Determinasi tanaman Pengumpulan bahan Pembuatan ekstrak etanolik buah cabai rawit merah Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit merah

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman

Determinasi buah cabai rawit merah dilakukan menurut Bosland, Bailey, and Iglesias-Olivas 1996 dengan melakukan pengamatan morfologi.

2. Pengumpulan bahan

Cabai rawit merah diperoleh dari Pasar Bringharjo, Yogyakarta.

3. Pembuatan ekstrak etanolik buah cabai rawit merah

Cabai rawit merah sebanyak 1 kg yang masih segar dibersihkan, dicuci kemudian dibuang tangkainya. Cabai rawit merah dikeringkan menggunakan oven pada suhu 50ºC kemudian dihaluskan menggunakan blender. Serbuk yang diperoleh ditimbang sebanyak 25 gram dan dibungkus menggunakan kertas saring. Simplisia yang telah dibungkus dimasukkan dalam alat soxhlet kemudian tambahkan etanol 96 sebanyak 350 ml. Soxhletasi dilakukan pada suhu 70ºC, sampai larutan jernih, selama 8 jam. Filtrat hasil ekstraksi dipekatkan dengan menggunakan vacuum rotary evaporator.

4. Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit merah

a. Pembuatan larutan DPPH, sejumlah 15,8 mg serbuk DPPH dilarutkan ke dalam etanol p.a sampai 100 ml, sehingga diperoleh larutan DPPH dengan konsentrasi 0,4 mM. Larutan tersebut ditutup dengan alumunium foil dan selalu dibuat baru. b. Pembuatan larutan stok kapsaisin, sebanyak 2,5 mg kapsaisin dilarutkan dengan etanol p.a sampai 10,0 mL. c. Pembuatan larutan pembanding, diambil sebanyak 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; dan 5,0 mL larutan stok kapsaisin, kemudian ditambahkan etanol p.a sampai 10,0 mL, sehingga diperoleh konsentrasi larutan standar kapsaisin sebesar 25,0; 50,0; 75,0; 100; dan 125 gmL. d. Pembuatan larutan uji, sejumlah 25 mg ekstrak ditimbang dan ditambahkan etanol p.a sampai 25,0 mL. Diambil sebanyak 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; dan 5,0 mL larutan tersebut, kemudian ditambahkan etanol p.a sampai 10,0 mL, sehingga diperoleh konsentrasi larutan uji sebesar 100; 200; 300; 400; 500 gmL. e. Uji pendahuluan, sebanyak 1 mL larutan DPPH dimasukan ke dalam masing-masing tiga tabung reaksi. Ditambahkan masing-masing dengan 1 mL etanol p.a, larutan pembanding kapsaisin 75 gmL, dan larutan uji 120 ,0 gmL. Selanjutnya, larutan tersebut ditambahkan dengan 3 mL etanol p.a. Larutan tersebut kemudian divortex selama 30 detik. Setelah 30 menit, amati perubahan warna yang terjadi pada larutan tersebut. f. Penentuan panjang gelombang maksimum, pada 3 labu ukur 10 mL, dimasukan masing-masing 0,5; 1,0; 1,5 mL larutan DPPH. Ditambahkan larutan tersebut dengan etanol p.a hingga tanda batas sehingga konsentrasi DPPH menjadi 0,020; 0,040; dan 0,080 mM. Larutan tersebut kemudian divortex selama 30 detik. Lalu dilakukan scanning panjang gelombang serapan maksimum dengan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 400-600 nm. g. Penentuan OT, sebanyak 1 mL larutan DPPH dimasukan kedalam masing- masing tiga labu ukur 5 mL, ditambahkan masing-masing dengan 1 mL larutan pembanding kapsaisin 25,0; 75,0; 125 gmL. Selanjutnya larutan tersebut ditambahkan dengan etanol p.a hingga tanda batas. Larutan tersebut kemudian divortex selama 30 detik. Setelah itu dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang maksimum setiap 5 menit selama 1 jam. h. Uji aktivitas antioksidan i Pengukuran absorbansi larutan DPPH kontrol, pada labu ukur 5 mL, dimasukan sebanyak 1 mL larutan DPPH. Ditambahan larutan tersebut dengan etanol p.a hingga tanda batas. Kemudian larutan tersebut dibaca absorbansinya pada saat OT dan panjang gelombang maksimum. Pengerjaan dilakukan sebanyak tiga kali. Larutan ini digunakan sebagai kontrol untuk menguji larutan pembanding dan uji. ii Pengukuran absorbansi larutan pembanding dan uji , sebanyak 1 mL larutan DPPH dimasukkan ke dalam tabung reaksi 5 ml bertutup kemudian ditambah dengan 1 mL larutan pembanding dan uji pada berbagai seri konsentrasi telah dibuat. Selanjutnya larutan tersebut ditambah dengan etanol p.a hingga tanda batas. Larutan tersebut kemudian divortex selama 30 detik dan diamkan selama OT. Larutan dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang maksimum hasil optimasi. Pengujian dilakukan dengan tiga kali replikasi. i. Validasi metode uji aktivitas antioksidan, hasil dari prosedur 4h i dan ii, divalidasi akurasi recovery, presisi CV spesifisitas spektra kontrol, dan linearitas nilai r. konsentrasi standar kapsaisin terukur konsentrasi standar kapsaisin teoritis 100 Standar eviasi S konsentrasi kapsaisin terukur rata rata konsentrasi kapsaisin terukur 100 j. Estimasi aktivitas antioksidan, hasil dari prosedur 4h i dan ii dihitung nilai IC dan IC 50 untuk kapsaisin ekstrak etanolik buah cabai rawit merah.

5. Penetapan kadar kapsisin dengan KLT Densitometri

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol, Propifenazon Dan Kafein Dari Sediaan Tablet Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Densitometri

40 290 127

Identifikasi Parasetamol Dalam Jamu Asam Urat Secara Kromatografi Lapis Tipis Dan Spektrofotometri

41 204 32

Optimasi metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-densitometri pada penetapan kadar asam ursolat dalam ekstrak etanol daun binahong.

0 1 1

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit merah (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri.

4 17 105

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah cabai rawit hijau (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri.

3 8 87

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit putih (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri.

1 5 119

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah cabai rawit hijau dengan metode DPPH (1,1 difenil 2 pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) densitometri

3 9 85

Penetapan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na Oogst (NO) dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-Densitometri - USD Repository

0 0 104

VALIDASI METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)- DENSITOMETRI PADA PENETAPAN KADAR NIKOTIN DALAM EKSTRAK ETANOLIK DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) SKRIPSI

0 0 94

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit putih (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri - USD Repository

0 1 117