Tertebang I Proses Visualisasi

aspal yang sedikit berlubang dengan warna putih ke abu-abuan dan sedikit tampak langit yang biru pada lukisan Pada prinsip penyusunan elemen-elemen rupa pada lukisan ini adalah Point Of Interest yaitu titik pusat pada objek truck yang membawa glondongan kayu, dengan latar belakang objek utama adalah barisan pepohonan berbaris lurus vertikal agar terwujudnya kesatuan unity dengan warna lebih banyak menggunakan warna sapgreen agar terlihat harmoni pada tiap objek objek lukisan terutama pada daun-daun pepohonan yang kehijauan dengan rumput-rumput yang lebat disisi kanan kiri lukisan, warna-warna gelap yang terdapat pada objek pepohonan sebagai latar belakang diciptakan agar terwujudnya ruang sebagai objek yang tidak tersinari cahaya, keseimbangan dinamis terdapat pada warna obek langit yang saling berdekatan dengan warna aspal dengan warna putih kebiru-biruan agar tidak tampak terlalu kontras, Warna yang digunakan pada objek langit yaitu Ultramarine Blue, White Titanium agar tidak terlalu kontras langit dengan objek lainya pelukis menggunakan Yellow Ocher. Untuk bagian pohon pelukis menggunakan warna Brown Umber, Brunt Sienna, dengan sedikit campuran White Titanium dan Yellow Ocher untuk bagian pohon yang tersinari matahari, untuk warna daun dan rumput menggunakan Sapp Green, Green, dan Brunt Sienna, Brown Umber untuk daun dan rumput yang terlihat gelap juga sedikit Yellow Ocher untuk bagian daun dan rumput yang terang. Teknik yang digunakan pada dasarnya sama dengan lukisan lukisan sebelumnya, Pelukis tetap menggunakan Linseed Oil untuk semua bagian objek pada lukisan dengan kuas yang bervariasi dari ukuran 01 hingga ukuran 12. Lukisan ini bercerita tentang objek pepohonan yang diangkat didalam truk dan latar belakang memang hijau dengan semburat kuning pada beberapa sisi. Namun bukan berarti hijaunya daun menandakan kemakmuran dan kenyamanan. Mungkin memang kenyamanan, tapi kenyamanan yang terenggut. Lebih dari itu, hijauan daun yang daripadanya menghasilkan oksigen, sebentar lagi juga akan dipanen menyusul glondongan kayu dalam truk, persis tersiksa, tiada beda, hanya tinggal tunggu waktu. Gambar truk yang membelakangi merupakan representasi keangkuhan manusia menggunakan teknologi untuk memudahkan penjarahan. Di dalam bak truk digambarkan kayu dengan posisi vertikal dimana tiap ujungnya mengarah pada sisi kanan dan kiri truk. Hal ini bukanlah kebetulan karena posisi yang demikian akan memudahkan kayu tersebut menggelinding ketika dibongkar, mudah sekali bukan. Segala kemudahan dalam sistem ini disusun sedemikian rupa sehingga segala prosesnya berjalan cepat. Cepat sampai pasar memenuhi kebutuhan dan tentu saja kerakusan. Tertebang lagi, dan lagi.

7. Menunggu Waktu

Gambar 19 : Menunggu Waktu Cat Minyak di atas Kanvas, 2014 Ukuran 130x110 cm Objek utama pada lukisan ini adalah tiga pepohon yang sudah ditebang yang tertinggal akarnya dan di sekitaran akar-akarnya terdapat rumput-rumput yang mulai tumbuh sedikit memanjang, di sisi kanan dan kirinya terdapat pepohonan serta terlihat sedikit ranting-rantingnya kemudian pada objek pohon tertentu yang masih subur terdapat tanda silang pada objek pohon. Warna hijau muda dan tua mendominasi pada daun-daun serta rumput-rumput yang ada di sekitaran objek pepohonan, permainan gelap terang pada lukisan ini terlihat jelas pada objek rerumputan yang berwarna hijau muda kekuningan serta pepohon yang terkena cahaya. Analisis bentuk dalam pengelolaan prinsip penyusunan elemen rupa pada lukisan ini pohon yang tertebang menjadi point of interest yang didukung oleh pepohonan yang ada disekitaran objek, prinsip selanjutnya yaitu pada objek pepohonan dengan rerumputan disekitarnya agar terwujudnya harmoni dengan warna warna pohon yang tidak terlalu kontras atau bertentangan dengan objek lainya, pepohonan yang ada dikanan dan kiri lukisan dibuat agar bisa mendatapkan komposisi keseimbangan dalam objek lukisan kemudian objek pepohonan satu dengan lainya yang lurus vertikal tersebut dibuat agar terwujudnya proporsi agar terlihat dinamis pada objek lukisan, kesan cahaya pada lukisan berikut yang paling diutamakan yaitu pada bagian-bagian objek dengan permainan warna hijau dan coklat pada objek lukisan yaitu pada objek rerumputan dan pepohonan daun dan ranting yang tersinari cahaya membentukkan ruang yang terlihat pada lukisan, Dalam pewarnaan untuk objek pohon warna gelap menggunakan warna Brown Umber dan Brunt Sienna dengan sedikit warna Sapp Green dengan sedikit Yellow Ocher agar terlihat sedikit tekstur pada pohon tersebut, untuk daun lebih banyaknya menggunakan warna Sapp Green dan Green dengan campuran warna Yellow Ocher dan White Thitanium untuk bagian daun dan rumput yang tersinari oleh matahari. Teknik yang digunakan oleh pelukis sama dengan teknik lukisan lukisan sebelumnya yaitu menggunakan teknik campuran yang menggambungkan