30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Determinasi Buah
Pada penelitian dengan menggunakan sampel berupa buah maka sampel yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan determinasi. Determinasi
bertujuan untuk memastikan kebenaran identitas buah serta menghindari terjadinya kesalahan dalam pengambilan sampel pada suatu penelitian.
Determinasi buah cabai rawit merah dilakukan dengan acuan Bosland, Bailey, and Iglesias-Olivas 1996 dengan melakukan pengamatan morfologi dan
didapatkan hasil, yaitu panjang 2,5 - 3 cm, lebar kurang lebih 1 cm, bentuk tegak lurus, dan warna merah ketika masak. Morfologi sampel dibandingkan terhadap
gambar 5, sehingga diperoleh bahwa sampel yang digunakan merupakan Tabasco Capsicum frutescens.
Gambar 5. Varietas buah cabai rawit Keterangan : beberapa gambar telah dihilangkan karena morfologinya berbeda.
B. Hasil Pengumpulan Bahan
Buah cabai rawit merah diperoleh dari pasar Bringharjo, Yogyakarta pada bulan September 2012. Pengumpulan bahan dilakukan pada satu tempat
dengan tujuan untuk mengurangi variasi waktu pemanenan yang dapat menyebabkan variasi kandungan senyawa aktif dalam buah. Pemanenan
dilakukan umumnya pada umur 2,5 - 4 bulan setelah ditanam. Buah yang dipilih untuk digunakan sebagai sampel adalah buah yang sudah masak, masih segar dan
berwarna merah cerah pada seluruh bagian buah. Pemilihan berdasarkan kriteria tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan sampel yang baik untuk penelitian.
Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari dan dipilih yang baru diperoleh dari perkebunan sehingga diperoleh buah yang masih segar.
C. Hasil Preparasi Sampel
Sampel berupa buah cabai rawit merah diekstraksi dengan etanol 96 menggunakan alat Soxhlet untuk mendapatkan senyawa kapsaisin yang diduga
memiliki aktivitas antioksidan. Sampel yang akan diekstraksi terlebih dahulu dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 50°C, tidak digunakan siar
matahari karena adanya UV dapat mengurangi efektifitas antioksidan sampel. Kemudian setelah kering, sampel dihaluskan dengan diblender untuk
memperkecil ukuran sehingga kontak dengan cairan penyari semakin banyak, zat yang tersari juga semakin banyak dan diayak agar didapatkan derajat kehalusan
yang sama.
Kapsaisin diekstraksi dengan menggunakan etanol 96 karena kapsaisin dapat terlarut dalam etanol. Kapsaisin dapat larut dalam pelarut alkohol,
digunakan etanol karena lebih aman dan memiliki efek toksik yang lebih rendah dibandingkan dengan metanol. Proses ekstrasi dilakukan dengan membungkus
serbuk simplisia dalam kertas saring kemudian dimasukkan kedalam alat Soxhlet, selanjutnya etanol dituang kedalamnya, yang kemudian pelarut akan turun
kedalam labu alas bulat, setelah itu diberikan pemanasan pada suhu 70°C. Pemanasan ini berfungsi untuk menguapkan pelarut dalam labu, kemudian pelarut
akan diembunkan kembali dengan pendingin balik, dan akan menetes kemabali kedalam bagian Soxhlet yang berisi simplisia sehingga ekstraksi dilakukan
dengan pelarut yang selalu baru. Adanya pelarut yang selalu baru akan memberikan ekstraksi yang sempurna karena tidak terjadi suatu kesetimbangan
konsentrasi antara cairan dalam sel dengan cairan luar sel.
Gambar 6. Alat Soxhlet Cremonatools, 2012.
Proses ekstraksi dilakukan selama sekitar 8 jam, sampai cairan dalam tabung yang berisi simplisia berwarna bening, yang menunjukkan bahwa senyawa
telah terekstraksi. Hasil ekstraksi yang didapatkan berupa larutan berwarna merah. Larutan tersebut kemudian dibuat menjadi ekstrak kental. Pemekatan ekstrak
dilakukan dengan menguapkan pelarut dalam ekstrak. Pengupan pelarut dilakukan dengan menggunakan Vacuum Rotary Evaporator pada suhu 60°C. Prinsip dari
alat tersebut adalah penguapan dengan mengurangi tekanan udara sehingga akan menurunkan titik didihnya. Penurunan titik didih akan mepercepat penguapan
etanol karena pelarut akan mendidih dibawah titik didih normal 78,5°C. Adanya rotary, yaitu pemutar labu alas bulat yang berisi ekstrak, akan memperluas luas
permukaan ekstrak, sehingga proses penguapan akan menjadi lebih cepat. Bobot ekstrak yang diperoleh sebesar 4,5926 g, sehingga didapatkan
rendemen sebesar 15,3.
D. Hasil Uji Pendahuluan