31 2. Tahap Perencanaan
Setelah melakukan diagnosis, tahap selanjutnya yaitu perencanaan. Tahap perencanaan dimulai dengan menetapkan visi
dan misi, setelah itu dilanjutkan dengan pengembangan. Tahap pengembangan dirumuskan sesuai dengan misi. Urutan strategi
pengembangan dimulai dengan perumusan isu-isu utama, setelah itu baru dilanjutkan dengan perumusan strategi pengembangan.
Strategi pengembangan ini berupa tujuan dan penetapan prioritas Manap Somantri, 2014: 20-21.
Hubungan antara komponen-komponen tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 6. Hubungan Komponen dalam Perencanaan 3. Tahap Penyusunan Dokumen Rencana Strategis
Tahap terakhir dalam penyusunan rencana strategis yaitu penyusunan dokumen. Dokumen yang dibuat tidak perlu tebal,
seperlunya saja, agar mudah dipahami dan dilaksanakan oleh tim manajemen. Perumusan dokumen dapat dilakukan sejak saat
pengkajian awal, akan tetapi untuk penyelesain akhir harus
32 menunggu hingga semua keputusan disepakati oleh semua pihak
yang terkait Manap Somantri, 2014: 21.
f. Perencanaan Anggaran Pendidikan
Setiap lembaga atau organisasi tidak akan lepas dengan anggaran dalam kegiatannya, begitu pula dengan lembaga
pendidikan, sehingga perlu diadakan perencanaan anggaran, agar kegiatan yang direncanakan dapat berjalan sesuai dengan
sasaran. Di Indonesia perencanaan anggaran dilakukan setiap satu tahun sekali pada awal bulan april, meskipun perencanaan
pendidikan tidak selalu dimulai pada bulan tersebut, akan tetapi ada awal tahun ajaran atau tahun akademik Made Pidatra, 2005: 135.
Kegiatan pendidikan yang rutin maupun yang baru direncanakan dimasukan kedalam perencanaan anggaran yang
disusun. Perencanaan anggaran pada kegiatan rutin biasanya lebih sederhana jika dibandingkan dengan perencanaan anggaran pada
kegiatan pembangunan. Pengalokasian anggaran pada kegiatan pembangunan biasanya dibuat lebih rinci. Hal semacam ini
disebabkan karena kegiatan rutin dari waktu ke waktu tidak banyak variasi, sehingga pengaturan biaya juga tidak banyak berubah,
sedangkan kegiatan pembangunan atau biasa disebut dengan proyek banyak sekali ragamnya. Selain itu struktur dan prosedur
proyek belum semantap struktur pada prosedur kegiatan rutin, sehingga perlu dibuat lebih rinci, agar pelaksana proyek dan
pemeriksa proyek mudah didalam memahaminya Made Pidatra, 2005: 135.
33 Dalam lembaga pendidikan terdapat Sembilan kategori
pendanaan Made Pidatra, 2005: 136, kategori tersebut yaitu: a Dana cadangan untuk keperluan khusus, seperti halnya dana
sosial, dana pelayanan tamu, dana untuk membayar hutang, dan sebagainya.
b Dana untuk membeli barang-barang, dana gaji, dan dana untuk kesejahteraan para personalia.
c Dana belanja untuk keperluan barang habis pakai. d Dana belanja untuk keperluan berbagai fungsi pengajaran,
seperti halnya dana untuk mengadakan media pembelajaran, berbagai macam layanan, komunikasi, dan sebagainya.
e Dana belanja untuk perawatan prasarana dalam menunjang kegiatan pembelajaran.
f Dana belanja untuk program-program penunjang, seperti halnya pelatihan, seminar, dan sebagainya.
g Dana pajak tahunan. h Dana belanja untuk keperluan kelembagaan. Seperti halnya
perbaikan dan pengembangan kurikulum. i Dana untuk berbagai proyek atau dana pembangunan.
Dalam setiap perencanaan harus memperhatikan kesembilan kategori tersebut, dana harus dialokasikan secara merata, maka
dari itu diperlukan data yang akurat sebelum melakukan perencanaan. Data yang dimaksud yaitu segala informasi yang
berhubungan dengan program-program yang akan dilaksanakan oleh lembaga. Data ini mencakup orang-orang yang terlibat, biaya