Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Definisi Konsep

Universitas Santo Thomas dan diantara dari penghuni tersebut merupakan terdapat pasangan perkawinan tidak tercatat. Hal ini yang melatarbelakangi penulis dalam pemilihan lokasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pemaparan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang di jadikan sarana penelitian, yaitu: 1. Apa orientasi yang melandasi perempuan pelaku perkawinan tidak tercatat di Kelurahan Tanjung Sari melakukan pernikahannya? 2. Apa status sosial bagi perempuan pada perkawinan tidak tercatat di lingkungan masyarakatnya di Kelurahan Tanjung Sari?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui orientasi perempuan pelaku perkawinan tidak tercatat melakukan perkawinan tidak tercatat di Kelurahan Tanjung Sari. 2. Untuk mengetahui dampak sosial bagi perempuan pelaku perkawinan tidak tercatat di lingkungan sosialnya di Kelurahan Tanjung Sari. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran rinci kepada peneliti maupun juga pembaca mengenai Orientasi dan Status Sosial Perempuan Pelaku Perkawinan tidak Tercatat yang nantinya dapat menambah wawasan dalam Universitas Sumatera Utara membahas dan menanggapi wacana perkawinan tidak tercatat dan mengenai isu gender khususnya perempuan dalam bentuk kajian sosiologis kedepannya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan sosial khususnya dalam bidang isu gender dan dapat menjadi tolak ukur penguasaan dan usaha meningkatkan kemampuan penulis dalam mengaplikasikan ilmu secara teoritis dan metodologis yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang juga merupakan persyaratan bagi penyelesaian studi yang harus dipenuhi di Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universtitas Sumatera Utara.

1.5 Definisi Konsep

1. Perempuan Kata perempuan dalam bahasa Arab diungkapkan dengan lafaz yang berbeda, antara lain mar`ah, imra`ah, nisa`, dan unsa. Kata mar`ah dan imra`ah jamaknya nisa`. Ada yang mengatakan bahwa akar kata nisa` adalah nasiya yang artinya lupa disebabkaan lemahnya akal. Akan tetapi pengertian ini kurang tepat, karena tidak semua perempuan akalnya lemah dan mudah lupa. Sementara dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan, perempuan adalah orang manusia yang mempunyai puka, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak dan menyusui. Sedangkan wanita adalah perempuan dewasa. Dari sini dapat diketahui, bahwa perempuan adalah manusia yang Universitas Sumatera Utara mempunyai puka tidak dibedakan umurnya. Pada penelitian ini adalah perempuan pelaku istripasangan yang melakukan perkawinan tidak tercatat. 2. Orientasi Orientasi adalah peninjauan untuk menentukan sikap, arah, tempat dan sebagainya yang tepat dan benar atau pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan. 3. Status Sosial Status sosial adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial sehubungan dengan kelompok-kelompok lain di dalam kelompok yang lebih besar lagi. 4. Perkawinan Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi yang biasanya intim dan seksual. Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan upacara pernikahan. Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Tergantung budaya setempat bentuk perkawinan bisa berbeda-beda dan tujuannya bisa berbeda-beda juga. Tapi umumnya perkawinan itu ekslusif dan mengenal konsep perselingkuhan sebagai pelanggaran terhadap perkawinan. Perkawinan umumnya dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Umumnya perkawinan harus diresmikan dengan pernikahan. Universitas Sumatera Utara 5. Perkawinan tidak tercatat Perkawinan yang tidak mempunyai legalitas dalam undang-undang negara karena tidak melakukan prosedural perkawinan yang sah menurut pemerintah yakni tidak melakukan pelaporan dan pencatatan tentang adanya pernikahan yang terjadi sehingga tidak memiliki kekuatan hukum untuk melindungi hak-hak pelakunya khususnya istri dan anak. Akan tetapi memiliki kesah-an secara hukum adat agama. 6. Pernikahan Siri Pernikahan siri atau pernikahan bawah tangan merupakan pernikahan yang secara hukum sipil tidak sah dan dilakukan atas dasar aturan adat atau agama saja. Secara harfiah “sirri” itu artinya “rahasia”. Jadi, nikah sirri adalah pernikahan yang dirahasiakan dari pengetahuan orang banyak. 7. Perkawinan Bawah Tangan Perkawinan Bawah Tangan adalah perkawinan yang dilaksanakan berdasarkan agama atau adat istiadat calon suami danatau calon isteri, dan pada dasarnya secara agama dan adat perkawinan tersebut telah sah, akan tetapi secara hukum, perkawinan tersebut tidak diakui oleh negara. 8. Pencatatan Perkawinan Pencatatan Perkawinan adalah suatu tindakan dari instansi yang diberikan tugas untuk mencatat perkawinan dan perceraian dalam buku register dan dilakukan menurut ketentuan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara 9. Catatan Sipil Catatan Sipil adalah suatu lembaga yang bertugas untuk mencatat atau mendaftar setiap peristiwa yang diamati oleh warga masyarakat, misalnya perkawinan, dengan tujuan untuk mendapatkan data selengkap mungkin, agar status perkawinan warga masyarakat dapat diketahui. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tindakan Sosial dan Orientasi Subjektif

Teori Fungsionalisme Struktural yang dibangun Talcott Parsons dan dipengaruhi oleh para Sosiolog Eropa menyebabkan teorinya itu bersifat empiris, positivistis dan ideal. Pandangannya tentang tindakan manusia itu bersifat voluntaristik, artinya karena tindakan itu didasarkan pada dorongan kemauan, dengan mengindahkan nilai, ide dan norma yang disepakati. Tindakan individu manusia memiliki kebebasan untuk memilih sarana alat dan tujuan yang akan dicapai itu dipengaruhi oleh lingkungan atau kondisi-kondisi, dan apa yang dipilih tersebut dikendalikan oleh nilai dan norma. Pandangan Parsons tentang tindakan manusia itu bersifat voluntaristik, artinya karena tindakan itu didasarkan pada dorongan kemauan, dengan mengindahkan nilai, ide dan norma yang disepakati. Tindakan individu manusia memiliki kebebasan untuk memilih sarana alat dan tujuan yang akan dicapai itu dipengaruhi oleh lingkungan atau kondisi-kondisi, dan apa yang dipilih tersebut dikendalikan oleh nilai dan norma. Prinsip-prinsip pemikiran Talcott Parsons bahwa tindakan individu manusia itu diarahkan pada tujuan. Di samping itu, tindakan itu terjadi pada suatu kondisi yang unsurnya sudah pasti, sedang unsur-unsur lainnya digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Selain itu, secara normatif tindakan tersebut diatur berkenaan dengan penentuan alat dan tujuan. Atau dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Posisi Perempuan dalam Status Sosial Keluarga Pakpak (Studi kasus pada Keluarga Etnis Pakpak di Kelurahan Sidiangkat Kecamatan Sidikalang)

4 72 115

Interaksi Sosial Keluarga Poligami Suku Karo (Studi Kasus di Desa Kutarakyat, Kec. Naman)

6 98 76

Pengaruh Tingkat Status Sosial Ekonomi Masyarakat Terhadap Partisipasi Politik Pada Pemilu Presiden 2009 (Studi deskriptif: Kelurahan Sitirejo I, Medan, Sumatera Utara)

1 29 105

Status Gizi Balita Di Posyandu Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru

1 23 58

Gerakan Sosial HIPPMA ( Himpunan Pensiunan Perkebunan Maju Bersama) Dalam Memperjuangkan Hak-Hak Pensiunan Buruh PTPN II (Studi Deskriptif Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang)

1 30 109

Gerakan Sosial HIPPMA ( Himpunan Pensiunan Perkebunan Maju Bersama) Dalam Memperjuangkan Hak-Hak Pensiunan Buruh PTPN II (Studi Deskriptif Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang)

0 83 109

Pembagian Waris Dalam Perkawinan Tidak Tercatat (Studi Kasus Perkawinan Poligami di Kelurahan Cipete Selatan)

2 38 84

KESETIAAN PASANGAN SUAMI ISTERI (Studi Kasus Pelaku Perkawinan Anak Dibawah Umur Kesetiaan Pasangan Suami Isteri (Studi Kasus Pelaku Perkawinan Anak Dibawah Umur Di Kecamatan Candi Sari, Semarang).

1 2 15

KESETIAAN PASANGAN SUAMI ISTERI (Studi Kasus Pelaku Perkawinan Anak Dibawah Umur Kesetiaan Pasangan Suami Isteri (Studi Kasus Pelaku Perkawinan Anak Dibawah Umur Di Kecamatan Candi Sari, Semarang).

1 1 19

STATUS HUKUM PERNIKAHAN YANG TIDAK TERCATAT MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN INDONESIA

0 0 13