Tindakan Sosial dan Orientasi Subjektif

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tindakan Sosial dan Orientasi Subjektif

Teori Fungsionalisme Struktural yang dibangun Talcott Parsons dan dipengaruhi oleh para Sosiolog Eropa menyebabkan teorinya itu bersifat empiris, positivistis dan ideal. Pandangannya tentang tindakan manusia itu bersifat voluntaristik, artinya karena tindakan itu didasarkan pada dorongan kemauan, dengan mengindahkan nilai, ide dan norma yang disepakati. Tindakan individu manusia memiliki kebebasan untuk memilih sarana alat dan tujuan yang akan dicapai itu dipengaruhi oleh lingkungan atau kondisi-kondisi, dan apa yang dipilih tersebut dikendalikan oleh nilai dan norma. Pandangan Parsons tentang tindakan manusia itu bersifat voluntaristik, artinya karena tindakan itu didasarkan pada dorongan kemauan, dengan mengindahkan nilai, ide dan norma yang disepakati. Tindakan individu manusia memiliki kebebasan untuk memilih sarana alat dan tujuan yang akan dicapai itu dipengaruhi oleh lingkungan atau kondisi-kondisi, dan apa yang dipilih tersebut dikendalikan oleh nilai dan norma. Prinsip-prinsip pemikiran Talcott Parsons bahwa tindakan individu manusia itu diarahkan pada tujuan. Di samping itu, tindakan itu terjadi pada suatu kondisi yang unsurnya sudah pasti, sedang unsur-unsur lainnya digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Selain itu, secara normatif tindakan tersebut diatur berkenaan dengan penentuan alat dan tujuan. Atau dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara tindakan itu dipandang sebagai kenyataan sosial yang terkecil dan mendasar, yang unsur-unsurnya berupa alat, tujuan, situasi dan norma. 1. Pelaku atau aktor, aktor atau pelaku ini dapat terdiri dari seorang individu atau suatu koletifitas. Parsons melihat aktor ini sebagai termotivisir untuk mencapai tujuan. 2. Tujuan, tujuan yang ingin dicapai biasanya selaras dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat. 3. Situasi tindakan untuk mencapai tujuan ini biasanya terjadi dalam situasi. Hal- hal yang termasuk dalam situasi ialah prasarana dan kondisi. 4. Standar-standar normatif ini adalah skema tindakan yang paling penting menurut Parsons. Guna mencapai tujuan, aktor harus memenuhi sejumlah standar atau aturan yang berlaku. Kamanto, 2004 : 65 Dengan demikian, dalam tindakan tersebut dapat digambarkan yaitu individu sebagai pelaku dengan alat yang ada akan mencapai tujuan dengan berbagai macam cara, yang juga individu itu dipengaruhi oleh kondisi yang dapat membantu dalam memilih tujuan yang akan dicapai dengan bimbingan nilai dan ide serta norma. Perlu diketahui bahwa selain hal-hal tersebut di atas, tindakan individu manusia itu juga ditentukan oleh orientasi subjektifnya, yaitu berupa orientasi motivasional dan orientasi nilai. Perlu diketahui pula bahwa tindakan individu tersebut dalam realisasinya dapat berbagai macam karena adanya unsur-unsur sebagaimana dikemukakan di atas. Universitas Sumatera Utara

2.2 Konsep Gender

Dokumen yang terkait

Analisis Posisi Perempuan dalam Status Sosial Keluarga Pakpak (Studi kasus pada Keluarga Etnis Pakpak di Kelurahan Sidiangkat Kecamatan Sidikalang)

4 72 115

Interaksi Sosial Keluarga Poligami Suku Karo (Studi Kasus di Desa Kutarakyat, Kec. Naman)

6 98 76

Pengaruh Tingkat Status Sosial Ekonomi Masyarakat Terhadap Partisipasi Politik Pada Pemilu Presiden 2009 (Studi deskriptif: Kelurahan Sitirejo I, Medan, Sumatera Utara)

1 29 105

Status Gizi Balita Di Posyandu Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru

1 23 58

Gerakan Sosial HIPPMA ( Himpunan Pensiunan Perkebunan Maju Bersama) Dalam Memperjuangkan Hak-Hak Pensiunan Buruh PTPN II (Studi Deskriptif Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang)

1 30 109

Gerakan Sosial HIPPMA ( Himpunan Pensiunan Perkebunan Maju Bersama) Dalam Memperjuangkan Hak-Hak Pensiunan Buruh PTPN II (Studi Deskriptif Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang)

0 83 109

Pembagian Waris Dalam Perkawinan Tidak Tercatat (Studi Kasus Perkawinan Poligami di Kelurahan Cipete Selatan)

2 38 84

KESETIAAN PASANGAN SUAMI ISTERI (Studi Kasus Pelaku Perkawinan Anak Dibawah Umur Kesetiaan Pasangan Suami Isteri (Studi Kasus Pelaku Perkawinan Anak Dibawah Umur Di Kecamatan Candi Sari, Semarang).

1 2 15

KESETIAAN PASANGAN SUAMI ISTERI (Studi Kasus Pelaku Perkawinan Anak Dibawah Umur Kesetiaan Pasangan Suami Isteri (Studi Kasus Pelaku Perkawinan Anak Dibawah Umur Di Kecamatan Candi Sari, Semarang).

1 1 19

STATUS HUKUM PERNIKAHAN YANG TIDAK TERCATAT MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN INDONESIA

0 0 13