dan dikeringkan setelah pengembangan selesai, kemudian discanning pada
panjang gelombang 228 nm dengan densitometri.
e. Penentuan kadar kapsaisin dalam ekstrak etanolik, sebanyak 10,0 L
larutan ekstrak ditotolkan pada lempeng silika gel 60 F
254
, replikasi sebnyak tiga kali kemudian dikembangkan dalam bejana kromatografi
yang telah dijenuhkan dengan fase gerak. Pengembangan dilakukan setinggi 10 cm. lempeng silika kemudian dikeluarkan, dikeringkan, dan
discanning pada panjang gelombang 228 nm dengan densitometri.
F. Analisis Hasil
1. Uji aktivitas antioksidan
Aktivitas penangkapan
radikal dapat
dihitung dengan
menggunakan rumus : Absorbansi
larutan kontrol
– Absorbansi
larutan bakuuji
Absorbansi
larutan kontrol
100 Data aktivitas tersebut dianalisis dan dihitung nilai IC
50
menggunakan persamaan regresi linear dengan sumbu x adalah konsentrasi larutan uji maupun
larutan baku kapsaisin, sedangkan sumbu y adalah IC, Lalu dianalisis secara statistik Mann-Whitney untuk menentukan ada atau tidak adanya perbedaan
bermakna antara IC
50
larutan baku kapsaisin dan larutan uji.
2. Penetapan kadar kapsaisin
Analisis kualitatif dilakukan dengan membandingkan Rf larutan uji dengan nilai Rf larutan baku kapsaisin.
Analisis kuantitatif yang dilakukan adalah
penetapan kadar kapsaisin berdasarkan AUC dari baku sehingga diperoleh persamaan regresi linier y = bx + a, yang merupakan hubungan antara kadar
dengan luas area yang dihasilkan. Data AUC larutan uji kemudian dimasukkan dalam persamaan regresi masing-masing baku sebagai y sehingga diperoleh kadar
kapsaisin dalam bb. Parameter yang digunakan untuk melihat reprodusibilitas kadar dalam
ekstrak etanolik buah cabai rawit merah adalah nilai CV. Nilai CV dapat dihitung dengan cara :
30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Determinasi Buah
Pada penelitian dengan menggunakan sampel berupa buah maka sampel yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan determinasi. Determinasi
bertujuan untuk memastikan kebenaran identitas buah serta menghindari terjadinya kesalahan dalam pengambilan sampel pada suatu penelitian.
Determinasi buah cabai rawit merah dilakukan dengan acuan Bosland, Bailey, and Iglesias-Olivas 1996 dengan melakukan pengamatan morfologi dan
didapatkan hasil, yaitu panjang 2,5 - 3 cm, lebar kurang lebih 1 cm, bentuk tegak lurus, dan warna merah ketika masak. Morfologi sampel dibandingkan terhadap
gambar 5, sehingga diperoleh bahwa sampel yang digunakan merupakan Tabasco Capsicum frutescens.
Gambar 5. Varietas buah cabai rawit Keterangan : beberapa gambar telah dihilangkan karena morfologinya berbeda.