Tak Pernah Mati Proses Visualisasi
Pengelolaan prinsip penyusunan elemen rupa,dalam lukisan ini penulis menggunakan garis sejajar vertikal pada objek lukisan yaitu barisan pepohonan
yang lurus, objek pepohonan yang berbaris ditepian jalan tersebut ada yang besar juga ada yang kecil guna mewujudkan kesatuan unity, kemudian antara pohon
satu dengan lainya yatu pada objek pohon yang besar mendominasi disisi kanan dan kiri lukisan agar terwujudnya ruang pada lukisan tersebut, yaitu antara pohon
yang terlihat jauh dan dekat, perbedaan sedikit mencolok kontras terlihat pada warna objek jalan dengan pepohonan agar bisa membedakan warna tanahpada
jalan tersebut dengan objek lainya. Warna daun pepohonan satu dengan lainya juga rerumputan saling berdekatan itu dibuat agar terciptanya keseimbangan
balance pada setiap unsur elemen rupa pada lukisan ini. Untuk pewarnaan pada langit pelukis menggunakan Prussian Blue,White
Titanium dan dicampur dengan yellow ocher agar menghasilkan keharmonisan warna, pada objek pohon menggunakan warna Brunt Sienna,Brown Umber
dengan sedikit Yellow Ocher dan White Titanium sedangkan pada daun pelukis menggunakan warna Green,Sapp Green, Brunt Sienaa, Yellow Ocher dengan
sedikit warna Brown Umber untuk bagian daun yang gelap,begitu juga pada bagian rumput.
Tekhnik yang digunakan pada dasarnya sama dengan lukisan sebelumnya, menggunakan Linseed Oil goresan warna pada lukisan ini dibuat harmonis warna
yang saling berkaitan satu objek dengan objek lainya seperti warna daun dan rumput juga warna langit agar tidak terlalu kontras.
Pada lukisan ini bercerita tentang pepohonan yang ada ditepian hutan, ditengah tengahnya terdadapat jalan yang menikung, dengan latar belakang langit
biru, tepian hutan yang sepintas terlihat seram, hanya bayangan mereka-mereka yang tak akrab pada dunia luar yang sebenarnya.Tepian hutan yang mencekam
dianggap pintu gerbang menuju alam satwa liar yang mengancam manusia. Tepian hutan yang sepertinya teduh, sejujurnya menawarkan kesejukan secara
penuh, sejatinya adalah ruangan bagi siapapun yang ingin menjauh dari ibu kota yang semakin hari kian gaduh,tepian hutan pinus. Lurus, kokoh, nan gagah.
Sumber energi dunia tak terbantah.Menyimpan tabir misteri juga indahnya, membagi manfaat, juga petakanya. Petaka kala tepian hutan tergusur perlahan
kemudian sirna. Diganti hutan beton yang tak ramah dengan sinar langit yang menaunginya.