F irst Cleaning Pembersihan Biji Gandum

commit to user

a. F irst Cleaning

Dari ra w whea t bin biji gandum yang akan dilakukan proses penggilingan akan dibersihkan terlebih dahulu pada proses first clea ning . Proses first clea ning dimulai dari transfer biji gandum dari ra w whea t bin yang melewati flow ba la ncer atau alat pendeteksi aliran gandum yang terdapat dibagian bawah ra w wheat bin ke depot bin yang berkapasitas 8 ton dengan menggunakan chain conveyor dan bucket eleva tor . Kecepatan transfer dari ra w whea t bin ke depot bin adalah 21 tonjam. Dari depot bin biji gandum akan ditimbang agar diketahui besarnya biji gandum yang dilakukan proses penggilingan. Pada saat penimbangan biji gandum melalui proses ferrous meta l tyra pping II . Alat yang digunakan dalam proses ini adalah ma gnet sepa rator. Tujuan dari proses ferrous meta l trapping II adalah untuk membersihkan biji gandum dari material logam yang terbawa aliran biji gandum. Setelah ditimbang dan dibersihkan dari material yang berupa logam, aliran biji gandum dibersihkan kembali pada proses combi clea ning . Proses Combi clea ning dilakukan dengan alat Combi clea ner . Combi clea ner merupakan gabungan tiga mesin yang terdiri dari mesin sepa rator , cla ssifier a spirator dan destoner . Alat ini digunakan untuk membersihkan biji gandum dari kotoran dengan prinsip ukuran dan berat jenis. Prinsip kerja alat ini yaitu memisahkan kotoran dengan angin a spirator , berat jenis destoner , ukuran sepa rator . Dengan pemisahan kotoran berdasarkan ukuran dan berat jenis biji gandum yang mempunyai ukuran yang sesuai tetapi tidak ada isinya dapat dipisahkan dengan alat ini. Kotoran yang bisa dibersihkan di dalam alat ini berupa debu, batu, ranting, kulit gandum maupun gandum kisut. Dari combi clea ner biji gandum masuk ke pada proses indent separation . proses indent separation dilakukan dengan alat triur atau tri sta r . Triur atau tri sta r berfungsi untuk membersihkan biji gandum dari material lain berdasarkan bentuknya. commit to user Pada saat biji gandum melewati alat ini, biji gandum dipisahkan antara separation round grain biji bulat dan separation long grain biji panjang. Hal ini dilakukan ntuk menghindari kotoran-kotoran yang masih terdapat pada aliran biji gandum. Dari proses indent sepa ration biji gandum yang lolos dialirkan ke proses entoleting . Di dalam proses entoleting biji gandum dihempaskan ke dinding mesin dengan kecepatan 3000 rpm. Proses entoleting berfungsi untuk membersihkan aliran biji gandum dari kutu maupun larva yang menempel pada biji gandum agar tidak ikut dalam proses penggilingan. Dari proses entoleting biji gandum dialirkan ke proses scouring yang dilengkapi dengan a spiration untuk menghilangkan kulit ari dan debu-debu yang masih menempel. Tujuan dari pembersihan kulit ari adalah untuk menurunkan kadar abu dari tepung terigu yang dihasilkan. Limbah yang berupa ranting, kulit gandum dan biji gandum kisut yang dipisahkan pada first clea ning ini akan masuk ke bin ova l untuk dilakukan penggilingan dan dicampur dengan polla rd sebagai makanan ternak. Proses first clea ning dapat dilihat pada Gambar 5. commit to user Gambar 5. Diagram alir proses first clea ning biji gandum b. Dampening 1 F irst dampening dan F irst conditioning First da mpening adalah proses penambahan air pertama pada biji gandum sebelum dikondisikan dalam first tempering bin . Proses ini digunakan untuk menaikkan kadar air biji gandum sebelum dilakukan penggilingan. Target kadar air disesuaikan dengan jenis biji gandum yang dikondisikan. Biji gandum di angkut dengan bucket eleva tor kemudian masuk ke dalam turbolizer yang berfungsi untuk menambahkan air sebelum dilakukan pengkondisian. Proses penambahan air dalam alat turbolizer dilakukan dengan menyemprot biji gandum dengan air. Jumlah air yang ditambahkan dalam proses ini ditentukan dengan membuat target kadar air biji gandum dalam mesin. Mesin akan membaca target kadar air dan mengatur sendiri pengeluaran jumlah air. Weighing Pengangkutan Chain conveyor Ferrous meta l trapping II Combi clea ning Indent sepa ration Entoleting Scouring Aspiration Pengangkutan bucket eleva tor commit to user PT. Pundi Kencana Flour Mills Cilegon mengontrol proses da mpening dengan melakukan pengambilan sampel ke bagian QC pada saat biji gandum belum ditambah air dan setelah biji gandum ditambah air dengan turbolizer . Hal ini dilakukan untuk mengetahui kadar air awal biji gandum dan kadar air setelah ditambah air. Untuk kadar air setelah ditambah air dilakukan pengkondisian 2 jam terlebih dahulu sebelum dilakukan uji kadar air biji gandum. Tujuannya adalah untuk mengetahui berapa besar kadar air setelah dilakukan pengkondisian selama 2 jam. First conditioning merupakan proses lanjutan dari first da mpening . Setelah melewati proses da mpening gandum dibawa ke first tempering bin yang berkapasitas 50 ton untuk dikondisikan. First conditioning disesuaikan dengan jenis gandum yang akan dilakukan penggilingan. Menurut Kent dan Evers 1994, perbedaan waktu pengkondisian disebabkan oleh karakter dari endosperm yang berbeda. Pada gandum keras struktur proteinnya rapat menyelimuti pati stra ch sehingga penetrasi air kedalam endosperm membutuhkan waktu yang lebih lama. Sedang pada gandum lunak protein membentuk bodi sehingga tidak menyelimuti pati stra ch . Pada first conditioning diharapkan gandum mempunyai karakteristik milling yang optimal. Menurut Kent dan Evers 1994, proses conditioning ditentukan oleh moisture content , temperatur dari proses conditioning , waktu conditioning dan kelembaban rela tive . Pengaruh moisture content yang rendah menyebabkan bran yang mudah pecah. Jika moisture content tinggi akan diperoleh bra n yang liat dan tidak mudah pecah. Untuk temperatur conditioning berpengaruh terhadap waktu dari conditioning biji gandum. Jika temperatur tinggi maka waktu conditioning akan semakin cepat. Dengan demikian, faktor moisture content , commit to user temperatur dan waktu berpengaruh terhadap hasil akhir tepung terigu yang dihasilkan. Tujuan khusus dari proses first conditioning antara lain adalah untuk : a Membuat endosperm menjadi lunak sehingga pada reduction milling endosperm mudah pecah menjadi tepung. Dengan demikian diperlukan power reduction yang kecil dan didapatkan ekstraksi tepung yang tinggi. b Menghasilkan tepung dengan kadar air yang ideal sesuai dengan ketentuan SNI. 2 Second Dampening dan Second Conditioning Second da mpening merupakan proses lanjutan dari first conditioning . Biji gandum yang telah dikondisikan di first tempering bin selama waktu yang ditentukan dikeluarkan melewati flow ba la ncer untuk dinaikkan dengan bucket eleva tor menuju second da mpening . Pada saat keluar dari first tempering bin kadar air biji gandum di cek secara otomatis menggunakan mesin moisture control . Pada proses da mpening yang kedua ini biji gandum ditambah air kembali agar mencapai target yang ditentukan sebelumya. Setelah melewati second da mpening biji gandum masuk kedalam second tempering bin untuk dilakukan second conditioning . Proses second conditioning bertujuan untuk : a Membuat bran menjadi basah dan elastis, sehingga waktu brea k process dari milling bran tidak mudah pecah menjadi bubuk bra n yang dapat menaikkan kadar abu tepung terigu. b Membuat endosperm menjadi mudah terpisah dari bra n pada proses brea king . commit to user Proses conditioning biji gandum disesuaikan dengan jenis gandum yang digiling. Untuk jenis ha rd whea t dikondisikan selama 24 - 40 jam, untuk medium wheat 16-24 jam, sedangkan untuk soft whea t 8-16 jam. Diagram alir proses da mpening dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Diagram alir proses Da mpening. c. Second Cleaning Second clea ning adalah proses pembersihan gandum setelah dilakukan pengkondisian. Proses ini dilakukan untuk membersihkan kembali biji gandum dari material selain biji gandum agar tidak ikut dalam proses penggilingan. Proses second clea ning dimulai dari biji gandum keluar dari silo second tempering bin melewati flow ba la ncer yang berguna untuk mengatur laju aliran biji gandum. Laju aliran pada proses transfer dari silo tempering bin ke proses second clea ning 21 tonjam dan dapat disesuaikan dengan jumlah produksi tepung terigu. Biji gandum di transfer dengan chain conveyor dan diangkut dengan bucket eleva tor menuju proses scouring . Proses scouring pada second clea ning berfungsi untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada kulit gandum. Gandum yang masuk kedalam scourer dibersihkan dengan gaya gesek antar biji gandum yang terdapat dalam mesin. Kotoran yang lepas akan dihisap oleh a spirator dan ditampung Pengangkutan Bucket Eleva tor 1 st Da mpening Moisture control Seco nd da mpening 1 st Conditioning 2 nd Conditioning commit to user kedalam ova l bin . Dari ova l bin kotoran yang berupa kulit gandum tersebut dimasukkan kedalam ha mmer mill untuk dilakukan penggilingan. Hasil penggilingan ha mmer mill adalah polla rd . Polla rd hasil penggilingan ini akan dicampur dengan polla rd dari proses milling biji gandum. Polla rd ini dijadikan produk sampingan yang berguna sebagai makanan ternak. Setelah melalui scourer biji gandum masuk kedalam depot B 1 bin. Di dalam B 1 bin yang berkapasitas sebesar 8 ton biji gandum ditampung sementara sebelum dilakukan proses penggilingan. Dari B 1 bin biji gandum dikeluarkan menuju proses weighing dan proses ferrous meta l trapping III . Proses Weighing berfungsi untuk menimbang berapa besar jumlah biji gandum yang dilakukan penggilingan. Sedangkan Ferrous meta l trapping III berguna untuk menangkap material logam yang masih ikut dalam aliran gandum. Hal ini berguna untuk meminimalkan resiko kerusakan roller mill dan menghindari kontaminasi tepung terigu oleh material logam. Proses second clea ning dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Diagram alir proses second clea ning.

3. Penggilingan Biji Gandum dan Pengayakan