2.1.2. Pengelolaan DAS
Pengelolaan DAS merupakan suatu bentuk pengembangan dan pemanfaatan wilayah yang menempatkan DAS sebagai unit pengelolaan sumber
daya alam dengan tujuan meningkatkan produksi yang ada pada DAS tersebut secara optimum dan berkelanjutan Bisri, 2009. Upaya yang dilakukan adalah
dengan menekan kerusakan seminimal mungkin agar distribusi aliran air sungai dapat merata sepanjang tahun.
Pengelolaan DAS adalah suatu kegiatan yang tidak bisa dibatasi oleh batas administrasi, tetapi merupakan pengelolaan yang dilakukan secara menyeluruh
mulai dari hulu sampai ke hilir. Beberapa aktivitas pengelolaan DAS yang diselenggarakan di daerah hulu seperti pengelolaan lahan di daerah hulu yang
mendorong terjadinya erosi, pada akhirnya dapat menimbulkan dampak di daerah hilir yaitu pendangkalan sungai akibat sedimentasi hasil erosi tanah di bagian hulu
Asdak, 2004. Pengelolaan DAS mempunyai arti yang cukup luas, termasuk di dalamnya
pengertian penatagunaan tanah dan kegiatan pemanfaatan tanah dan ruang yang memanfaatkan air secara optimal serta pencegahan banjir, erosi dan kekeringan
dengan indikator kemantapan air sungai dan kualitasnya Darajati, 2001. Menurut Asdak 2004, ada tiga sasaran umum yang ingin dicapai dalam
pengelolaan DAS yaitu rehabilitasi lahan terlantar atau lahan yang produktif tetapi dikelola dengan cara yang tidak mengindahkan prinsip-prinsip konservasi tanah
dan air, perlindungan terhadap terjadinya erosi dan atau tanah longsor atau lahan- lahan yang diperkirakan memerlukan tindakan rehabilitasi di kemudian hari dan
peningkatan dan pengembangan sumber daya air. Pengelolaan DAS tidak terlepas dari manajemen sumber daya lahan.
Menurut Lal 1995 dalam Arsyad dan E. Rustiadi 2008, manajemen sumber daya lahan pada dasarnya adalah menerapkan cara-cara pemeliharaan lahan per
unit area melalui upaya peningkatan kualitas tanah dan perbaikan karakteristik lingkungan sehingga lahan selalu berada pada keadaan produktivitas tinggi. Ciri
utama penutupan lahan berkelanjutan adalah sebagai berikut : 1. Penggunaan sumber daya lahan yang berorientasi jangka panjang
2. Dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan potensi untuk masa depan
3. Pendapatan perkapita meningkat 4. Kualitas dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan
5. Dapat mempertahankan produktivitas dan kemampuan lahan 6. Mampu mempertahankan lingkungan dan ancaman degradasi
2.1.3. Erosi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya