commit to user
1.
Epidermis
Lapisan
epidermis
merupakan bagian terluar dari biji gandum dengan ketebalan 0.1 mm.
Epidermis
banyak mengandung mineral yang apabila dibasahi air akan bersifat liat dan tidak mudah pecah.
2.
Testa
Lapisan testa terletak dibawah
epidermis
yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam biji gandum
Aleurone cell
dan
Endosperm
cell terhadap serangan serangga, kapang, dan bakteri, hal ini dikarenakan testa bersifat
tidak tembus air. 3.
Aleurone cell
Lapisan
Aleurone cell
kulit gandum mempunyai ketebalan 0,05 mm mengandung banyak garam mineral, lemak dan protein. Protein yang
terdapat dalam lapisan ini bukanlah gluten yang dibutuhkan dalam
baking process
. Pada
milling
process lapisan ini biasanya mengikuti bran tetapi ada juga yang ikut ke tepung yang akan menaikkan
ash content
dan protein tepung Anonymous, 1978.
Germ
merupakan bagian dari biji gandum yang mengandung lemak, protein, vitamin B kompleks dan vitamin E.
Germ
juga mengandung enzim yang berfungsi mengubah pati dari protein endosperm pada masa
pertumbuhan gandum, karena itu pada proses penggilingan biji gandum
germ
diusahakan untuk dipisahkan agar tidak merusak tepung terigu yang dihasilkan Anonymous, 1978.
B. Tepung Terigu
Tepung terigu adalah tepung atau bubuk halus yang berasal dari penggilingan biji
gandum
. Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Tepung terigu juga
mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan tepung terigu. Di pasaran
banyak beredar jenis tepung terigu yang masing-masing memiliki
commit to user
karakteristik dan fungsi berlainan. Jenis tepung terigu menurut Sutomo, 2006 antara lain :
1.
Hard Wheat
Terigu Protein Tinggi, Tepung protein tinggi
Hard Wheat
diperoleh dari penggilingan gandum keras
hard wheat
. Kandungan proteinnya 11-13. Tingginya protein yang terkandung menjadikan sifatnya mudah dicampur, difermentasikan,
daya serap air tinggi dan elastis. Karakteristik ini menjadikan tepung terigu
hard wheat
sangat cocok untuk bahan baku roti, mie dan pasta karena sifatnya elastis dan mudah difermentasikan.
2.
Medium Wheat
Terigu Protein Sedang Tepung terigu
medium wheat
mengandung protein sebesar 10-11. Sebagian orang mengenalnya dengan sebutan
all-purpose flour
atau tepung serba guna. Dibuat dari campuran tepung terigu
hard wheat
dan
soft wheat
sehingga karakteristiknya diantara kedua jenis tepung tersebut. Tepung ini cocok untuk membuat adonan fermentasi dengan tingkat
pengembangan sedang, seperti donat, bakpau atau aneka cake. 3.
Soft Wheat
Terigu Protein Rendah Tepung terigu protein rendah
soft wheat
dibuat dari gandum lunak dengan kandungan protein gluten 8 - 9. Sifat tepung terigu
soft wheat
memiliki daya serap air yang rendah sehingga akan menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis, lengket dan daya pengembangannya
rendah. Cocok untuk membuat kue kering, biscuit, pastel dan kue-kue yang tidak memerlukan proses fermentasi.
4.
Self Raising Flour Self Raising Flour
adalah Jenis tepung terigu yang sudah ditambahkan bahan pengembang dan garam. Penambahan ini menjadikan sifat tepung
lebih stabil. Jenis tepung ini dapat dibuat dengan mencampurkan satu kilogram tepung terigu dengan satu sendok teh
baking powder
.
Self raising flour
sangat cocok untuk membuat cake, muffin, dan kue kering.
commit to user
5.
Enriched Flour Enriched flour
adalah tepung terigu yang disubstitusi dengan beragam vitamin atau mineral dengan tujuan memperbaiki nilai gizi. Biasanya
harganya relatif lebih mahal. Tepung ini cocok untuk kue kering dan bolu. 6.
Whole Meal Flour Whole meal flour
adalah tepung yang dibuat dari biji gandum utuh termasuk bran dan germ, sehingga warna tepung lebih gelapcream. Terigu
whole meal
sangat cocok untuk makanan kesehatan dan menu diet karena kandungan serat fiber dan proteinya sangat tinggi
Tepung terigu merupakan produk setengah jadi dari penggilingan biji gandum. Tepung terigu dapat diolah menjadi berbagai macam produk
makanan seperti roti, mie, pasta dan masih banyak produk lainnya. Dalam proses produksi tepung terigu perlu diperhatikan syarat mutu yang harus
dipenuhi. Syarat mutu tepung terigu berdasarkan SNI 01-3751-2006 dapat
dilihat pada Tabel 2 sedangkan syarat mutu tepung terigu menurut Makfoeld
1982 pada Tabel 3.
commit to user
Tabel 2. Syarat Mutu Tepung terigu berdasarkan SNI 01-3751-2006
No Jenis uji
Satuan Persyaratan
1 Keadaan
Bentuk Bau
Warna -
- -
Serbuk Normal bebas dari bau asing
Putih, khas terigu.
2 Benda asing
- Tidak ada
3 Serangga dalam semua
bentuk stadia
dan potongan-potongannya
yang tampak -
Tidak ada
4 Kehalusan, lolos ayakan
212 µm Min 95
5 Kadar air
Max 14,5 6
Kadar protein Sesuai spesifikasi produk
7 Kadar abu
Sesuai spesifikasi produk 8
Granulasi µm
125, lolos ayakan min. 95 9
Keasaman mg
KOH100gr Max. 50
10 Falling number detik
Min. 300
11 Enrichment
Fe Zn
Vitamin B1 thiamin Vitamin B2 riboflavin
Asam folat ppm
ppm ppm
ppm ppm
Min. 50 Min. 30
Min. 2.5 Min. 4
Min. 2
12 Cemaran logam
Timbal Pb Raksa Hg
Tembaga Cu Arsen
ppm ppm
ppm ppm
Max. 1 Max. 0.05
Max. 10 Max. 0.5
13 Cemaran mikrobia
TPC E. coli
Kapang Kolonigr
MPNgr Kolonigr
10
6
10 10
4
Sumber : BSN Badan Standarisasi Nasional
commit to user
Tabel 3. Syarat mutu tepung terigu menurut Makfoeld 1982
Kandungan Keadaan syarat
Kandungan Air 15 maksimum
Kandungan abu 1,5 maksimum
Kandungan serat kasar 1,0 maksimum
Logam berbahaya Pb,Hg, Cu, dan As
Negatif Derajat Asam cc N alkali
per 100 gr Maksimum 4
Mikroskopis Tidak mengandung tepung lain
Keadaan Tidak berjamur, tidak apek, tidak
berulat dan tidak berserangga
Tepung terigu mempunyai berbagai kandungan gizi yang berguna bagi tubuh manusia. Selain merupakan sumber karbohidrat tepung terigu juga
merupakan sumber berbagai zat gizi. Komposisi Gizi tepung terigu dalam 100 gram dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Komposisi kandungan gizi tepung terigu dalam 100 gram.
Kandungan Jumlah
Kalori 365 kal
Protein 8.9 g
Lemak 1.3 g
Karbohidrat 77.3 g
Kalsium 16 mg
Fosfor 106 mg
Besi 1.2 mg
Vitamin A 0 mg
Vitamin B 10.12 mg
Vitamin C 0 mg
Air 12 mg
Sumber : Azizah 2009.
C. Proses Produksi Tepung Terigu