Langkah-Langkah Pemberian Umpan Balik
PPPPTK Penjas dan BK | 141 langsung dan menyeluruh, tentunya siswa akan mengalami kesulitan
dalam memahami gerakan yang diajarkan. c. motivasi,
menurunnya motivasi
menyebabkan berkurangnya
keseriusan melakukan gerakan. Jika siswa menunjukkan perilaku bermalas-malasan, beberapa kali
tidak hadir, kurang bersemangat, dimungkinkan sumber kesalahan atau kelambatan dalam menguasai keterampilan gerak adalah
kurangnya motivasi. Untuk itu, umpan balik yang diberikan tentunya harus terkait motivasi yang menumbuhkan kebutuhan bagi siswa
akan materi keterampilan gerak yang akan dipelajari. Ketika siswa menyadari
pentingnya materi
yang akan
dipelajari bagi
kehidupannya, tentunya dia akan tumbuh motivasi yang kuat untuk mempelajarinya.
d. Persyaratan luar yaitu fasilitas yang digunakan harus sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Fasilitas yang digunakan dalam belajar gerak juga menentukan keberhasilan belajar. Ketika sarana prasarana yang digunakan tidak
sesuai dengan tingkat perkembangan anak, tentunya anak akan kesulitan menguasai keterampilan gerak tersebut, bahkan bisa
dimungkinkan, anak tersebut akan menampilkan gerakan yang salah karena memaksa diri untuk menyesuaikan dengan alat atau bola
yang terlalu berat saat belajar keterampilan tertentu. Contoh, ketika anak TK belajar main tenis lapangan, sudah menggunakan raket
dewasa, maka dampaknya pukulan yang dihasilkan kurang efektif karena posisi raket selalu ke bawah. Hal ini disebabkan karena raket
yang digunakan terlalu berat. e. Informasi, informasi yang tidak lengkap, tidak jelas, terlalu
luasbanyak, sulit untuk dimengerti dan info yang salah akan mempengaruhi penguasaan gerakan.
Bahasa dan gaya penyampaian guru tentunya juga mempengaruhi perhatian siswa dalam belajar gerak. Untuk itu, guru harus belajar
menyampaikan informasi dengan intonasi dan ritme yang tepat sehingga siswa bisa menangkap materi dengan jelas.
PPPPTK Penjas dan BK | 142
MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL G
Setelah mengetahui sumber-sumber kesalahan gerak, maka diharapkan guru bisa memberikan umpan balik dengan tepat sesuai sumber kesalahan gerak
yang dilakukan. Selain itu, dalam memberikan umpan balik, sebaiknya guru juga menggunakan beberapa prinisip reward and punishment. Sebagaimana
beberapa tokoh psikologi behavioristik mengatakan bahwa jika perilaku yang baik diberikan penguatan secara konsisten, maka perilaku tersebut akan
cenderung diulang. Sebaliknya jika ada perilaku negative yang tidak diharapkan terjadi dan diberi hukuman, maka diharapkan perilaku tersebut
tidak terulang. Menurut Maksum 2007 efektivitas reward and punishment yang diberikan
diberikan dipengaruhi oleh: 1. Intensitas
Semakin besar reward yang diberikan semakin tinggi peluang tingkah laku untuk diulang. Demikian juga semakin tinggi intensitas punishment yang
diberikan semakin besar peluang punishment mencegah munculnya tingkah laku.
2. Frekuensi Semakin sering tingkah laku mendapat reward semakin tinggi tingkah laku
tersebut untuk diulang. Demikian juga paling sering tingkah laku mendapat punishment semakin besar hambatan tingkah laku tersebut untuk muncul.
3. Interval waktu Waktu yang efektif untuk memberikan reward and punishment adalah
sesegera mungkin setelah tingkah laku tersebut dilakukan. Semakin tertunda rewardpunishment semakin lemahrewardpunishmenttersebut.
4. Konsistensi Reward yang diberikan secara tidak konsisten, artinya ada kalanya
diberikan ada kalanya tidak,membuat individu enggan melakukan tingkah lakunya. Dengan demikian juga punishment yang diberikan secara tidak
konsisten membuat individu tidak takut mengilang tingkah lakunya. Mengacu pada prinsip tersebut, maka dalam pemberian umpan balik
sebaiknya juga dilakukan secara konsisten dan mempertimbangkan frekuensi pemberiannya. Sekalipun hasil penelitian Thorndike dan Skinner menyatakan
bahwa umpan balik reward harus diberikan sesering mungkin, namun dalam
PPPPTK Penjas dan BK | 143 memberikan umpan balik sebaiknya diberikan sesuai porsinya, tidak terlalu
sering, namun sesuai dengan kompleksitas geraknya sehingga siswa bisa mandiri dan umpan balik intrinsik task intrinsic feedback juga semakin
berkembang. Mungkin pada tahap awal atau pemula, umpan balik bisa diberikan lebih banyak, namun semakin advance keterampilan yang dikuasai,
maka umpan balik hganya diberikan ketika ada gerakan atau kemampuan yang tidak sesuai di luar batas kewajaran.