BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Fisik Kota Palopo
1. Letak dan Batasan Administratif
Kota Palopo merupakan wilayah pengembangan bagian utara Sulawesi Selatan, berada pada posisi 2
30
’
45
’’
- 3 37
’
30
’’
lintang Selatan dan 119 41
’
15
’’
– 121
43
’
11
’’
bujur Timur BPS 2003. Secara Administrastif terdiri atas 4 kecamatan dan 16 Kelurahan serta 12 Desa dengan luas wilayah 247,57 km
2
dengan batasan Administratif sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Walendrang
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Buah Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sanggalangi Kabupaten Tanah Toraja.
Kota Palopo telah mengalami pemekaran, yang sebelum tahun 1999 terdiri atas dua kecamatan yaitu kecamatan Wara dan Wara Utara dengan 16
Desakelurahan. Pada tahun 1999 mengalami pemekaran menjadi 4 kecamatan dan 28 Desakelurahan secara administrasi terdiri atas :
Kecamatan Wara terdiri dari 8 kelurahan dan 2 Desa yaitu : Desakelurahan Tompitika, Boting, Amassangan, Lagaligo, Tunarundung, Benten, Surutanga,
Mukajang, Murante dan Latuppa. Kecamatan Wara Utara terdiri dari 6 kelurahan yaitu kelurahan Sabbamparu,
Batupasi, Pontap, Bara, Salobulo dan kelurahan Rampang. Kecamatan Wara Selatan terdiri dari 2 kelurahan dan 4 Desa yaitu :
Desakelurahan Mawa, Takkalala, Songka, Peta, Perangi, dan Saboddo. Kecamatan Tellu wanua terdiri dari 6 Desa yaitu : desa Jaya, Maroangin,
Mancani, Battang, Salu Battang dan Sumarambu.
2. Ketinggian dan Kelerengan
Kota palopo berada pada ketinggian 0 – 500 m diatas permukaan laut dan mempunyai kemiringan berkisar antara 8 - 40. Dari kondisi fisik tersebut,
keadaan Topografi yang bervariasi diwilayah kota Palopo hanya terdapat di kelurahan Murante, Sampoddo, Mawa, dan kelurahan Salabulo datar –
bergunung. Adapun 24 kelurahan yang lain mempunyai kemiringan 0 – 8 yang berarti wilayah kota Palopo didominasi oleh Topografi datar.
3. Penggunaan Lahan