Erosi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

2. Dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan potensi untuk masa depan 3. Pendapatan perkapita meningkat 4. Kualitas dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan 5. Dapat mempertahankan produktivitas dan kemampuan lahan 6. Mampu mempertahankan lingkungan dan ancaman degradasi

2.1.3. Erosi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Erosi adalah proses penghanyutan tanah oleh desakan-desakan atau kekuatan air dan angin, baik yang berlangsung secara alamiah ataupun sebagai akibat dari kegiatan manusia Kartasapoetra, dkk, 2005. Sehubungan dengan proses terjadianya erosi secara alamiah dan percepatan manusia, penyebab dan faktor yang mempengaruhi besarnya laju erosi adalah iklim, tanah, kewilayahan topografi, tanaman penutup tanah vegetasi dan jenis kegiatan manusia Kartasapoetra, dkk, 2005. Menurut Asdak 2004, proses erosi terdiri dari tiga tahap berurutan yaitu pengelupasan detachment, pengangkutan transportation dan pengendapan sedimentation. Agen pelepasan tanah yang penting adalah tetesan butir hujan yang jatuh ke permukaan tanah. Tetesan itu akan memukul permukaan tanah, mengakibatkan gumpalan tanah menjadi butir-butir yang lebih kecil dan terlepas Vadari, dkk, 2004. Peningkatan runoff secara signifikan akan meningkatkan erosi pada lahan Suhartanto, dkk, 2004. Limpasan permukaan mempunyai energi untuk mengikis dan mengangkut partikel-partikel tanah yang telah dihancurkan Bisri, 2004. Menurut Wischmeier dan Smith 1965 dalam Salim, dkk 2006 menyimpulkan bahwa besarnya erosi pada titik kontrol suatu DAS sebanding dengan erosi gros dikalikan dengan ratio pelepasan sedimen sediment delivery ratio. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam metode ini antara lain erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lereng, konservasi tanah dan pengelolaan tanaman, laju erosi potensial, laju erosi aktual dan laju sedimentasi potensial. Metode pendugaan erosi untuk luas DAS yang lebih besar, salah satunya diungkapkan oleh Brown et al 1996, Morgan 1990 dan Hudson 1993 dalam Sa’ad 2004, yaitu menggunakan gerlach troughs atau soilpan yang dilakukan pada berbagai kondisi panjang dan kemiringan lereng serta sistem pertanaman yang berbeda. Metode pendugaan erosi banyak berkembang, salah satu yang banyak digunakan di Indonesia adalah menggunakan persamaan matematis seperti yang dikemukaan oleh Wischmeier dan Smith 1978 dalam Asdak 2004 yang dikenal sebagai persamaan USLE. Dalam rumus USLE faktor yang mempengaruhi erosi adalah faktor erosivitas curah hujan dan air larian untuk daerah tertentu R, faktor erodibilitas tanah untuk horizon tanah tertentu K dan merupakan kehilangan tanah per satuan luas untuk indeks erosivitas tertentu, faktor panjang kemiringan lereng yang tidak mempunyai satuan L, faktor gradien beda kemiringan yang tidak mempunyai satuan S, faktor pengelolaan dan cara bercocok tanam yang tidak mempunyai satuan C dan faktor praktek konservasi tanah secara mekank yang tidak mempunyai satuan P. Perkiraan erosi atau besarnya kehilangan tanah per satuan luas lahan A berdasarkan rumus USLE dijabarkan dengan persamaan Wischmeier dan Smith, 1978 dalam Asdak, 2004: A = R K L S C P ......................................... 1

2.1.4. Sedimentasi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya