diperoleh dikirimkan ke tempat penelitian Pesantren Syamsudhuha Cot Murong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Setelah mendapatkan izin,
peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian. Peneliti menentukan responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Setelah
mendapatkan calon responden, selanjutnya peneliti menjelaskan kepada responden tersebut tentang tujuan, manfaat, dan proses pengambilan data.
Kemudian bagi calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani surat perjanjian dan mengisi lembar kuisioner. Apabila ada pertanyaan yang tidak
dipahami, responden diberi kesempatan untuk bertanya. Selesai pengisian, peneliti mengambil kuisioner yang telah diisi responden, kemudian memeriksa
kelengkapan data. Jika ada data yang kurang, dapat langsung dilengkapi, selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisa.
8. Analisa Data
Analisa data dilakukan setelah semua data dalam kuesioner dikumpulkan melalui beberapa tahap dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan
data, kemudian data yang sesuai diberi kode coding untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Kemudian memasukkan
entry data ke komputer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program komputerisasi.
Universitas Sumatera Utara
8. 1 Analisis Bivariat
Analisis Bivariat adalah analisis secara simultan dari dua variabel yang akan di uji. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah satu variabel dengan variabel lain
saling berhubungan, dengan menggunakan uji statistik Spearman Correlation dengan kemungkinan hasil hubungan meliputi: hubungan antara kebersihan diri
dengan kejadian penyakit skabies, hubungan antara penggunaan air bersih dengan kejadian penyakit skabies, dan hubungan antara kesehatan kamar dengan kejadian
penyakit skabies.
Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat dengan kejadian penyakit skabies dianalisis secara statistic dengan menggunakan formulasi Korelasi
Bivariat Spearman. Uji signifikan apakah Ha diterima dengan cara membandingkan nilai “p” dengan nilai “r” level of significant, yaitu bila nilai
“p ≤ r “ maka Ha diterima hipotesa kerja diterima, dan bila “p ≥ r” maka Ha di
tolak. Untuk menafsirkan hasil pengujian statistik tersebut lebih lanjut digunakan kritaria penafsiran korelasi menurut Dahlan 2003 dapat dilihat pada tabel 1.
Berdasarkan hasil uji statistik antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan kejadian penyakit skabies menggunakan uji spearman correlation
memperlihatkan koefisien korelasi sebesar 0,628 dengan nilai p-value pada kolom sig2-tailed sebesar 0,000. Nilai p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari
level of significant α sebesar 0,05 yang berarti hipotesa alternatif diterima yaitu
terdapat hubungan yang bermakna antara dua variabel yang di uji yaitu antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan kejadian penyakit skabies. Angka
Universitas Sumatera Utara
korelasi yang dihasilkan yaitu 0,628, artinya korelasi antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Penyakit Skabies adalah terdapat hubungan
yang kuat antara dua variabel dengan arah korelasinya positif.
Tabel 1 Panduan interpretasi hasil uji korelasi.
Parameter Nilai
Interpretasi Kekuatan
korelasi r 0,00-0,199
0,20-0,399 0,40-0,599
0,60-0,799 0,80-1,000
Sangat lemah. Lemah
Sedang Kuat
Sangat kuat Nilai p
P0,05
P0,05 Terdapat korelasi yang bermakna antara
dua variabel yang akan di uji. Tidak terdapat korelasi yang bermakna
antara dua variabel yang akan di uji. Arah korelasi + positif
- negatif Searah,semakin besar nilai satu variabel
semakin besar pula nilai variabel lainnya. Berlawanan arah, semakin besar nilai satu
variabel semakin kecil nilai variabel lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menggambarkan tentang hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian penyakit skabies pada santri perempuan di Pesantren
Syamsudhuha Cot Murong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Pengumpulan data dilakukan terhadap 145 orang responden yaitu santri
perempuan dari kelas 1 sampai kelas 3 Tsanawiyah di Pesantren Syamsudhuha Cot Murong, meliputi karakteristik responden, deskripsi Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat, deskripsi kejadian penyakit skabies, dan hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian penyakit skabies pada santri perempuan di
Pesantren Syamsudhuha Cot Murong.
1. 1 Data Demografi Responden
Deskripsi karakteristik responden terdiri dari umur, kelas, suku, pekerjaan orang tua dan pemberian uang saku. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa
rata-rata usia responden adalah 12 tahun SD=1,19. Sebagian besar responden duduk di kelas satu sebanyak 41. Mayoritas responden berlatarbelakang suku
Aceh yaitu sebanyak 93. Sebagian besar pekerjaan orang tua responden sebagai petani sebanyak 49 dan pemberian uang saku responden sebagian besar
perminggu Rp, 20.000 sd Rp, 50.000 sebanyak 61.
Universitas Sumatera Utara