Konsep Politik Pembangunan dan Pembangunan Berkelanjutan

Penetapan UU 32 Tahun 2009 berusaha memastikan adanya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup sedini mungkin yaitu melalui dari tingkat kebijakan, rencana dan program pembangunan KLHS, maupun pada kajian lingkungan hidup bagi kegiatan atau usaha seperti telah dikenal selama ini, melalui mekanisme AMDAL.

1.6.2. Konsep Politik Pembangunan dan Pembangunan Berkelanjutan

Politik pembangunan sebagai pedoman dalam pembangunan nasional memerlukan keterpaduan tata nilai, struktur, dan proses. Keterpaduan tersebut merupakan himpunan usaha untuk mencapai efisiensi, daya guna, dan hasil guna sebesar mungkin dalam penggunaan sumber dana dan daya nasional guna mewujudkan tujuan nasional. Karena itu sangat memerlukan sistem manajemen nasional. Sistem manajemen nasional berfungsi memadukan penyelenggaraan siklus kegiatan perumusan, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan. Sistem manajemen nasional memadukan seluruh upaya manajerial yang melibatkan pengambilan keputusan berkewenangan dalam rangka penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan ketertiban sosial, politik, dan administrasi. Secara lebih spesifik Soerjono Soekanto 1982 mendefinisikan pembangunan sebagai suatu proses perubahan disegala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu, dimana proses pembangunan itu sendiri harus bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, baik secara spritual maupun material. Pembangunan sebagai sebuah proses perubahan sudah seharusnya menciptakan kesejahteraan masyarakat, seperti yang di utarakan oleh Agus Salim 2002, bahwa pembangunan adalah sebuah proses perencanaan sosial social plan yang dilakukan oleh birokrat perencanaan pembangunan, untuk membuat perubahan sosial yang akhirnya dapat mendatangkan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Menurut Arif Budiman 1995 dunia ini dibagi ke dalam beberapa daerah dalam melaksanakan pembangunannya, secara umum akan jumpai tiga kawasan : Universitas Sumatera Utara a Pertama, kawasan negara-negara yang melaksanakan pembangunannya dengan sistem kapitalisme berkombinasi dengan pelaksanaan sistem welfare state. Negara ini adalah negara-negara industri maju, yang pamornya sedang naik sekarang. b Kedua, kawasan negara-negara yang melaksanakan sistem sosialis dengan berbagai variasinya. Negara-negara sedang mengalami krisis sekarang. c Ketiga, kawasan negara-negara di Dunia Ketiga yang menggunakan berbagai model campuran dalam melaksanakan pembangunan. Secara konseptual, pengertian pembangunan berkelanjutan berasal dari ilmu ekonomi yang terutama di kaitkan dengan persoalan efisiensi dan keadilan equity untuk menjamin keberlanjutan pembangunan ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Pengertian dari segi ekonomi ini juga dilatarbelakangi oleh ilmu biologi yang membahas keberlanjutan dari segi kemampuan dan kesesuaian capability and surtability suatu likasi dengan potensi regenerasiproduktivitas lingkungan hidupnya. Konsep ‘berkelanjutan’ sustainability sebenarnya telah lama dikenal sebagai bagian dari biologi. Pada konferensi Analisa dan Manajemen Penggunaan Berkelanjutan Tanah Hutan Tropis Forests Land Assessment and Management for Sustainable Uses perkataan sustainable use diartikan sebagai : ‘continuing national use of land without severe or permanent deterioration in the quality and quantity of one or more component of the integrated ecosystem or landscape unit’. Dalam istilah pembangunan berkelanjutan atau sustainable development merupakan konsep baru yang terkait dengan konsep pembangunan. Arti keterkaitan ini dapat dihubungkan dengan masalah efisien dan keadilan. Melakukan efisien untuk memperbesar pembangunan, dan keadilan equity untuk pembagian yang layak dan menjaga keberlanjutan pemanfaatannya 17 17 Daud Silalahi, Peranan hukum dalam mengaktualisasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, 1997 Universitas Sumatera Utara UU No. 22 Tahun 1999 dan kemudian dijelaskan dalam UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah telah membawa perkembangan baru tahap ini proses pembentukan hukum di daerah dilihat dari konsep pembangunan. Pada tahap ini proses pengambilan keputusan dalam setiap pelaksanaan pembangunan didasarkan pada pendekatan berbasis masyarakat community-based development approach. Perkembangan hukum administrasi pembangunan sebagai landasan kebijakan telah bergeser dari top down policy oriented ke arah bottom-up policy oriented atau juga disebut sebagai decentralized decision making process menggantikan centrlized decision making process 18 . Pengembangan hukum pembangunan berkelanjutan dalam arti di atas terkait pula dengan pendekatan tata ruang dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan di daerah. Dengan berkembangnya Perda tentang RTRW sebagai pelaksana dari sistem hukum tata ruang, dipengaruhi oleh teori lokasi pada pembentukan pengaturan sumber daya alam yang efektif dan efisien. Pendekatan hukum yang bersifat lintas disiplin ilmu seperti diperlihatkan oleh hukum tata ruang, sangat dipengaruhi oleh disiplin planologi, seperti antara lain pengaruh karakter topografi, jenis vegetasi penutup lahan, dan larian air run-off yang tercermin dalam Sistem Informasi Geografis, disingkat GIS. Pengembangan hukum pembangunan berkelanjutan berdasarkan uraian diatas membawa pendekatan hukum baru yang secara mendasar dipengaruhi oleh lingkungan, ekonomi dan sosial new approach for comprehensive assessment of economi, social and ecosystem approach 19 . Perkembangan yang terjadi sejak konsep pembangunan berkelanjutan dijadilkan dokumen dasar basic draft bagi negoisasi perumusan hukum baru di bidang pengelolaan sumberdaya alam 20 membawa pula paradigma baru pembangunan sosial, yang memperluas pengertian partisipasi publik. 18 Philippe Sands, Principles of International Environment Law 1, 1995 19 Johannesburg Summit 2002, Deklarasi Johannesburg mengenai Pembangunan Berkelanjutan, Rencana Pelaksanaan KTT Pembangunan Berkelanjutan, Direktorat PELH PBB, DITJEN MULTILATERAL EKUBANG DEPLU, 2002 20 Expert Group on Environmental Law,Draft International Covenant on Environment and Development 1995 Universitas Sumatera Utara Dalam pengertian baru ini, partisipasi masyarakat termasuk konsultasi publik dapat melihat pemerintah sebagai sumber masalah. Hal ini dianggap sebagai the revive of natural law on new perspectives 21 . Secara politik, dikeluarkannya TAP MPR No. IX Tahun 2001 tentang pembaharuan agraria dan pengelolaan sumber daya alam, merupakan penguatan ke arah gagasan pembaharuan hukum pengelolaan sumber daya alam. Kajian akademis terhadap ketentuan hukum dalam peraturan perundang-undangan tentang sumber daya alam yang berlaku saat ini, masih memperlihatkan berbagai masalah hukum yang bersifat mendasar, selain itu, pendekatan hukum baru ini bersifat multi dan interdisipliner, suatu kedekatan yang umum dianut saat ini. Seminar tentang segi- segi hukum pengelolaan lingkungan hidup dalam pembangunan nasional, yang diadakan oleh Fakultas Hukum UNPAD bekerjasama dengan Badan Pembinaan Hukum pada tahun 1976 di Lembang memperkuat alasan di atas 22 . Gagasan dan rumusan hukum yang berkembang setelah Seminar ini telah mendorong perkembangan baru yang bersifat mendasar dalam pembentukan hukum lingkungan di Indonesia, baik dalam proses pembentukan hukum perundang- undangan lingkungan maupun konsep-konsep akademis melalui pendidikan hukum Indonesia 23 . Pengaruh dari konsep pembangunan sosial budaya dapat pula dilihat dari paradigma baru yang menyertai otonomi daerah serta mendorong perkembangan baru dalam pembentukan peraturan daerah berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 yang dijelaskan kembali dalam UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Desentralisasi pengambilan keputusan dalam sistem perizinan dalam pembangunan daerah merupakan salah satu perkembangan baru bagi pembentukan kaidah-kaidah hukum pembangunan nasional. 21 Donald N. Zillman Et al, Human Rights in Natural Resource Development: public participation in the sustainable development of Mining and Energy Resources, Oxford Univ.Press, 2002 22 Mochtar Kusumaatmadja, Pengaturan Hukum masalah lingkungan hidup manusia: beberapa pikiran dan saran, 1976 23 Daud Silalahi, Perkembangan hukum lingkungan Indonesia: tantangan dan peluangnya, pidato pengukukuhan jabatan Gurubesar dalam Ilmu HUKUM, fakultas Hukum Unversitas Padjadjaran, Bandung, 2000 Universitas Sumatera Utara Pembentukan peraturan daerah PERDA di bawah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD misalnya, merupakan perubahan secara mendasar dalam pembentukan peraturan yang bersifat operasional di daerah saat ini. Undang- undang baru juga membuka peluang baru bagi daerah memasuki perjanjian internasional dan regional secara tegas. Pengaruh perkembangan globalisasi dalam perkembangan hokum lingkungan dan sumber daya alam di daerah perlu diperhatikan dalam proses pembentukan peraturan daerah. Secara umum para ahli hukum yang tergabung dalam world commission on environment and development mengakui terjadinya perkembangan hukum lingkungan termasuk sumber daya alam yang cepat, namun sebagai akibat pembangunan yang berjalan sangat cepat telah mengakibatkan pula kesenjangan di antara laju pembentukan hukum baru dengan kebutuhan hukum lingkungan dalam pembangunan dan ketidak-efisienan ketentuan hukum yang berlaku. Oleh karena itu, kelompok ini berpendapat bahwa untuk mengatasi hal ini perlu : a. Memperkuat dan memperluas aplikasi ketentuan hukum yang berlaku sekarang dan persetujuan internasional untuk mendukung pembangunan berkelanjutan to strengthen andextend the application of existing and international agreement in support of sustainable development b. Mengakui dan menghormati hak-hak dan kewajiban individu dan negara secara timbal balik bertalian dengan pembangunan berkelanjutan, dan melaksanakan kaidah-kaidah baru pada perilaku negara dan antar negara untuk memungkinkan pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan. c. Memperkuat metode yang telah ada dan mengembangkan prosedur baru untuk menghindari dan memecahkan pertikaian lingkungan dan masalah. Pengelolaan sumberdaya alam to rainforce existing methods and develop new procedures for avoiding and resolving disputes on environment and resource management issues. Jelaslah bahwa perkembangan konsep, prinsip-prinsip, hak tanggung jawab yang terkandung dalam berbagai Deklarasi, konvensi dan persetujuan yang mendukung Universitas Sumatera Utara pembangunan berkelanjutan perlu di transformasikan kedalam sistem hukum sumber daya alam nasional dan daerah 24 Dalam pembangunan berkelanjutan, pendayaan dan pengelolaan sumber daya alam merupakan upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan sumber daya alam. Jadi, usaha pembangunan yang dilaksanakan di tanah air harus memperhatikan keadaan lingkungan hidup. Realisasinya, pemerintah membentuk sebuah lembaga pengawasan pembangunan dan lingkungan hidup dengan tujuan sebagai berikut 25 : 1. Setiap rencana pembangunan selalu dikatikan dengan masalah lingkungan hidup, tidak mengganggu keutuhan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 2. Pengawasan lingkungan hidup, setiap lingkungan kota dan desa, persawahan, hutan dan pemukiman penduduk yang sedang dikembangkan maupun yang telah ada mendapat pengawasan dari pemerintah. 3. Mengadakan usaha pengembangan lingkungan yang dirintis pemerintah dan dilakukan bersama rakyat. 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan hidup baik melalui pendidikan maupun melalui media massa lainnya. Menurut Emil Salim 1990, resep strategis konsep pembangunan berkelanjutan dapat diterapkan di negara berkembang seperti indonesia adalah sebagai berikut : 1. Penerapan tata ruang perencanaan yang tepat, yaitu pengembangan sumber daya alam harus memperhitungkan daya dukungnya. 2. Penempatan berbagai macam aktivitas yang mendayagunakan sumber daya alam harus memperhatikan kapasitasnya dalam mengabsorsi perubahan yang diakibatkan oleh aktivitas tersebut. 24 Daud Silalahi, Perkembangan hukum lingkungan Indonesia: tantangan dan peluangnya,pidato pengukukuhan jabatan Gurubesar dalam Ilmu HUKUM, fakultas Hukum Unversitas Padjadjaran, Bandung, 2000 25 http:fajartyogeografi.blogspot.com201201lingkungan-hidup-dan-pembangunan.htmlakses 27813 Universitas Sumatera Utara 3. Sumber daya alam di suatu wilayah Region hendaknya dialokasikan ke dalam beberapa zona diantaranya hutan lindung, wilayah industri, daerah aliran sungai dan sebagainya. 4. Penerapan analisis mengenai dampak lingkungan AMDAL yang meliputi : a. Analisis dampak Lingkungan ANDAL b. Rencana Kelola Lingkungan RKL c. Rencana Pemantauan Lingkungan RPL 1.7.Metodologi Penelitian 1.7.1. Jenis Penelitian Dalam membuat dan mengkaji suatu penelitian dalam sebuah kehidupan masyarakat akan sangat bersentuhan dengan kebenaran dari kehidupan masyarakat sehingga untuk mengarahkan suatu penelitian kepada hasil dibutuhkannya metode penelitian yang tepat. Menurut Suharsimi Arikunto “metode penelitian kebijaksanaan adalah metode penelitiaan yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan tentang suatu variabel, gejala atau keadaan” Arikunto, S 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Maka metode penelitian yang akan dipakai dalam kajian ini adalah dengan menggunakan metode Deskriptif Kualitatif. Sehingga dalam penelitian mengenai peranan lembaga daerah dalam mewujudkan perihal pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Samosir berupa gambaran deskripsi mengenai bagaimana proses tersebut terlaksana seperti halnya rencana strategis yang telah dibuat. Universitas Sumatera Utara 1.7.2.Tempat dan waktu Penelitian Pemerintah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, melaksanakan pembangunan lingkungan hidup melalui konsep pembangunan berkelanjutan. Dengan ini maka penelitian dilaksanakan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bagian Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir. 1.7.3.Teknik Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagai alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket , perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya, dengan instrumen akan diperoleh data yang merupakan bahan penting untuk menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk mencapi tujuan, dan untuk membuktikan hipotesis. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian. 26 . Sehingga dalam proses penyusunan skripsi ini beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan data melalui observasi langsung kepada instansi yang terkait serta meminta data-data otentik - 26 http:rowlandpasaribu.files.wordpress.com201209teknik-pengumpulan-data.pdf diakses pada 16 April 2013 Universitas Sumatera Utara mengenai rencana strategis. Terdapat tiga macam cara untuk memperoleh data, ataupun informasi-informasi, keterangan dan fakta-fakta yang berhubungan dengan penelitian yang akan dibahas. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut : 1. Studi Literatur, dimaksudkan untuk mendapatkan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Dari teori-teori yang berhubungan dengan politik pembangunan lingkungan hidup nantinya kembangkan kerangka-kerangka teoritis dan konsepsional yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam studi literatur ini pula dilakukan teknik dan cara melakukan studi penelitian. 2. Studi Lapangan, dimaksudkan untuk mendapatkan data lapangan yang berhubungan dengan politik pembangunan berkelanjutan lingkungan hidup Kabupaten Samosir. Dari data-data lapangan ini nantinya didapatkan hasil-hasil yang diharapkan sesuai dengan tujuan seperti yang tercantum dalam penelitian ini. Pengambilan data ke lapangan digunakan 2 dua data sumber, yaitu : a. Data Primer, merupakan data yang langsung diperoleh dari lapangan, yang dilakukan dengan observasi ke instansi-instansi yang terkait seperti Badan Lingkungan Hidup Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bidang Lingkungan Hidup b. Data Sekunder, berupa pengumpulan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Samosir yang berhubungan dalam judul dan perumusan masalah dalam penelitian, seperti lampiran- lampiran dan undang-undang yang mengatur program tersebut sehingga diperoleh deskripsi implementasi program. 3. Observasi, yaitu dengan mendatangi secara langsung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir dan melihat bagaimana kondisi lingkungan hidup setempat. Universitas Sumatera Utara

1.8. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Politik Pembangunan Daerah Studi Tentang Orientasi Pembangunan Di Pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010-2015

3 84 112

Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir

8 107 130

Politik Pembangunan Daerah Peranan BAPPEDA Kabupaten Samosir Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan Hidup ( Setelah Diberlakukan Otonomi Daerah Kabupaten Samosir dan UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

11 90 94

Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2010-2012

1 40 140

Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Di Daerah Kabupaten Simeulue (Studi : Di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Simeulue)

2 103 140

Politik Pembangunan Daerah Studi Tentang Orientasi Pembangunan Di Pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010-2015

0 1 21

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1. Profil Kabupaten Samosir - Politik Pembangunan Daerah Peranan BAPPEDA Kabupaten Samosir Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan Hidup ( Setelah Diberlakukan Otonomi Daerah Kabupaten Samosir

0 0 22

Politik Pembangunan Daerah Peranan BAPPEDA Kabupaten Samosir Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan Hidup ( Setelah Diberlakukan Otonomi Daerah Kabupaten Samosir dan UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nas

0 0 8

Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2010-2012 SKRIPSI

0 0 12

Review RPIJM Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018) Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA )

0 0 45