3 yaitu:
1. Kecelakaan lalu lintas ringan yang merupakan kecelakaan yang
mengakibatkan kerusakan kendaraan danatau barang. 2.
Kecelakaan lalu lintas sedang yang merupakan kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan kerusakan kendaraan danatau barang.
3. Kecelakaan lalu lintas berat yang merupakan kecelakaan yang mengakibatkan
korban meninggal dunia atau luka berat. Kecelakaan dapat disebabkan oleh kelalaian pengguna jalan, ketidaklaikan
kendaraan, serta ketidaklaikan jalan danatau lingkungan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
II.2 Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas
Ada beberapa kategori karakteristik kecelakaan lalu lintas secara umum yaitu jenis tabrakan, jenis korban, waktu kecelakaan termasuk jam dan hari
kejadian, keadaan cuaca dan jalan, kondisi kendaraan dan pengendara saat kecelakaan.
Karakteristik kecelakaan yang dipedomani oleh Pedoman Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas yang diterbitkan oleh Dep. Permukiman
dan Prasarana Wilayah Pd T-09-2004-B menitikberatkan kepada kajian antara tipe kecelakaan yang dikelompokkan atas tipe kecelakaan dominan.
Analisis data dilakukan dengan pendekatan “5W + 1H” , yaitu Why penyebab kecelakaan, What tipe kecelakaan, Where lokasi kecelakaan, Who
pengguna jalan yang terlibat, When waktu kejadian dan How tipe pergerakan kendaraan.
1. Why : Faktor penyebab kecelakaan modus operandi Analisis ini dimaksudkan untuk menemukenali faktor-faktor dominan
penyebab suatu kecelakaan, antara lain : a. terbatasnya jarak pandang pengemudi,
b. pelanggaran terhadap rambu lalu lintas, c. kecepatan tinggi seperti melebihi batas kecepatan yang diperkenankan,
d. kurang antisipasi terhadap kondisi lalu lintas seperti mendahului tidak aman,
e. kurang konsentrasi, f. parkir ditempat yang salah,
g. kurangnya penerangan,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
h. tidak memberi tanda kepada kendaraan lain,dsb. 2. What : Tipe tabrakan
Analisis tipe tabrakan bertujuan untuk menemukenali tipe tabrakan yang dominan disuatu lokasi kecelakaan, antara lain :
a. menabrak orang pejalan kaki, b. tabrak depan-depan,
c. tabrak depan-belakang, d. tabrak depan-samping,
e. tabrak samping-samping, f. tabrak belakang-belakang,
g. tabrak benda tetap di badan jalan, h. kecelakaan sendirilepas kendali.
3. Who : Keterlibatan pengguna jalan Keterlibatan pengguna jalan di dalam kecelakaan dikelompokkan sesuai
dengan tipe pengguna jalan atau tipe kendaraan, antara lain : a. pejalan kaki,
b. mobil penumpang umum, c. mobil angkutan barang,
d. bus, e. sepeda motor,
f. kendaraan tak bermotor sepeda, becak, kereta dorong, dsb 4. Where : Lokasi kejadian
Lokasi kejadian mengacu kepada lingkungan lokasi kecelakaan seperti : a. lingkungan pemukiman,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
b. lingkungan perkantoran atau sekolah, c. lingkungan tempat pembelanjaan,
d. lingkungan pedesaan, e. lingkungan pengembangan, dsb.
5. When : Waktu kejadian kecelakaan Waktu kejadian kecelakaan dapat ditinjau dari kondisi penerangan di
lokasi kejadian atau jam kejadian kecelakaan. a. ditinjau dari kondisi penerangan, waktu kejadian dibagi atas:
1. malam gelap tidak ada penerangan, 2. malam ada penerangan,
3. siang terang, 4. siang gelap hujan, berkabut, asap,
5. subuh atau senja. b. ditinjau dari jam kejadian mengacu kepada periode waktu yang terdapat
pada formulir kecelakaan. 6. How : Kejadian kecelakaan
Suatu kecelakaan lalu lintas terjadi pada dasarnya didahului oleh suatu manuver pergerakaan tertentu. Tipikal manuver pergerakan kendaraan antara lain:
a. gerak lurus, b. memotong atau menyiap kendaraan lain,
c. berbelok kiri atau kanan, d. berputar arah,
e. berhenti mendadak, menaik-turunkan penumpang, f. keluar masuk tempat parkir,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
g. bergerak terlalu lambat, dsb. Klasifikasi kecelakaan yang dipakai PT. Jasa Marga Persero dalam
Maya, 2011 meliputi : 1.
Berdasarkan tingkat kecelakaan, berdasarkan tingkat kecelakaannya maka kecelakaan dibagi dalam 4 empat golongan yaitu :
1 kecelakaan sangat ringan damage only : kecelakaan yang hanya
mengakibatkan kerusakankorban benda saja. 2
kecelakaan ringan : kecelakaan yang mengakibatkan korban luka ringan. 3
kecelakaan berat : kecelakaan yang mengakibatkan korban luka berat. 4
kecelakaan fatal : kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. 2.
Berdasarkan kelas korban kecelakaan, maka korban kecelakaan diklasifikasikan menjadi :
a korban luka ringan
Adalah kecelakaan yang mengakibatkan korban mengalami luka–luka yang tidak membahayakan jiwa dan tidak memerlukan pertolongan lebih lanjut
dari rumah sakit. b
korban luka berat Adalah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban mengalami luka-
luka yang dapat membahayakan
jiwa dan memerlukan pertolonganperawatan lebih lanjut di rumah sakit.
c korban meninggal dunia
Adalah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban jiwameninggal dunia.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3. Berdasarkan faktor penyebab kecelakaan, kecelakaan disebabkan beberapa
faktor yaitu faktor pengemudi, faktor kendaraan, faktor jalan dan faktor lingkungan.
4. Berdasarkan waktu kecelakaan, jenis kecelakaan ini ditetapkan menurut satu
periode waktu tertentu. 5.
Berdasarkan lokasi terjadinya kecelakaan a
Lokasi jalan lurus 1 lajur, 2 lajur maupun 1 lajur searah atau berlawanan arah
b Tikungan jalan c Persimpangan jalan.
6. Berdasarkan jenis kendaraan, sesuai dengan penggolongan kendaraan yang
diterapkan oleh pengelola jalan yaitu golongan I, golongan IIa, dan golongan IIb dengan jenis-jenis kendaraan seperti sedan, jeep, pick up, mini bus, bus
sedang, bus besar 2 as, bus besar 3 as, truk kecil, truk besar 2 as, truk besar 3 as, truk trailer dan truk gandeng.
7. Berdasarkan cuaca saat kejadian kecelakaan, menurut cuaca diklasifikasikan
atas cerah, mendung, berkabut, berdebu, berasap, gerimis, dan hujan lebat. 8.
Berdasarkan jenis kecelakaan yang terjadi, diklasifikasikan atas beberapa tabrakan, yaitu depan-depan, depan-belakang, tabrakan sudut, tabrakan sisi,
lepas kontrol, tabrak lari, tabrak massal, tabrak pejalan kaki, tabrak parkir, dan tabrakan tunggal. Dimana PT Jasa Marga mengelompokkan jenis tabrakan
yang melatarbelakangi terjadinya kecelakaan lalu lintas menjadi :
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
a Tabrakan depan – depan
Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana keduanya saling beradu muka dari arah yang berlawanan, yaitu bagian
depan kendaraan yang satu dengan bagian depan kendaraan lainnya. b
Tabrakan depan – samping Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana
bagian depan kendaran yang satu menabrak bagian samping kendaraan lainnya.
c Tabrakan depan – belakang
Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian depan kendaraan yang satu menabrak bagian belakang kendaraan di
depannya dan kendaraan tersebut berada pada arah yang sama.
d Tabrakan samping – samping
Adalah jenis tabrakan antara dua kendaraan yang tengah melaju dimana bagian samping kendaraan yang satu menabrak bagian yang lain.
e Menabrak penyeberang jalan
Adalah jenis tabrakan antara kendaraan yang tengah melaju dan pejalan kaki yang sedang menyeberang jalan.
f Tabrakan sendiri
Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju mengalami kecelakaan sendiri atau tunggal.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
g Tabrakan beruntun
Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang melibatkan lebih dari dua
kendaraan secara beruntun. h
Menabrak obyek tetap Adalah jenis tabrakan dimana kendaraan yang tengah melaju menabrak
obyek tetap di jalan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Klasifikasi Kecelakaan Berdasarkan Posisi Terjadinya. Gambar Lambang
Klasifikasi Keterangan Keterangan
Tabrak Depan
Tabrak Belakang
Tabrak Samping
Tabrak Sudut
Kehilangan Kontrol
• Terjadi pada jalan lurus yang berlawanan arah.
• Terjadi pada satu ruas jalan searah
• Pengereman mendadak • Jarak kendaraan yang tidak
terkontrol • Terjadi pada jalan lurus dan
searah • Pelaku menyiap kendaraan
• Terjadi pada jalan lurus lebih dari 1 lajur dan pada
persimpangan jalan • Kendaraan yang mau menyiap
• Tidak tersedia pengaturan lampu lalu lintas atau rambu-rambu
pada persimpangan jalan • Mengemudikan kendaraan
dengan kecepatan tinggi • Terjadi pada saat pengemudi
kehilangan konsentrasi • Kendaraan mengalami hilang
kendali
Sumber : Djoko Setijowarno,2003 dan Maya,2011
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Kecelakaan yang lazim menurut Khisty C. Jotin terdiri dari beberapa kategori karakteristik yaitu :
1. Berdasarkan jenis kecelakaan
a. Belok kiri, adu muka
b. Tegak lurus
c. Belakang
d. Samping
e. Berkaitan-pedestrian
f. Keluar dari badan jalan
g. Benda-benda diam
h. Adu-muka
i. Kendaraan parkir.
2. Berdasarkan jenis korban
a. Fatal
b. Luka-luka
• Cacat • Bukan cacat
• Kemungkinan luka c.
Kerusakan harta benda. 3.
Berdasarkan keadaan pengemudi a.
Mengemudi dalam keadaan pengaruh alkohol atau obat b.
Pengemudi serampangan atau tidak hati-hati c.
Sakit atau lelah d.
Kegagalan untuk mematuhi pembatasan SIM
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
e. Pandangan terhalang
f. Perlengkapan yang rusak
g. Kehilangan kendali akibat beban yang bergeser, angin, atau vakum.
4. Berdasarkan keadaan
a. Cuaca cerah, berawan, hujan, angin, atau vakum
b. Cahaya sekitar terang, gelap, fajar, senja, lampu jalan
c. Permukaan jalan kering, basah, bersalju, es.
5. Berdasarkan hari waktu
a. 00.00-1.00 pagi
b. 1.00-2.00 pagi
c. 2.00-3.00 pagi, sampai
d. 23.00-24.00 malam.
Dalam penelitian ini akan dibahas klasifikasi karakteristik kecelakaan berdasarkan klasifikasi yang dipaparkan diatas, yaitu :
1. Berdasarkan waktu kecelakaan, untuk waktu kecelakaan diklasifikasikan
menurut hari dan jam terjadinya kecelakaan. 2.
Berdasarkan tipe tabrakan yang terjadi, diklasifikasikan atas tabrak lari, tabrak massal, tabrak pejalan kaki, tabrak parkir, dan tabrakan tunggal, lepas kontrol.
3. Berdasarkan jenis kendaraan, sesuai dengan penggolongan kendaraan yang
diterapkan oleh pengelola jalan yaitu golongan I, golongan IIa, dan golongan IIb dengan jenis-jenis kendaraan seperti : sepeda motor, mobil penumpang,
pick up, bus, truck, truck 2 as, truck trailer.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4. Berdasarkan kelas korban kecelakaan, maka korban kecelakaan
diklasifikasikan menjadi korban luka ringan, korban luka berat, dan korban meninggal dunia.
5. Berdasarkan jenis kelamin, diklasifikasikan menjadi laki-laki dan perempuan.
6. Berdasarkan usia, dikalasifikasikan menjadi usia dibawah 15 tahun sampai
diatas usia 45 tahun. 7.
Berdasarkan tingkat kecelakaan, berdasarkan tingkat kecelakaannya maka kecelakaan dibagi dalam empat golongan yaitu kecelakaan sangat ringan
kendaraan, kecelakaan ringan, kecelakaan berat, dan kecelakaan fatal.
II.3 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kecelakaan