Desain Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Pertimbangan Etik Penelitian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1 Validitas

BAB 4 METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah deskripsi korelasi yaitu mengidentifikasi hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian penyakit skabies pada santri perempuan di Pesantren Syamsudhuha Cot Murong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh utara. 2. Populasi dan Sampel 2.1 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah para santri perempuan dari kelas 1 sampai kelas 3 Tsanawiyah di Pesantren Syamsudhuha Cot Murong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara, dengan jumlah populasi sebanyak 228 orang.

2.2 Teknik Sampling

Teknik sampling yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Pengambilan secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasakan sifat atau ciri tertentu Notoatmodjo, 2010. Adapun kriteria sampel pada penelitian ini, antara lain: santri perempuan yang tinggal di pesantren selama tahun 2012-2013, santri perempuan yang duduk dikelas I, II, dan III Tsanawiyah di pesantren, santri perempuan yang beresiko Universitas Sumatera Utara terkena penyakit skabies, santri perempuan yang terkena skabies, dan santri perempuan yang bersedia menjadi responden.

2.3 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh santri perempuan dari kelas 1-3 Tsanawiyah di Pesantren Syamsudhuha Cot Murong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara dengan menggunakan rumusan perhitungan Slovin Nursalam, 2009. Keterangan : n : Besar sampel N: Besar populasi d: Tingkat signifikansi p nilai d = 0,05 Adapun jumlah sampel penelitian yang diperoleh dari perhitungan statistik tersebut dengan hasil n= 145. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 145 orang. Universitas Sumatera Utara

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pesantren Syamsudhuha Cot Murong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2013 sd 18 Mei 2013. Adapun alasan peneliti memilih lokasi ini karena Pesantren Syamsudhuha Cot Murong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara memiliki kriteria sampel penelitian, disamping ini lokasi ini mudah dijangkau oleh peneliti dan belum pernah dilakukan penelitian tentang skabies.

4. Pertimbangan Etik Penelitian

Pertimbangan etik dimulai dari proses administrasi penelitian yaitu setelah mendapatkan persetujuan dari institusi pendidikan Fakultas Keperawatan USU dan izin dari institusi pendidikantempat penelitian Pesantren Syamsudhuha Cot Murong Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara, selanjutnya peneliti melakukan beberapa langkah-langkah penelitian mulai dari pertimbangan etik penelitian yang meliputi: persetujuan menjadi responden penelitian Informed Consent, lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria dan disertai judul penelitian, bila responden tidak bersedia menjadi responden maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghargai hak-hak responden. Penelitian akan dilakukan dengan rahasia Anomity, dan untuk menjaga kerahasiaan identitas peneliti waktu penelitian ini tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberikan kode penelitian Confidentiality, kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti sebagai kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Universitas Sumatera Utara

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun oleh peneliti dengan mengacu kepada tinjauan pustaka dan kerangka konsep. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari 3 bagian berisi: Kuesioner Data Demografi KDD, Kuesioner Perilaku Hidup Bersih dan Sehat KPHBS, dan Kuesioner Penyakit Skabies KPS.

5.1 Kuesioner Data Demografi KDD

Kuesioner tentang data demografi adalah aspek data tentang responden meliputi umur, kelas, suku, pekerjaan orang tua dan pemberian uang saku. Biodata ini diisi pada bagian yang telah disediakan pada lembar kuesioner.

5.2 Kuesioner Perilaku Hidup Bersih dan Sehat KPHBS

Kuesioner Perilaku Hidup Bersih dan Sehat KPHBS terdiri dari 3 bagian yaitu kebersihan diri, penggunakan air bersih dan kesehatan kamar. Kuesioner ini menggunakan kuesioner jenis Multiple Choice Closed Ended dengan Skala Likert. Kuesioner Perilaku Hidup Bersih dan Sehat KPHBS terdiri dari 20 peryataan yang terbagi atas 11 pernyataan kebersihan diri, 3 pernyataan penggunakan air bersih dan 6 pernyataan kesehatan kamar dengan pilihan jawaban Selalu SL, Sering SR, Kadang-kadang KD dan Tidak pernah TP. Skor tertinggi pada skala ini adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Pernyataan Kuesioner Perilaku Hidup Bersih dan Sehat KPHBS terdiri atas pernyataan positif. Skor pada skala pernyataan ini adalah Selalu SL skor 4, Sering SR Universitas Sumatera Utara skor 3, Kadang-kadang KD skor 2 dan Tidak pernah TP skor 1. Sehingga diperoleh nilai minimum 20 dan nilai maksimum 80. Berdasarkan rumus statistika menutut Hidayat 2009 dengan menghitung jumlah total skor adalah i = Rentang Banyak kelas Dimana i merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurang dengan nilai terendah. Dari hasil skoring perilaku hidup bersih dan sehat nilai tertinggi 80 dan nilai terendah adalah 20, maka rentang kelas adalah 60 dengan 3 kategori banyak kelas, sehingga diperoleh panjang kelas sebesar 20. Data untuk kuesioner perilaku hidup bersih dan sehat KPHBS dikategorikan sebagai berikut: 20-39 adalah kategori PHBS buruk, 40-59 adalah PHBS kategori cukup, dan 60-80 adalah kategori PHBS baik.

5.3 Kuesioner Penyakit Skabies KPS

Kuesioner Penyakit Skabies KPS menggunakan kuesioner jenis Dichotomy Closed Ended dengan Skala Gutman. Kuesioner penyakit skabies terdiri dari 10 pernyataan dengan pilihan jawanan Ya dan Tidak. Skor tertinggi pada skala ini adalah 2 dan skor terendah 1. Pernyataan ini terdiri atas pernyataan positif, dimana skor pada skala pernyataan ini adalah Ya skor 2 dan Tidak skor 1. Adapun total skor untuk kuesioner penyakit skabies KPS nilai minimum 10 dan nilai maksimum 20. Data untuk Kuesioner Penyakit Skabies KPS dikategorikan sebagai berikut : 1-10 adalah kategori tidak mengalami skabies dan Universitas Sumatera Utara 11-20 adalah kategori mengalami skabies. Semakin tinggi total skor penyakit skabies maka akan semakin tinggi penderita skabies. 6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 6. 1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat keshahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan memenuhi unsur penting dalam menentukan validitas pengukuran instrument yaitu: Relevansi isi, instrumen disesuaikan dengan tujuan penelitian agar dapat mengukur objek dengan jelas. Pada penelitian ini, telah dilakukan penyesuaikan instrumen penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu relevan pada sasaran subjek dan cara pengukuran melalui instrumen yang disusun sesuai dengan tinjauan pustaka. Instrumen penelitian berupa kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini telah divalidasi oleh dosen Fakultas Keperawatan yang berkompeten dalam bidang kesehatan komunitas dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Uji validitas dapat ditunjukkan dengan menggunakan output SPSS dan dapat pula diketahui dari validitas tiap-tiap pertanyaan melalui uji reliabilitas. Untuk mengetahui item pertanyaan itu valid dengan melihat nilai Corrected Item Total Corelation. Apabila item pertanyaan mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel dakatakan valid. Universitas Sumatera Utara

6. 2 Reliabilitas

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI MUKIM PADA PONDOK PESANTREN MODERN DAN PONDOK PESANTREN SALAFI

3 27 28

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI MUKIM DI PONDOK PESANTREN BAHRUL MAGHFIROH MALANG

15 102 30

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN Pedikulosis kapitis PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN PPAI AN-NAHDLIYAH DESA KEPUHARJO KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

10 35 31

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SANTRI TENTANG PHBS DAN PERAN USTADZ DALAM MENCEGAH PENYAKIT SKABIES DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES (Studi pada Santri di Pondok Pesantren Al-Falah Kecamatan Silo Kabupaten Jember)

0 4 20

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SANTRI TENTANG PHBS DAN PERAN USTADZ DALAM MENCEGAH PENYAKIT SKABIES DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT SKABIES (Studi pada Santri di Pondok Pesantren Al-Falah Kecamatan Silo Kabupaten Jember)

7 25 78

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT SKABIES DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD Hubungan Antara Penyakit Skabies Dengan Tingkat Kualitas Hidup Santri Di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT SKABIES DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MUAYYAD Hubungan Antara Penyakit Skabies Dengan Tingkat Kualitas Hidup Santri Di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta.

0 4 14

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA Hubungan Status Gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.

1 4 18

40 HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN TIMBULNYA PENYAKIT SCABIES PADA SANTRI

0 0 14

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN ASSALAFIYYAH MLANGI NOGOTIRTO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Skabies pada Santriwati Pondok

0 0 14