pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.
Pencapaian tujuan pembelajaran menjadi dasar dalam proses belajar mengajar. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia sesuai yang dikeluarkan oleh
BSNP, yaitu: 1 berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; 2 menghargai dan bangga
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara; 3 memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan; 4 menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial; 5 menikmati
dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; 6
menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia
mencakup kegiatan berbahasa dan bersastra yang meliputi kemampuan membaca, mendengarkan, menulis, dan berbicara.
B. Pembelajaran Keterampilan Menulis
1. Pengertian Keterampilan Menulis
Kegiatan menulis sering dianggap sebagai kegiatan yang sulit. Kesulitan tersebut bisa jadi disebabkan karena tidak terbiasanya seseorang untuk menulis.
Menulis itu adalah suatu proses. Hal tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Akhadiah 1996: 1, menulis merupakan sebuah proses
penuangan gagasan dalam bahasa tulis yang dilakukan dalam beberapa tahapan
pada sebuah sistem yang utuh. Tahap dalam proses penulisan terdiri dari tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi.
Menulis merupakan sebuah proses berkomunikasi secara tidak langsung antara penulis dengan pembacanya. Menulis sebagai proses berkomunikasi
melibatkan beberapa unsur, menurut Saddhono dan Slamet 2014: 151 unsur tersebut terdiri dari, penulis sebagai penyampai pesan, isi tulisan, media berupa
tulisan, dan pembaca sebagai penerima tulisan. Hasil dari tulisan mengandung maksud dan tujuan yang ingin disampaikan penulis kepada pembacanya.
Menurut Abidin 2012: 182 menulis adalah proses mengemukakan pendapat atas dasar masukan yang diperoleh dari sumber ide yang tersedia.
Sumber ide tersebut dapat berasal dari apa saja yang dapat merangsang penulis untuk menulis termasuk karangan penulis lain. Akan tetapi, karangan penulis lain
hanya sebagai inspirasi bukan untuk ditiru atau dijiplak. Tulisan yang terdorong atau terinspirasi dari tulisan orang lain disebut sebagai tulisan reproduksi.
Menulis dalam prosesnya akan menggunakan kedua belahan otaknya. Menulis menurut Supriadi dalam Dalman, 2015: 5 adalah suatu proses kreatif
yang banyak melibatkan cara berpikir divergen menyebar dari pada konvergen memusat. Kegiatan menulis menuntut seorang penulis untuk berpikir secara
sistematis dan logis sekaligus kreatif sehingga dapat menghasilkan sebuah karya yang bagus. Hasil dari kegiatan menulis ditentukan oleh kepiawaian penulis
dalam mengungkapkan gagasan. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis
merupakan sebuah proses kreatif seseorang untuk mengungkapkan pendapat,
gagasan, dan idenya dalam bahasa tulis kepada orang lain. Dalam kegiatan menulis terdapat tiga tahapan yaitu, prapenulisan, penulisan, dan revisi.
2. Tujuan Menulis