Jangka Menengah Daerah RPJMD Tahun 2006-2010 sebagai landasan penyelenggaraan pembangunan 5 lima tahun ke depan.
sumber:samosirkab.go.id
2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Samosir
Secara geografis Kabupaten Samosir terletak pada 20 24‘ - 20 25‘ Lintang Utara dan 980 21‘ - 990 55‘ BT. Secara administratif wilayah Kabupaten Samosir
diapit oleh tujuh kabupaten, yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten
Toba Samosir, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan, dan di sebelah Barat berbatasan dengan
Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat. Iklim dan cuaca sebagai daerah pertanian dan sebagian penduduknya hidup dan menggantungkan dengan
pertanian, curah hujan merupakan salah satu faktor eksternal yang menentukan keberhasilan pertanian penduduk. Rata-rata curah hujan yang terjadi di Kabupaten
Samosir pada tahun 2003 berdasarkan hasil pengamatan dari 7 tujuh stasiun pengamatan adalah sebesar 177 mm bulan dengan jumlah hari hujan sebanyak
11 hari. Temperatur Kabupaten Samosir berkisar antara 170 C - 290 C dengan kelembaban udara rata-rata 85 persen dan tergolong dengan beriklim tropis. Curah
hujan tertinggi terjadi bulan November dengan rata-rata 440 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 15 hari. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni sd
Agustus berkisar dari 31 sd 56 mm per bulan, dengan hari hujan 5 sd 7 hari. Kecamatan yang tertinggi rata-rata curah hujannya adalah harian sebesar 302 mm,
sedangkan yang terendah adalah Nainggolan rata-rata sebesar 120 mm. Jenis tanah topografi dan kontur tanah di Kabupaten Samosir pada umumnya berbukit
dan bergelombang. Wilayah administratif Kabupaten Samosir terdiri dari 9 kecamatan dengan 117 desakelurahan yaitu 111 desa dan 6 kelurahan. Kecamatan
Pangururan merupakan kecamatan dengan jumlah desakelurahan terbanyak yaitu 28 desakelurahan sedangkan Kecamatan Sitio-tio merupakan kecamatan dengan
jumlah desakelurahan yang paling sedikit yaitu hanya 6 desa. Dari 117
Universitas Sumatera Utara
desakelurahan hanya 56 desa yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 dan 28 desa dapat dijangkau roda 2, sedangkan yang bisa dijangkau hanya dengan perahu
bermotor ada 6 desa dan desa yang sulit dijangkau baik daratan maupun air sebanyak 27 desa. Hal ini mengakibatkan hambatan akses pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, karena di desa yang sulit tersebut sangat enggan tinggal petugas secara menetap untuk lama. Akibat keadaan geografis yang sulit
mengakibatkan jauhnya masyarakat berjalan ke puskesmas mengakibatkan kunjungan ke Puskesmas di daerah yang sulit sangat rendah. Sedangkan jaringan
komunikasi lewat telepon hanya di 2 dua kecamatan yang bisa terjangkau yaitu Kecamatan Simanindo dan Kecamatan Pangururan sementara di 7 tujuh
Kecamatan yang lain tidak ada jaringan. sumber: BPS-Kab.Samosir
2.1.2. Kondis Kependudukan