45
teori proses pembubutan dasar. Selain itu pengaruh dari cara penyampaian materi juga berpengaruh karena membentuk kerangka berfikir siswa
sebelum penerimaan pelajaran dimulai melalui apersepsi secara visual. Berdasarkan uraian tersebut jelaslah bahwa apersepsi dan minat
belajar siswa akan mempengaruhi hasil prestasi siswa pada mata pelajaran teori pembubutan dasar maksimal atau tidak. Dengan kata lain jika
apersepsi yang diterapkan dapat terserap baik dan minat belajar siswa dapat dimaksimalkan maka hasil prestasi belajar siswa tersebut juga akan
maksimal, begitu pula bila apersepsi yang diterapkan kurang terserap baik dan minat belajar siswa kurang makahasil prestasi belajar siswa akan
kurang atau tidak maksimal.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan secara rinci dapat diajukan 3 butir hipotesis sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang positif antara apersepsi visual dengan prestasi
belajar pada mata pelajaran proses membubut dasar kelas X SMK N 2 Pengasih.
2. Terdapat pengaruh yang positif antara minat belajar siswa dengan
prestasi belajar pada mata pelajaran proses membubut dasar kelas X SMK N 2 Pengasih.
3. Terdapat pengaruh yang positif antara apersepsi visual dan minat
belajar siswa terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran proses membubut dasar kelas X SMK N 2 Pengasih.
46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni penelitian eksperimen dengan jenis pendekatan penelitian kuasi eksperimen.
Metode penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Eksperimen semu Quasi
Eksperimental merupakan desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada situasional. Terdapat tiga variabel dalam
penelitian ini, apersepsi visual dan minat belajar sebagai variabel bebas variable independen dan hasil prestasi belajar sebagai variabel terikat
variable dependen. Desain penelitian ekperimen yang digunakan yaitu pretest-posttest,
non-equivalent kontrol group design untuk mencari data pengaruh apersepsi terhadap hasil prestasi. Pretest-posttest, non-equivalent kontrol group design,
dimana sekelompok subjek diambil dari populasi tertentu dan dilakukan pretest kemudian dikenai treatment secara berturut-turut. Setelah treatment,
subjek tersebut diberikan posttest untuk mengukur hasil belajar pada kelompok tersebut. Evaluasi yang diberikan mengandung bobot yang sama.
Perbedaan antara hasil pretest dengan posttest tersebut menunjukan hasil dari perlakuan yang telah diberikan.