Topografi Landasan Teori 1. Sungai, DAS dan Sub DAS

keterangan : R = indeks erosivitas P = curah hujan bulanan cm Pengukuran hujan dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan gelas ukur, penakar hujan analog, penakar hujan digital dan lainnya. Penakar hujan hanya mengukur hujan yang jatuh pada lokasi tertentu sedangkan curah hujan wilayah umumnya dengan metode interpolasi geostatistik antara lain aritmatika, poligon thiessen, isohyet, inverse distance dan kriging Indarto, 2010.

2.1.6. Topografi

Topografi merupakan gambaran muka bumi yang berupa ketinggian dan mewakili bentuk lahan. Pada peta topografi, perbedaan ketinggian disajikan dalam bentuk garis kontur dimana garis-garis tersebut tidak akan pernah saling memotong tapi bisa bersinggungan. Dalam perhitungan erosi, faktor yang biasa digunakan adalah gabungan antara panjang dan kemiringan lereng. Kemiringan lereng diukur pada waktu survei lapangan atau ditentukan dengan menggunakan jaring-jaring pada peta topografi dengan rumus Widiatmaka, 2007 : � = �−� �� ��� � � ��� ........................................ 5 keterangan : S = kemiringan lereng dalam n = jumlah kontur yang memotong diagonal jaring-jaring Ci = kontur interval dalam meter a = panjang jaring-jaring dalam meter Panjang lereng diukur mulai dari igir punggung hingga pinggir sungai pada peta topografi yaitu dengan rumus Widiatmaka, 2007 : � = ��� �� � � ��� � ............................................. 6 keterangan : • = panjang lereng sebenarnya dalam meter; = panjang lereng pada peta dalam cm Nilai faktor lereng untuk beberapa kombinasi kemiringan dan panjang lereng disajikan pada Tabel 2. di bawah ini. Tabel 2. Nilai faktor lereng untuk beberapa kombinasi kemiringan dan panjang lereng Kemiringan lereng Panjang lereng m Rata-rata nilai faktor lereng 0 - 5 6 – 15 16 – 35 36 – 50 50 45 35 25 20 20 0,35 1,6 4,6 7,9 4,0 Sumber : Gregory et al 1978 dalam Widiatmaka 2007 Penelitian pendugaan erosi, faktor lereng dihitung berdasarkan persamaan Morgan 1979 dalam Bisri 2009 sebagai berikut : �� = �� � ��� � � �, ��� + �, ���� � + �, ����� � .......... 7 keterangan : LS = faktor panjang dan kemiringan lereng L = panjang lereng m S = kemiringan lereng Departemen Kehutanan dalam Rencana Teknik Lapangan, Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah 1997 dalam Kironoto 2000 telah menyusun penilaian kelas lereng dan faktor LS berdasarkan Tabel 3. di bawah ini. Tabel 3. Penilaian kelas lereng dan faktor LS Kelas Lereng Kemiringan lereng LS I II III IV V 0 – 8 8 – 15 15 – 25 25 – 40 40 0,4 1,4 3,1 6,8 9,5

2.1.7. Jenis Tanah