Kesuburan Pohon Proses Visualisasi

biru didalam lukisan pohon-pohon yang besar yang ada ditengah lukisan dengan kanan kiri sebagian kecil agar terwujudnya kesatuan, asap yang menjulang keatas memeberi kesan ruang antara objek pohon asap dan api. Warna api pada lukisan sangat kontras dengan warna langit yang biru, untuk menggambungkan dan terciptanya harmoni pada objek tersebut penulis menggunakan warna coklat tua agar bisa menyatu, didalam lukisan, garis-garis lengkung sangat mendominasi pada ranting-ranting pohon yang terbakar menjadikanya kesatuan yang terlihat utuh, peran pohon besar yang ada dikiri lukisan sangat penting yaitu menggambungkan objek api dengan langit agar terciptanya keseimbangan Warna yang digunakan pada lukisan ini adalah didmoniasi warna warna panas seperti Yellow Ocher, Yellow Hue,White titanium. Pada bagian pohon warna yang digunakan adalah Brown umber dengan sedikit Brown Sienna, warna tersebut dikombinasikan sesuai kebutuhan untuk menciptakan warna gelap yang beragam pada objek pohon yang terbakar, pada bagian tanah warna yang digunakan Brunt Sienna, Brown Umber dan Yellow Oche nya guna mendapatkan sedikit cahaya api yang memantul dari sinar api ke tanah, pada bagian langit menggunakan warna Prussian Blue,White Titanium dan sedikit yellow ocher, sedikit kontras dengan warna objek agar terlihat jauh. Teknik yang digunakan sama dengan lukisan sebelumnya dengan goresan kuas secara terus menerus agar terlihat halus dan rata, kuas yang digunakan no 01 hingga no 15 menggunakan Linseed Oil agar terlihat lukisan terlihat halus dan tidak bertekstur. Pada lukisan ini bercerita tentang pepohonan yang terbakar ataupun sengaja dibakar, ketika manusia tidak lagi memikirkan alam sekitar tanpa memperdulikan lingkungannya ketika manusia tidak paham akan pentingnya sebuah pohon yang menjadi point point penting dalam sebuah hutan, pohon yang menjadi cerita atau ikon dari sebuah daerah, kita banya belajar dari pohon tentang bagaimana ia bisa hidup tinggi besar, berbuah dan beranak dengan tunas-tunas mudanya yang kemudian akan kembali tumbuh besar, namun ketika pohon tersebut sudah terbeli ataupun terjarah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab mereka melakukan apa saja untuk merusaknya guna membuka lahan baru. tidak akan ada lagi kesuburan kesejukan pada alam ini terutama pohon yang selama ini bisa menjadi inspirasi bagi para orang-orang yang telah memperhatikanya, tidak akan ada tempat lagi untuk penghuninya.Harus berlama lama lagi menunggu ia tumbuh besar dan perkasa.

3. Tak Pernah Mati

Gambar 15 : Tak Pernah Mati Cat Minyak di atas Kanvas, 2014 Ukuran 160x110cm Objek utama pada lukisan ini dua buah adalah pohon yang sudah mati akibat ditebang sebagian batang pohon tersebut sudah lapuk, namun tumbuh kembali dengan terlihatnya tumbuh ranting muda dan dedaunan muda yang terlihat pada pohon tersebut, dan disisi kanan kirinya terdapat pohon kecil yang baru ditebang juga tumbuh dengan ranting dan dedaunan muda,sedangkan pada bagian tanah sebagian terdapat bekas ranting ranting pohon yang berserakan sisa penembangan pohon yang sudah lama dengan sedikit kering bahkan sudah menyatu dengan tanah, juga menonjolkan bentuk tekstur semu pada tanah yang tidak rata. Dalam lukisan ini Point Of Interest titik pusat perhatian pada objek lukisan terlihat pada dua objek pohon yang paling besar berada disisi kanan dan kiri lukisan dengan banyak tunas tunas muda yang sudah mulai tumbuh kembali, harmoni atau keselarasan pada lukisan ini terlihat pada warna tanah dan objek pohon yang sudah mati tersebut yaitu dengan warna yang kecoklatan menyesuaikan warna asli pada objek sesungguhnya,kemudian keseimbangan pada objek satu dengan yang lain agar tidak ada ketimpangan dalam penempatan unsur elemen elemen rupa, pohon disisi kanan kiri lukisan juga untuk mewujudkan keseimbangan, tekstur semu nampak pada objek tanah yang tidak rata karena sudah bercampurnya tanah dengan sebagian ranting-ranting yang sudah lama. Pada objek lukisan pohon satu dengan lainya saling berdekatan secara warna dan bentuk serta baground lukisanagar terciptanya proporsi yang dinamis. Lukisan ini mengutamakan kesan cahaya yang nampak dihasilkan oleh matahari dengan sebagian gelap dan sebagian lagi terang, lukisan ini dikombinasikan dengan warna warna gelap, dianataranya Brown Umber,Brunt Sienna,dengan yellow ocher dan white titanium untuk menimbulkan sedikit tekstur tanah yang berserakan karna tertutupi oleh sebagian ranting yang sudah lama terpendam dan menyatu pada tanah. Pada objek ranting pohon pelukis menggunakan warna Green, Sapp Green,Yellow Ocher dengan sedikit campuran White Thitanium agar terlihat ranting tersebut masih muda dan tampak segar. Teknik yang digunakan sama dengan lukisan sebelumnya yaitu teknik campur yaitu mengkombinasikan teknik basah dan kering, dengan menggunakan Linseed Oil, kuas yang digunakan menggunakan kuas no 01 hingga no 12.