Validasi metode analisis PENELAAHAN PUSTAKA

G. Validasi metode analisis

Validasi metode analisis merupakan suatu tidakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan parameter tersebut memenuhi persyaratan Harmita, 2004. Validasi metode menurut United States Pharmacopeia USP dilakukan untuk menjamin bahwa suatu metode bersifat akurat, spesifik, reprodusibel, dan tahan pada kisaran analit yang dianalisis. Tujuan utama validasi metode adalah untuk menghasilkan hasil analisis yang paling baik. Untuk memperoleh hasil tersebut, semua variabel terkait harus dipertimbangkan meliputi prosedur pengambilan sampel, tahap penyiapan sampel, jenis fase diam, fase gerak, dan sistem deteksi Rohman, 2009. Parameter validasi metode analisis antara lain adalah akurasi, presisi, dan linearitas. Akurasi merupakan keterdekatan nilai pengukuran dengan nilai sebenarnya dari analit dalam sampel Mulja dan Hanwar, 2003. Akurasi dinyatakan dalam persen perolehan kembali recovery analit yang ditambnahkan. Kriteria akurasi tergantung pada konsentrasi analit dalam matriks sampel dan pada keseksamaan metode RSD. Vanderwielen, dkk menyatakan bahwa selisih kadar pada berbagai penentuan Xd harus 5 atau kurang pada setiap konsentrasi analit Harmita, 2004. Tabel I. Kriteria Akurasi yang Dapat Diterima Harmita, 2004 Analit pada matrik sampel Rata-rata yang diperoleh 100 98-102 10 98-102 1 97-103 0,1 95-105 0,01 90-107 0,001 90-107 0,0001 1 ppm 80-110 0,00001 100 ppb 80-110 0,000001 10 ppb 60-115 0,0000001 1 ppb 40-120 Presisi merupakan sejumlah ukuran hasil yang diperoleh dari analisis yang dilakukan berulangkali pada suatu sampel homogen. Presisi dinyatakan dalam standar deviasi atau koefisien variasi Mulja dan Hanwar, 2003. Tabel II. Nilai presisi yang dapat diterima APVMA, 2004 Kadar analit Presisi ≥ 10 ≤ 2 1 - 10 ≤ 5 0,1 - 1 ≤ 10 0,1 ≤ 20 Linieritas pada suatu metode analisis merupakan kemampuannya untuk mendapatkan hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi analit di dalam sampel. Persyaratan data linieritas yang bisa diterima dengan nilai koefisien korelasi r 0,999. Spesifisitas merupakan kemampuan suatu metode untuk mengukur dengan akurat respon analit diantara seluruh komponen sampel potensial yang mungkin ada dalam matriks sampel Mulja dan Hanwar, 2003.

H. Spektrofotometri visibel

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol, Propifenazon Dan Kafein Dari Sediaan Tablet Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Densitometri

40 290 127

Identifikasi Parasetamol Dalam Jamu Asam Urat Secara Kromatografi Lapis Tipis Dan Spektrofotometri

41 204 32

Optimasi metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-densitometri pada penetapan kadar asam ursolat dalam ekstrak etanol daun binahong.

0 1 1

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit merah (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri.

4 17 105

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah cabai rawit hijau (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri.

3 8 87

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit putih (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri.

1 5 119

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah cabai rawit hijau dengan metode DPPH (1,1 difenil 2 pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) densitometri

3 9 85

Penetapan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na Oogst (NO) dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-Densitometri - USD Repository

0 0 104

VALIDASI METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)- DENSITOMETRI PADA PENETAPAN KADAR NIKOTIN DALAM EKSTRAK ETANOLIK DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) SKRIPSI

0 0 94

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit putih (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri - USD Repository

0 1 117