Pengertian Dewasa Awal Karakteristik dan Tugas Perkembangan Dewasa Awal

21 berperkara di pengadilan agama, 4 Memberikan bantuan advokasi dalam mengatasi masalah perkawinan, keluarga dan perselisihan rumah tangga di peradilan agama, 5 Menurunkan terjadinya perselisihan serta perceraian, poligami yang tidak bertanggung jawab, pernikahan di bawah umur dan pernikahan tidak tercatat, 6 Bekerjasama dengan instansi, lembaga dan organisasi yang memiliki kesamaan tujuan baik di dalam maupun di luar negeri, 7 Menerbitkan dan menyebarluaskan majalah perkawinan dan keluarga, buku, brosur dan media elektronik yang dianggap perlu, 8 Menyelenggarakan kursus calonpengantin, penataranpelatihan, diskusi, seminar dan kegiatan-kegiatan sejenis-yang berkaitan dengan perkawinan dan keluarga, 9 Menyelenggarakan pendidikan keluarga untuk peningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlaqul karimah dalam rangka membina keluarga sakinah, 10 Berperan aktif dalam kegiatan lintas sektoral yang bertujuan membina keluarga sakinah, 11 Meningkatkan upaya pemberdayaan ekonomi keluarga, 12 Upaya dan usaha lain yang dipandang bermanfaat untuk kepentingan organisasi serta bagi kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga.

C. Mahasiswa dalam Periode Perkembangan Dewasa Awal

1. Pengertian Dewasa Awal

Istilah adult berasal dari bahasa Latin adolescene yang berarti tumbuh menjadi kedewasaan. Akan tetapi, kata adult berasal dari 22 bentuk lampau dari kata kerja adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Oleh karena itu, orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya Hurlock, 2002. Hurlock 2002 mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan- perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reroduktif. Sementara itu, Dariyo 2004 mengatakan bahwa secara umum mereka yang tergolong dewasa muda young adulthood ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung jawabnya tentu makin bertambah besar. Tidak lagi harus bergantung secara ekonomis, sosiologis, ataupun psikologis pada orang tuanya Dariyo, 2004. Mereka justru merasa tertantang untuk membuktikan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang mandiri. Segala urusan ataupun masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat mungkin akan ditangani sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk orang tua. Berbagai pengalaman baik yang berhasil maupun yang gagal dalam menghadapi suatu masalah akan dapat dijadikan pelajaran berharga guna membentuk seorang pribadi yang matang, tangguh, dan bertanggung jawab terhadap masa depannya. 23 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dewasa awal adalah individu yang menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat, pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek fisiologis telah mencapai posisi puncak dan berusia antara 20 hingga 40 tahun.

2. Karakteristik dan Tugas Perkembangan Dewasa Awal

Seperti halnya tahap perkembangan lain, masa dewasa awal ditandai dengan berbagai karakteristik khas. Dariyo 2004 mengatakan bahwa secara fisik, seorang dewasa muda menampilkan profil yang sempurna dalam arti bahwa pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek fisiologis telah mencapai posisi puncak. Mereka memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak inisiatif, kreatif, energik, cepat, dan proaktif. Dariyo 2004 juga mengatakan bahwa sebagian besar golongan dewasa awal telah menyelesaikan tugas pendidikan hingga tingkat universitas dan segera memasuki jenjang pekerjaan. Pada masa dewasa awal inilah individu berkomitmen dengan seseorang lainnya, yakni membentuk keluarga. Mereka akan memasuki kehidupan pernikahan, memelihara anak, dan harus tetap memperhatikan orang tua. Pendapat Havighurst dalam Dariyo, 2004 mengemukakan tugas- tugas perkembangan dewasa, diantaranya: 24 a. Mencari dan menemukan calon pasangan hidup Setelah masa remaja, golongan dewasa awal semakin memiliki kematangan fisiologis seksual sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi,yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya, asalkan adanya perkawinan yang sah. b. Membina kehidupan rumah tangga Golongan dewasa awal berkisar antara 21-40 tahun. Golongan dewasa awal yang berusia di atas 25 tahun, umumnya telah menyelesaikan pendidikannya setingkat dengan SLTA dan atau universitas. Selain itu, sebagian besar dari mereka umumnya telah memasuki dunia kerja. Mereka mulai mempersiapkan diri untuk menjadi mandiri tanpa bergantung pada orangtua lagi. Sikap mandiri itulah yang merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Selain itu, mereka juga harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing dan menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ataupun saudara-saudara mereka. c. Meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga 25 Setelah menyelesaikan pendidikan formal, pada umumnya dewasa awal memasuki dunia kerja untuk menerapkan ilmu dan keahlian mereka. Mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Jika mereka merasa cocok dengan kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebaliknya, bila tidak atau belum cocok antara minat bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan berhenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan selera. Masa dewasa awal adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang membara dan penuh idealisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya atau kelompok yang lebih tua untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang makmur sejahtera bagi keluarganya. d. Menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan cara-cara, seperti : a Mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan KTP, akta kelahiran, surat pasporvisa bagi yang akan pergi ke luar negeri 26 b Membayar pajak pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan c Menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata masyarakat d Mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial dimasyarakat ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memperbaiki jalan, dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik masa dewasa awal dan tugas perkembangan masa dewasa awal yaitu masa yang ditandai dengan perkembangan fisik yang optimal, masa membangun hubungan baru, serta mencari pasangan dan membina keluarga.

D. Bimbingan Pribadi-Sosial

Dokumen yang terkait

Tingkat toleransi hidup bersama mahasiswa asrama (studi deskriptif pada mahasiswa Student Residence Sanata Dharma tahun akademik 2015/2016, dan Implikasinya terhadap penyusunan usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial).

0 2 102

Tingkat kematangan karier mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa prodi bimbingan dan konseling angkatan 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier).

0 1 2

Tingkat kesiapan hidup perkawinan ditinjau dari kematangan psikologis mahasiswa berpacaran dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial (studi deskriptif pada mahasiswa berpacaran angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konselin

0 0 95

Persefsi mahasiswa terhadap perilaku asertifnya : studi deskriftif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

0 2 99

Deskripsi tingkat kesiapan psikologis calon suami/istri untuk hidup berkeluarga dan implikasi terhadap usulan topik-topik bimbingan berkeluarga.

0 0 102

Deskripsi penyesuaian sosial siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta kelas VII tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

1 0 93

Deskripsi penyesuaian sosial siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta kelas VII tahun ajaran 2013 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi sosial

0 0 91

Tingkat konformitas siswa studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi sosial

0 0 119

Tingkat daya juang siswa mengikuti sistem pendisiplinan di sekolah dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi

1 2 120

Faktor-faktor penyebab perilaku kenakalan remaja santri dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial - USD Repository

0 0 113