Peranan guru dalam proses belajar mengajar sangat menentukan keberhasilan proses tersebut karena guru adalah orang yang mampu mengelola
komponen-komponen pembelajaran yang lain. Tugas dan tanggung jawab guru tergantung pada peran yang disandang oleh guru. Seorang guru mempunyai
kewajiban untuk merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan, evaluasi, dan melakukan bimbingan serta pelatihan. Kualitas seorang guru akan
menentukan kualitas mutu proses pembelajaran. Peranan guru dalam proses belajar mengajar meliputi informator,
organisator, konduktor, katalisator, pengarah, inisiator, moderator, transmitter, fasilitator, dan evaluator Tarigan dalam sufanti, 2010: 5. Menurut Richard dan
Roger dalam Akhadiah, 1992: 8 guru mempunyai dua peran utama yaitu sebagai fasilitator dalam proses komunikasi antara siswa dalam kelas dan antara siswa
dengan materi serta sebagai narasumber, pengelola sumber belajar, dan pemimpin di dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Siswa
Siswa merupakan komponen pembelajaran yang paling penting. Siswa berperan sebagai pelaku atau subjek pembelajaran. Tanpa adanya siswa
pembelajaran tidak akan mungkin terjadi. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, peserta didik atau siswa merupakan anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Menurut Kurniawan 2014: 7 siswa adalah individu yang akan diberi materi dalam pembelajaran. Pada proses pembelajaran karakteristik siswa menjadi
hal yang penting untuk diketahui karena dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Karakteristik siswa dapat diidentifikasi menjadi tiga aspek, yaitu
usia perkembangan, sifat personal, dan potensi yang terkait dengan akademik. Ketiga aspek ini penting diketahui oleh guru sehingga pembelajaran dapat
disesuaikan. Siswa biasanya memiliki latar belakang tertentu yang menentukan
keberhasilan dalam mengikuti proses belajar. Siswa dalam proses pembelajaran tidak boleh dipandang sebagai sebuah kertas kosong yang harus diisi dengan
tulisan oleh guru. Akan tetapi, siswa merupakan seseorang yang berusaha menggeluti, menggali, dan menemukan ilmu. Dalam proses pembelajaran, guru
hanya berperan sebagai pengarah, fasilitator, dan motivator serta narasumber bagi
siswa. Dalam pembelajaran siswa yang menjadi orientasi atau fokus utama.
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh siswa sesuai dengan Kompetensi Dasar Permendiknas Nomor 4
Tahun 2007 tentang Standar Proses. Tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam KTSP adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1
berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; 2 menghargai dan bangga menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara; 3 memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan;
4 menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial; 5 menikmati dan memanfaatkan karya
sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; 6 menghargai dan
membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Tujuan pembelajaran keterampilan menulis adalah membantu siswa memahami cara mengekspresikan bahasa dalam bentuk tulis. Abidin 2012: 187
berpendapat bahwa terdapat tiga tujuan utama dalam pembelajaran keterampilan menulis yang dilaksanakan di sekolah, yaitu: 1 menumbuhkan kecintaan menulis
pada siswa, 2 mengembangkan kemampuan siswa menulis, 3 membina jiwa kreativitas para siswa untuk menulis. Ketiga tujuan ini merupakan tujuan minimal
yang harus dicapai oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis. Tujuan pembelajaran menulis diarahkan pada ketercapaian SK dan KD
yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Tujuan pembelajaran dicantumkan dalam silabus dan RPP yang dibuat oleh guru sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan optimal.
4. Materi