Resiko Penggunaan BTP Pelabelan

PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikud KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: BAHAN TAMBAHAN PANGAN BTP KELOMPOK KOMPETENSI F 86 atau rendah lemak, dan sebagainya. Berbagai BTP yang digunakan untuk maksud tersebut di antaranya pemanis buatan, pengganti lemak fat replacer, pengental, dan lain- lain. Pemberian bahan tambahan makanan telah ditetapkan standarnya oleh badan yang berwenang dan ada ketentuan yang wajib ditaati oleh industri pembuat makanan, jika kadarnya melebihi batas ketentuan tentu saja tidak aman dan dapat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan konsumen. Menurut ketentuan yang ditetapkan, ada beberapa jenis kategori bahan tambahan makanan. Pertama, bahan tambahan makanan yang bersifat aman, dengan dosis yang tidak dibatasi misalnya: pati. Kedua, bahan tambahan makanan yang digunakan dengan dosis tertentu, yang untuk menggunakannya ditentukan dosis maksimum. Ketiga, bahan tambahan yang aman dan dalam dosis yang tepat, dan telah mendapatkan izin beredar dari instansi yang berwenang, misalnya zat pewarna yang sudah dilengkapi sertifikat aman.

c. Resiko Penggunaan BTP

Pengetahuan tentang BTP secara benar sangat diperlukan, baik untuk produsen maupun konsumen. BTP bukan sesuatu yang menakutkan, jika setiap produsen mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM. Konsumen pun tidak perlu resah dengan banyaknya pemberitaan yang tidak benar tentang BTP. BTP dapat menimbulkan resiko yang tidak baik bagi kesehatan masyarakat jika produsen: a menggunakan BTP yang tidak diijinkan, yang dilarang atau BTP yang bukan untuk pangan non food grade dan b menggunakan BTP dengan dosistakaran yang tidak tepat, misalnya melebihi dari batas maksimum yang ditetapkan oleh instansi berwenang, dalam hal ini BPOM. Perlu diketahui oleh kita sebagai konsumen bahwa setiap produk yang dibeli oleh kita harus disertai informasi yang benar, jelas dan jujur. Sehingga kita sebagai konsumen tidak sampai memiliki LISTRIK untuk SMP KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: BAHAN TAMBAHAN PANGAN BTP KELOMPOK KOMPETENSI F Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran IPA SMP 87 gambaran yang keliru atas produk yang kita konsumsi. Informasi yang benar dan jujur harus dicantumkan secara jelas dalam setiap kemasan produk, sehingga kita sebagai konsumen dapat menentukan pilihan makanan yang tepat sebelum membeli danatau mengkonsumsinya. Selain itu, dengan semakin maraknya berbagai jenis media terutama untuk iklan, kita harus cermat memilih dan waspada tidak terpengaruh iklan. Berikut tips yang harus diperhatikan ketika memilih makanan.

d. Pelabelan

Sebagai konsumen, tentunya kita mempunyai hak untuk memperoleh kebutuhan pokok yang memadai, mendapatkan keamanan dari makanan dan minuman yang akan kita konsumsi. Bila kita sebagi konsumen mengalami kerugian dalam mengonsumsi makanan dan minuman, dapat mengajukan klaim pada instansi yang berwenang. Dalam hal ini instansi yang berwenang tersebut adalah Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan, dan Departemen Kesehatan. Masyarakat konsumen sebaiknya tidak mengonsumsi makanan dan atau minuman yang tidak mencantumkan batas tanggal kedaluwarsa. Beberapa informasi penting yang harus diketahui kita sebagai konsumen, antara lain: 1. Harga, konsumen berhak mendapatkan informasi dan membandingkannya dengan informasi lain sehingga ia dapat membeli dengan harga sesuai daya beli mereka.  Selama bisa mendapatkan makanan segar pilihlah yang segar karena makanan segar tanpa pengawet.  Bila terpaksa harus memilih makanan olahan, pastikan makanan yang dipilih tertera kandungan BTP nya pada kemasan dan sedapat mungkin komposisnya tertulis pada kemasan dengan jumlah yang diizinkan .  Pastikan pada kemasan tertera cara menyimpan makanan tersebut. PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikud KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: BAHAN TAMBAHAN PANGAN BTP KELOMPOK KOMPETENSI F 88  Ambillah beberapa kemasan makanan, amati dan baca dengan teliti komposisi atau kandungan bahan yang ada pada label makanankemasan.  Tuliskanlah nama dan jenis BTP yang tertera  Diskusikan seberapa banyak dan seberapa sering Anda, anak Anda mengkonsumsinya dan apa akibatnya jika sering mengkonsumsi makanan tsb? 2. Label, sebelum mengonsumsi makanan, konsumen perlu memperhatikan informasi pada kemasan atau label produksi yang harus meliputi nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat atau isi bersih, nama dan alamat produsen dan tanggal kadaluwarsa. Pemberian label pada makanan kemasan itu bertujuan agar kita mendapatkan informasi yang benar dan jelas tentang produk tersebut. 3. Kemasan dan perubahan fisik, produk makanan dengan kemasan yang sudah rusak tidak layak dikonsumsi. Perhatikan jika bau tidak sedap, perubahan warna, bentuk, dan rasa adalah tanda-tanda makanan dalam kemasan telah rusak.

D. Aktivitas Pembelajaran