METODE PENELITIAN Perbandingan Akurasi Diagnostik Antara Cognitive Performance Scale Dan Mini Mental State Examination Terhadap General Practioner Assessment Of Cognition Untuk Menilai Fungsi Kognitif Pada Usia Lanjut

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dilakukan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan dari 11 sd 18 September 2013. III.2. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian diambil dari populasi UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan. Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut metode sampling non random secara konsekutif. III.2.1. Populasi Sasaran Semua populasi yang berusia ≥ 60 tahun yang memenuhi kriteria inklusi. III.2.2. Populasi Terjangkau Semua populasi yang berusia ≥ 60 tahun yang memenuhi kriteria inklusi yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan. Universitas Sumatera Utara III.2.3. Besar Sampel Dihitung dengan rumus : Dahlan, 2009 N = Zα 2 d sen 1-sen 2 Dimana : P N = besar sampel sen = sensitifitas yang diinginkan dari indeks, ditetapkan peneliti d = presisi penelitian Zα = deviat baku alpha ditetapkan sebesar 5 → Zα = 1,96 P = prevalensi penyakit Sehingga N = 1,96 2 0,1 x 0,81 x 0,19 2 N = 78,82 x 0,75 Dibutuhkan sampel minimal 80 sampel III.2.4. Kriteria Inklusi 1. Usia 60 tahun ke atas 2. Dapat berbahasa Indonesia 3. Dapat membaca dan menulis 4. Memberikan persetujuan untuk ikut dalam penelitian III.2.5. Kriteria Eksklusi 1. Subjek dengan gangguan kesadaran Universitas Sumatera Utara III.3. BATASAN OPERASIONAL 1. Usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut WHO, usia lanjut dibagi atas : a. usia lanjut elderly yaitu usia 60 - 74 tahun b. lanjut usia tua old yaitu usia 75 – 90 tahun c. usia sangat tua very old yaitu usia lebih dari 90 tahun Nugroho, 2012 2. Fungsi kognitif adalah merupakan aktivitas mental secara sadar seperti berpikir, mengingat, belajar, dan menggunakan bahasa. Fungsi kognitif juga merupakan kemampuan atensi, memori, pertimbangan, pemecahan masalah, serta kemampuan eksekutif seperti merencanakan, menilai, mengawasi, dan melakukan evaluasi Strub dkk. 2000. 3. Cognitive Performance Scale CPS merupakan suatu pengukuran fungsi kognitif yang pertama sekali diperkenalkan oleh Morris pada tahun 1994, dengan 5 bentuk pengukuran. Dimana bentuk – bentuk pengukuran tersebut meliputi status koma comatose status, kemampuan dalam membuat keputusan decision making, kemampuan memori short – term memory, tingkat pengertian making self understood dan makan eating. Tiap kategori dibagi dalam 7 grup, dimana pada skala nol 0 dinyatakan intact sampai skala enam 6 dinyatakan sebagai gangguan fungsi kognitif yang sangat berat very severe impairment Hartmaier dkk. 1995. Universitas Sumatera Utara 4. Mini Mental State Examination MMSE adalah suatu pengukuran kognitif yang pertama kali diperkenalkan oleh Folstein. Skor mulai dari 0 sampai 30 Asosiasi Alzheimer Indonesia, 2003. 5. General Practitioner Assessment of Cognition GPCOG merupakan salah satu bentuk dari CAMCOG, yang terdiri 9 item cognitive dan 6 item informasi, yang diperoleh dari Cambridge Cognitive Examination, Psychogeriatric Assesssment Scale Brodaty dkk. 2002. 6. Penderita dengan gangguan kesadaran adalah penderita dengan tingkat kesadaran confusion apatis, somnolen, sopor, dan koma Thefee dictionary, 2011. III.4. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode pengambilan data secara potong lintang dengan sumber data primer yang diperoleh dari semua populasi laki – laki dan perempuan yang berusia ≥ 60 tahun yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan. III.5. PELAKSANAAN PENELITIAN III.5.1. Instrumen - Cognitive Performance Scale CPS - Mini Mental State Examination MMSE - General Practioner Assessment of Cognition GPCOG Universitas Sumatera Utara III.5.2. Pengambilan Sampel Semua populasi yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan, yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, mengisi kuisoner, dilakukan pemeriksaan CPS, MMSE dan GPCOG, kemudian menandatangani surat persetujuan ikut penelitian. Penilaian gangguan fungsi kognitif berdasarkan cut-off point penelitian Paquay dkk., 2007, dimana untuk CPS ≥ 2 , MMSE ≤ 23 mengalami gangguan kognitif. Sedangkan cut-off point untuk GPCOG bredasarkan penelitian Ebell M,2009, dimana untuk GPCOG ≤ 7 mengalami gangguan kognitif. Universitas Sumatera Utara III.5.3. Kerangka Operasional Pasien usia lanjut di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan. Anamnesa dan pemeriksaan fisik Kriteria Inklusi Kriteria eksklusi CPS, MMSE dan GPCOG Analisa data HASIL Universitas Sumatera Utara III.5.4. Variabel Yang Diamati Variabel bebas : CPS, MMSE Variabel terikat : GPCOG III.5.5. Analisa Statistik Data hasil penelitian akan dianalisa secara statistik dengan bantuan program komputer . Analisa dan penyajian data dilakukan sebagai berikut : III.5.5.1. Analisa deskriptif digunakan untuk melihat karakteristik subjek penelitian. III.5.5.2. Untuk mengetahui nilai akurasi CPS terhadap GPCOG dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik. III.5.5.3. Untuk mengetahui nilai akurasi MMSE terhadap GPCOG dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik. III.5.5.4. Untuk mengetahui sensitifitas dan spesifitas CPS dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik. Universitas Sumatera Utara III.5.5.5. Untuk mengetahui Nilai Duga Positif NDP dan Nilai Duga Negatif NDN CPS dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik. III.5.5.6. Untuk mengetahui Rasio Kemungkinan Positif RKP dan Rasio Kemungkinan Negatif RKN CPS dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik. III.5.5.7. Untuk mengetahui sensitifitas dan spesifitas MMSE dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik. III.5.5.8. Untuk mengetahui Nilai Duga Positif NDP dan Nilai Duga Negatif NDN MMSE dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik. III.5.5.9. Untuk mengetahui Rasio Kemungkinan Positif RKP dan Rasio Kemungkinan Negatif RKN MMSE dalam menilai fungsi kognitif usia lanjut yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai - Medan dan Panti Jompo Karya Kasih Medan digunakan uji diagnostik. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Efektifitas risperidon terhadap perbaikan fungsi kognitif pada skor Mini Mental State Examination dan Clock Drawing Test

3 74 50

HUBUNGAN USIA DENGAN SKOR MINI MENTAL STATE EXAMINATION (FUNGSI KOGNITIF) PADA LANSIA DI KELURAHAN SUMBERSARI, KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

5 11 24

Perbandingan Akurasi Diagnostik Antara General Practitioner Assessment Of Cognition Dengan Memory Impairment Screen Terhadap Mini-Cog Untuk Screening Poststroke Dementia

0 0 17

Perbandingan Akurasi Diagnostik Antara General Practitioner Assessment Of Cognition Dengan Memory Impairment Screen Terhadap Mini-Cog Untuk Screening Poststroke Dementia

0 0 2

Perbandingan Akurasi Diagnostik Antara General Practitioner Assessment Of Cognition Dengan Memory Impairment Screen Terhadap Mini-Cog Untuk Screening Poststroke Dementia

0 0 11

Perbandingan Akurasi Diagnostik Antara General Practitioner Assessment Of Cognition Dengan Memory Impairment Screen Terhadap Mini-Cog Untuk Screening Poststroke Dementia

0 0 21

Perbandingan Akurasi Diagnostik Antara General Practitioner Assessment Of Cognition Dengan Memory Impairment Screen Terhadap Mini-Cog Untuk Screening Poststroke Dementia

0 0 8

PEMERIKSAAN DERAJAT KESADARAN (GLASGOW COMA SCALE) DAN FUNGSI KORTIKAL LUHUR (MINI-MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE))

0 0 15

The Assosiation between Ferritin Serum Level and Cognitive Function based on Mini-mental State Examination (MMSE) in Thalassemia children

0 1 6

FUNGSI KOGNITIF PASIEN STROKE ISKEMIK DENGAN MENGGUNAKAN MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE) DI POLI SARAF RSUD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO

0 0 7