BAB III METODE PENELITIAN
III.1. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dilakukan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak
Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan dari 11 sd 18 September 2013.
III.2. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian diambil dari populasi UPT Pelayanan Sosial
Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan. Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut
metode sampling non random secara konsekutif. III.2.1. Populasi Sasaran
Semua populasi yang berusia ≥ 60 tahun yang memenuhi kriteria
inklusi. III.2.2. Populasi Terjangkau
Semua populasi yang berusia ≥ 60 tahun yang memenuhi kriteria
inklusi yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih
Medan.
Universitas Sumatera Utara
III.2.3. Besar Sampel Dihitung dengan rumus : Dahlan, 2009
N = Zα
2
d sen 1-sen
2
Dimana : P
N = besar sampel
sen = sensitifitas yang diinginkan dari indeks, ditetapkan peneliti
d = presisi penelitian
Zα = deviat baku alpha
ditetapkan sebesar 5 → Zα = 1,96
P = prevalensi penyakit
Sehingga N = 1,96
2
0,1 x 0,81 x 0,19
2
N = 78,82 x 0,75
Dibutuhkan sampel minimal 80 sampel
III.2.4. Kriteria Inklusi 1.
Usia 60 tahun ke atas 2.
Dapat berbahasa Indonesia 3.
Dapat membaca dan menulis 4.
Memberikan persetujuan untuk ikut dalam penelitian III.2.5. Kriteria Eksklusi
1. Subjek dengan gangguan kesadaran
Universitas Sumatera Utara
III.3. BATASAN OPERASIONAL 1. Usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke
atas. Menurut WHO, usia lanjut dibagi atas : a. usia lanjut elderly yaitu usia 60 - 74 tahun
b. lanjut usia tua old yaitu usia 75 – 90 tahun c. usia sangat tua very old yaitu usia lebih dari 90 tahun Nugroho,
2012 2. Fungsi kognitif adalah merupakan aktivitas mental secara sadar seperti
berpikir, mengingat, belajar, dan menggunakan bahasa. Fungsi kognitif juga merupakan kemampuan atensi, memori, pertimbangan,
pemecahan masalah, serta kemampuan eksekutif seperti merencanakan, menilai, mengawasi, dan melakukan evaluasi Strub
dkk. 2000. 3. Cognitive Performance Scale CPS merupakan suatu pengukuran
fungsi kognitif yang pertama sekali diperkenalkan oleh Morris pada tahun 1994, dengan 5 bentuk pengukuran. Dimana bentuk – bentuk
pengukuran tersebut meliputi status koma comatose status, kemampuan dalam membuat keputusan decision
making, kemampuan memori short – term memory, tingkat pengertian
making self understood dan makan eating. Tiap kategori dibagi dalam 7 grup, dimana pada skala nol 0 dinyatakan intact sampai
skala enam 6 dinyatakan sebagai gangguan fungsi kognitif yang sangat berat very severe impairment Hartmaier dkk. 1995.
Universitas Sumatera Utara
4. Mini Mental State Examination MMSE adalah suatu pengukuran kognitif yang pertama kali diperkenalkan oleh Folstein. Skor mulai dari
0 sampai 30 Asosiasi Alzheimer Indonesia, 2003.
5. General Practitioner Assessment of Cognition GPCOG merupakan salah satu bentuk dari CAMCOG, yang terdiri 9 item cognitive dan 6
item informasi, yang diperoleh dari Cambridge Cognitive Examination, Psychogeriatric Assesssment Scale Brodaty dkk. 2002.
6. Penderita dengan gangguan kesadaran adalah penderita dengan tingkat kesadaran confusion apatis, somnolen, sopor, dan koma
Thefee dictionary, 2011.
III.4. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode
pengambilan data secara potong lintang dengan sumber data primer yang diperoleh dari semua populasi laki – laki dan perempuan yang berusia
≥ 60 tahun yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak
Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan.
III.5. PELAKSANAAN PENELITIAN III.5.1. Instrumen
- Cognitive Performance Scale CPS - Mini Mental State Examination MMSE
- General Practioner Assessment of Cognition GPCOG
Universitas Sumatera Utara
III.5.2. Pengambilan Sampel Semua populasi yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan, yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, mengisi
kuisoner, dilakukan pemeriksaan CPS, MMSE dan GPCOG, kemudian menandatangani surat persetujuan ikut penelitian.
Penilaian gangguan fungsi kognitif berdasarkan cut-off point penelitian Paquay dkk., 2007, dimana untuk CPS
≥ 2 , MMSE ≤ 23 mengalami gangguan kognitif. Sedangkan cut-off point untuk GPCOG
bredasarkan penelitian Ebell M,2009, dimana untuk GPCOG ≤ 7
mengalami gangguan kognitif.
Universitas Sumatera Utara
III.5.3. Kerangka Operasional
Pasien usia lanjut di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo
Karya Kasih Medan.
Anamnesa dan pemeriksaan fisik
Kriteria Inklusi Kriteria eksklusi
CPS, MMSE dan GPCOG
Analisa data
HASIL
Universitas Sumatera Utara
III.5.4. Variabel Yang Diamati Variabel bebas : CPS, MMSE
Variabel terikat : GPCOG
III.5.5. Analisa Statistik Data hasil penelitian akan dianalisa secara statistik dengan
bantuan program komputer . Analisa dan penyajian data dilakukan sebagai berikut :
III.5.5.1. Analisa deskriptif digunakan untuk melihat karakteristik subjek penelitian.
III.5.5.2. Untuk mengetahui nilai akurasi CPS terhadap GPCOG dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial
Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik.
III.5.5.3. Untuk mengetahui nilai akurasi MMSE terhadap GPCOG dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial
Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik.
III.5.5.4. Untuk mengetahui sensitifitas dan spesifitas CPS dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik.
Universitas Sumatera Utara
III.5.5.5. Untuk mengetahui Nilai Duga Positif NDP dan Nilai Duga Negatif NDN CPS dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik.
III.5.5.6. Untuk mengetahui Rasio Kemungkinan Positif RKP dan Rasio Kemungkinan Negatif RKN CPS dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut
yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan
uji diagnostik. III.5.5.7. Untuk mengetahui sensitifitas dan spesifitas MMSE dalam
menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo
Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik. III.5.5.8. Untuk mengetahui Nilai Duga Positif NDP dan Nilai Duga
Negatif NDN MMSE dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai -
Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik. III.5.5.9. Untuk mengetahui Rasio Kemungkinan Positif RKP dan Rasio
Kemungkinan Negatif RKN MMSE dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita
Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN