Faktor Manusia Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kecelakaan

penyebab terjadinya kecelakaan identik dengan unsur-unsur pembentuk lalu lintas yaitu pemakai jalan, kendaraan, jalan, dan lingkungan. Kecelakaan dapat timbul jika salah satu dari unsur tersebut tidak berperan sebagaimana mestinya. Masalah kecelakaan di jalan tidak terlepas dari unsur pokok pembentuk lalu lintas yaitu manusia sebagai pengemudi, jalan beserta lingkungannya, dan unsur kendaraan. Ketiga unsur tersebut dalam sistem lalu lintas yang ada harus tumbuh dan berkembang secara seimbang karena apabila salah satu unsur ketinggalan dalam perkembangannya maka akan terjadi kesenjangan yang menjurus kepada terjadinya ketidakseimbangan yang pada akhirnya menjadi penyebab timbulnya kecelakaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu kejadian kecelakaan terjadi akibat dari salah satu faktor atau kombinasi dua faktor penyebab kecelakaan atau lebih. Austroad 2002 dan Warpani 1999 dalam Amelia 2009, menyatakan bahwa secara umum faktor-faktor utama yang memberikan kontribusi terhadap kecelakaan lalu lintas antara lain faktor manusia yang mencakup pengemudi dan pejalan kaki pengguna jalan, faktor prasarana yang mencakup jalan dan lingkungan jalan dan faktor sarana atau kendaraan. Dari uraian di atas, faktor penyebab kecelakaan dapat dikelompokkan menjadi 4 faktor yang terdiri dari faktor manusia, kendaraan, jalan dan lingkungan.

II.3.1 Faktor Manusia

Dalam analisis data statistik dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, penyebab kecelakaan lalu lintas yang terbesar adalah faktor pengemudi. Mengemudi merupakan pekerjaan yang kompleks sehingga memerlukan pengetahuan dan kemampuan tertentu. Pada saat yang sama, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pengemudi harus menghadapi kendaraan dengan berbagai peralatannya dan menerima pengaruh atau rangsangan dari keadaan sekelilingnya. Kelancaran dan keselamatan dalam berkendara tergantung pada kesiapan dan keterampilan pengemudi dalam menjalankan kendaraannya. Faktor manusia sebagai pengemudi kendaraan sangat berperan penting dalam menjalankan kendaraan, dengan mempercepat, memperlambat, dan menghentikan kendaraaan. Hal ini merupakan penyebab utama timbulnya kecelakaan lalu lintas. Beberapa faktor pengemudi yang cenderung menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas antara lain adalah : a. Karakteristik fisik pengemudi Menurut Oglesby dan Hicks 1988 laporan kecelakaan menunjukkan bahwa pengendara yang tidak baik sering kali disertai pelanggaran hokum dan terletak di dalam rantai kejadian yang mengakibatkan 73 dari kecelakaan fatal dan 83 dari seluruh kecelakaan jalan raya.. Berdasarkan pengalaman kecelakaan korban jiwa per pengemudi yang memiliki SIM Terdapat 140 juta pengemudi yang memiliki Surat Ijin Mengemudi SIM di Amerika Serikat, 10 di atas umur 65 tahun hanya memiliki 65 tingkat keterlibatan dari seluruh pengemudi, sementara tingkat keterlibatan dari 10 di bawah umur 20 tahun dan 12 dalam kelompok umur 20 sampai 24 tahun berturut-turut adalah 180 dan 170 dari rata-rata. Dilaporkan juga bahwa orang-orang tua hanya mengemudi kira-kira kurang dari 50, sehingga tingkat mil-kendaraan yang terjadi adalah 1,3 kali dari rata-rata keseluruhan. Mereka nampaknya lebih hati-hati dan membuat lebih sedikit keputusan yang salah dalam kesadarannya akan batas keselamatan. Lebih banyak yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecelakaaan dengan jalan menghalangi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara yang berusia 24 tahun atau yang lebih muda dari pada meniadakan kelompok berusia diatas 65 tahun. Untuk orang yang menderita epilepsy, sakit jantung, dan gangguan kejiwaan memiliki tingkat kecelakaan sekitar dua kali lipat dibandingkan masyarakat umum. Diketahui juga bahwa 90 dari seluruh pengemudi dan 100 dari yang tercatat melanggar lalu lintas menilai diri mereka sendiri sebagai yang memiliki keterampilan mengemudi dan kepatuhan akan lalu lintas diatas rata-rata. Terdapat bukti yang cukup kuat bahwa pengendaraan yang aman, tertib, dan sopan adalah berhubungan erat dengan timbulnya emosi dan sikap terhadap pengambilan resiko. Orang yang sering mengalami kecelakaan lebih agresif dan tidak toleran terhadap pengendara lain. Kelelahan dan perasaan ngantuk juga mengurangi kemampuan seorang pengemudi mengendarai kendaraan secara aman. Serta pengemudi yang peminum dan pejalan kaki yang terlibat dalam alkohol juga mengakibatkan masalah kecelakaan jalan raya yang paling serius. Pengemudi yang mengkonsumsi alkohol lebih sedikit memakai sabuk pengaman dibandingkan dengan pengemudi bukan peminum.

II.3.2 Faktor Kendaraan