4.4 Uji Hipotesa
Setelah analisis tabel tunggal dan tabel silang dilakukan maka selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis adalah pengujian data
statistik untuk mengetahui data yang diajukan diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis ini dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan pengujian tingkat
hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Spearman. Berdasarkan analisis Spearman melalui aplikasi
SPSS 13.0, diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 24 Hasil Uji Korelasi Spearman
Correlations
1,000 ,187
. ,034
129 129
,187 1,000
,034 .
129 129
Correlation Coefficient Sig. 2-tailed
N Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
pemenuhan kebutuhan afiliasi
penggunaan media sosial line pada
smart phone Spearmans rho
pemenuhan kebutuhan
afiliasi penggunaan
media sosial line pada
smart phone
Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. .
Besarnya koefisien korelasi tata jenjang r
s
adalah 0,187 dari output diatas dapat diketahui besarnya probabilitas adalah 0.034 lebih kecil dari 0,05 Ho
ditolak dan Ha diterima dimana Ho adalah tidak terdapat pengaruh fungsi dan pengaruh media sosial line terhadap kebutuhan afiliasi mahasiwa ilmu komunikasi
fisip usu 2010 -2012. Berdasarkan
skala Guilford
, dengan hasil rs = 0,187 berada pada skala kurang Dario 0,20 yang menunjukkan bahwa hubungan rendah sekali antara
pengaruh fungsi dan pengaruh media sosial line terhadap kebutuhan afiliasi mahasiwa ilmu komunikasi fisip usu 2010 -2012.
Universitas Sumatera Utara
Uji tingkat signifikansi:
t
hitung = Rs √n-2
1- r
s 2
t
hitung = 0,187 √129
– 2
1 – 0,187
2
t
hitung = 0,187 √127
1 – 0,034
t
hitung = 2,1 Selanjutnya, nilai t
tabel
dapat dilihat melalui tabel distribusi nilai t. Untuk itu kita terlebih dahulu mencari nilai df, atau derajat kebebasan, dengan rumus :
Bungin, 2004:
203 = 129-2
= 127 taraf signifikansi sebesar 5 atau 0,05 maka ditemukan nilai 6,35 pada tabel.
Sehingga t
hitung
t
tabel
6,35 2,1 Menyatakan hubungan yang tidak signifikan Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara
pengaruh media sosial line terhadap kebutuhan afiliasi mahasiswa FISIP USU stambuk 2010 sampai 2012. Hal ini berarti bahwa Ha diterima dan H
ditolak. Dengan demikian dalam penelitian ini “terdapat hubungan yang rendah antara
Universitas Sumatera Utara
pengaruh media sosial line terhadap kebutuhan afiliasi mahasiswa FISIP USU stambuk 2010 sampai 2012”.
Kemudian untuk mengetahui besarnya kekuatan pengaruh antara variabel X Jaringan Komunikasi terhadap variabel Y Penyebaran Informasi, digunakan
rumus : Kp = rs
2
x 100 Kp = 0,187
2
x 100 Kp = 0,034 x 100
Kp = 3,4 Maka kekuatan pengaruh pengaruh media sosial line terhadap kebutuhan
afiliasi mahasiswa FISIP USU stambuk 2010 sampai 2012 sebesar 3,4. Ini berarti hanya 3,4 pengaruh media sosial line terhadap kebutuhan afiliasi
mahasiswa FISIP USU stambuk 2010 sampai 2012 dan sisanya sebanyak 96,6 dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.5 Pembahasan