1. Pola Penggunaan Lahan
Kecamatan Wara dan Wara Utara sebagai pusat pemerintahan dan simpul jasa serta perekonomian yang berfungsi sebagai pelayan lokal dan regional,
mengalami perkembangan dengan perubahan fungsi guna lahan. Hal ini diakibatkan tuntutan perkembangan dan pembangunan yang berkembang pesat.
Fungsi dominan pengguna lahan di kecamatan Wara dan Wara Utara adalah pemukiman, perkantoran, perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan, olah
raga open space, peribadatan dan kebun campuran. Pola penggunaan lahan tersebut mengalami perkembangan sesuai tuntutan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
perkembangan jumlah penduduk.
2. Sistem Jaringan
Sistem jaringan berupa jalan diwilayah studi terdiri dari jalan arteri, jalan kolektor, dan jalan lokal. Sukirman S. tahun 1992 dalam skripsi Baktiar Rasul
2002 : 6 “ Pengendalian arus Lalu Lintas Prsimpangan Jalan di Kota Makassar “ mengemukakan klasifikasi fungsi jalan menurut UU No.13 Tentang jalan, Tahun
1980 adalah sebagai berikut : a.
Jalan Arteri adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi
secara efisien. b.
Jalan Kolektor adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk di
batasi. 48
c. Jalan lokal adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
Fungsi jalan dikota Palopo menghubungkan : Jalan arteri menghubungkan kota palopo – kota Makassar dan jalan trans
Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara.
Jalan Kolektor adalah jalan yang menghubungkan kota Palopo dan kabupaten Tana Toraja .
Jalan lokal merupakan jalan yang menghubungkan semua titik konsentrasi aktifitas penduduk dalam hirarki yang lebih rendah.
Sirkulasi kendaraan dijalan dengan tata guna lahan beraktifitas tinggi mengalami gangguan karena adanya aktifitas sepanjang jalan,bercampurnya moda
angkutan, sisitem parkir tidak jelas, rambu lalu lintas tidak diperhatikan, dan adanya perpotongan jalan.
Kondisi jaringan jalan diwilayah studi hampir secara keseluruhan konstruksi jalan berupa aspal dengan kondisi jalan baik. Ini disebabkan karena
pesatnya pembangunan dipusat kota yang merupakan pusat pemerintahan dan perdagangan sehingga sarana transportasi sangat penting.
3. Aspek prasarana dan Sarana Transportasi