Mata Pelajaran Teori Proses Pembubutan Dasar

40 sebelum mempelajari sesuatu hendaknya setiap siswa terlebih dahulu manaruh minat terhadap mata pelajaran yang dipelajari. Minat merupakan salah satu faktor penting untuk memusatkan obyek yang dihadapi. Siswa mampu fokus memusatkan pikiran dan tenaganya bila siswa tersebut mempunyai minat yang besar terhadap mata pelajaran yang yang sedang dipelajari. Minat dapat menimbulkan rasa gembira, riang dan dapat membuat rasa suka dalam usaha mempelajari mata pelajaran yg diminati tersebut. Perasaan senang yang timbul dapat membantu untuk melupakan beban berat yang ditimbulkan mata pelajaran dan siswa dapat mempelajarinya dengan sepenuh hati tanpa mengeluh terhadap beban mata pelajaran itu sendiri. Minat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa terhadap mata pelajaran teori proses pembubutan dasar pada kelas X SMK 1 Pengasih.

4. Mata Pelajaran Teori Proses Pembubutan Dasar

Belajar teori proses pembubutan dasar merupakan mata diklat dasar yang harus ditempuh oleh siswa, khususnya siswa SMK Jurusan Teknik Mesin. Berdasarkan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD mata diklat teori proses pembubutan dasar menjadi mata diklat yang wajib ditempuh bagi siswa SMK Jurusan Teknik Mesin. Materi yang diperoleh siswa diharapkan dapat di aplikasikan pada praktik sebagai sarana memperoleh keahlian dalam bidang pemesinan disini dikhususkan pada proses pembubutan. Teori proses pembubutan dasar yang diajarkan bertujuan untuk: 41 a. Agar siswa dapat menyiapkan mesin sesuai prosedur yang telah ada. b. Agar siswa mengenali bagian mesin dan mengerti cara mengoperasikannya dengan benar. c. Agar siswa mengetahui macam – macam proses bubut dan kegunaannya d. Agar siswa dapat menerapkan aspek keselamatan kerja sesuai pada kondisi dilapangan. Materi teori proses pembubutan dasar disini mencakup pada konsep dasar pembubutan, jenis pekerjaan membubut, perhitungan proses, identifikasi alat potong, identifikasi peralatan kerja dan menyusun langkah kerja. Kesemua materi tersebut ada dalam modul yang telah diberikan pada siswa saat pembelajaran dilaksanakan. Jenis – jenis pekerjaan pembubutan dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya adalah pembubutan permukaan, pembubutan chamfer, pembubutan alur, pembubutan ulir, pembubutan lubang, pembuatan lubang dan pembuatan kartel seperti pada gambar 1 lampiran 40. Selain jenis jenis proses pembubutan dasar siswa juga dibekali dengan cara mengidentifikasi peralatan potong yang digunakan diantaranya yakni pahat. Pahat terbagi menjadi beberapa macam tergantung kegunaannya masing-masing diantaranya adalah pahat rataroughing dan finishing, pahat alur, pahat ulir dan lainnya. Pahat bisa berbentuk insert menggunakan holder ataupun langsung berbentuk pahat 42 utuh yang berukuran lebih besar tanpa menggunakan holder. Untuk tampilan holder pahat insert dapat dilihat pada gambar 2 pada lampiran 40.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang pengaruh apersepsi visual dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran teori proses pembubutan dasar di SMK 2 Pengasih Kulon Progo dapat diperkuat dengan beberapa referensi pendukung berupa penelitian yang relevan. Adapun penelitian yang relevan dengan judul penelitian di atas adalah penelitian yang dilakukan oleh Muh. Shirli Gumilang 2012 dengan penelitian yang berjudulhubungan antara apersepsi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar SD Perumnas 2 kecamatan Cipedes kota Tasikmalaya.Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh positif apersepsi terhadap prestasi belajar. Perbedaan penelitian yang relevan ini dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian ini diterapkan pada anak SD sehingga cara penyampaian materi dengan apersepsi yang digunakan pada SMK berbeda. Rini Dewi Suprobo 2009 dengan penelitian yang berjudul pengaruh minat dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat kewirausahaan kelas XII di SMK Muhammadiyah 2 Malang. Membuktikan adanya pengaruh minat terhadap prestasi belajar. Perbedaan penelitian yang relevan ini dengan penelitian yang dilakukan adalah dari hasil prestasi yang digunakan, dimana pada penelitian yang dilakukan prestasi siswa diperoleh dari data posttest bukan dari nilai raport.

Dokumen yang terkait

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI DI SMK PGRI 01

1 14 178

PENGARUH PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DASAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH PADA SISWA SMK NEGERI 2 SEMARANG.

0 0 1

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN KEBIASAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 PENGASIH.

0 1 154

HUBUNGAN PEMAHAMAN TEORI TEKNIK PEMESINAN FRAIS DAN FASILITAS KERJA DENGAN PRESTASI PRAKTIK TEKNIK PEMESINAN FRAIS SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK N 2 PENGASIH KULON PROGO.

4 4 131

KONTRIBUSI KONSEP DIRI, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI KEJURUAN OTOMOTIF TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA DI SMK N 2 PENGASIH.

0 1 131

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS OLAHRAGA DENGAN KELAS REGULER DI SMA N 1 PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO.

0 1 73

PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET DAN PERPUSTAKAAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR KORESPONDENSI SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO.

0 0 206

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN SE-GUGUS 2 KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO.

0 0 71

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9