Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

95 2 Persiapan Penyusunan a. Pembentukan tim penyusun 1 1 b. Pembekalanpemahaman regulasi tim penyusun 2 1 3 Tahapan Penyusunan RKS a. Identifikasi tantangan nyata hasil EDS hasil RKS tahun sebelumnya 1-2 2 b. Analisa kondisi 3 1 c. Perumusan program 4-5 2 d. Strategi pencapaian program 6 1 4 Tahapan Penyusunan RKAS a. Perumusan rencana kegiatan sekolah 1-3 3 b. Perumusan rencana biaya kegiatan sekolah 4-5 2 c. Perencanaan jadwal pelaksanaan program 6 1 5 Pengesahan dan Sosialisasi a. Pengesahan 1-2 2 b. Sosialisasi 3 1 Jumlah 27 Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Dokumentasi No Dokumen Keterangan Sumber Data 1 Regulasi a. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tim Penyusun b. UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah c. PP No. 19 Tahun 2005, dan Pembaharuannya No. 32 Tahun 2013 dan Nomor 13 Tahun 2015 d. PP No. 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan e. Permendiknas No. 63 Tahun 2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan f. Buku Panduan Penyusunan Rencana Kerja Sekolah 2 Proses Penyusunan a. Daftar hadir rapat pembentukan tim pengembang sekolah Tim Penyusun b. Surat tugas tim pengembang sekolah 96 c. Daftar hadir rapat pembahasan draf RKS dan RKAS d. Daftar hadir sosialisasi RKS dan RKAS 3 Hasil a. Dokumen EDS Tim Penyusun b. Dokumen RKS c. Dokumen RKAS

G. Validitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang baik akan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data yang valid, akurat, dan dapat dipercaya. Instrumen penelitian sebelum digunakan dalam penelitian harus diuji terlebih dahulu. Uji instrumen ini mencakup uji validitas. Menurut Sugiyono 2009: 173, instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas pada instrumen penelitian ini dilakukan dengan dua tahap yaitu dengan uji validitas konstrak dan validitas isi dengan alasan bahwa instrumen penelitian ini berbentuk non-tes, hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono 2009: 176, bahwa instrumen yang berbentuk non-tes cukup memenuhi validitas konstrak. Dalam uji validitas konstrak, instrumen dikonstruksikan dengan indikator-indikator yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, sedangkan uji validitas isi yaitu uji validitas instrumen yang berkaitan dengan kesanggupan instrumen dalam mengukur isi yang akan diukur. Uji validitas konstrak dan uji validitas isi dilakukan dengan mengkonsultasikan instrumen kepada pembimbing atau ahli judgment expert, uji ini berkaitan dengan penilaian kejelasan maksud dari kalimat dalam instrumen, dan kejelasan instrumen tersebut dalam menggambarkan indikator- 97 indikator dari variabel yang diteliti, sehingga instrumen penelitian tersebut valid dan reliabel dalam mengambil data yang diperlukan.

H. Teknik Analisa Data

1. Analisa Data Angket Teknik analisa data yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh yaitu dengan teknik analisa statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan variabel penelitian yang diperoleh melalui hasil-hasil pengukuran Nana Sudjana, 1989: 126. Untuk menentukan kedudukan hasil penelitian menggunakan analisa deskriptif persentase. Berikut rumus untuk menghitung persentase tersebut Muhammad Ali, 1993:186. = ∑ ∑ × Keterangan: = Persentase Pencapaian ∑ = Penjumlahan Skor pada Suatu Item ∑ = Penjumlahan Skor Maksimal pada Suatu Item Setelah persentase pencapaian diperoleh, kemudian perolehan persentase tersebut diklasifikasikan kategorinya, dengan menggunakan rumus sebagai berikut. a. Menentukan Skor Tertinggi dan Skor Terendah � � = � � � � � � × ℎ = � � � ℎ � � � × Keterangan: Bobot Nilai Terbesar : 4 98 Bobot Nilai Terendah : 1 b. Menentukan Rentang Skor = � � − ℎ Keterangan: Skor Tertinggi : 100 Skor Terendah : 25 c. Menentukan Interval Nilai � � � � = � � � � � × Keterangan: Rentang Skor : 75 Banyaknya klasifikasi : 5 Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh pengkategoriannya sebagai berikut. Tabel 6. Kategori Persentase Pencapaian No Nilai Kategori 1 81-100 Baik Sekali 2 66-80 Baik 3 56-65 cukup 4 41-55 kurang 5 25-40 Tidak Baik 2. Analisa Data Wawancara Data wawancara adalah data yang berupa kalimat data kualitatif. Data hasil wawancara berfungsi untuk mendukung data yang diperoleh dari data angket. Data hasil wawancara dianalisa dengan tiga proses, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, hal ini dikarenakan informasi yang terkumpul melalui wawancara bisa jadi sangat 99 kompleks, hal ini dikemukakan oleh Miles dan Hubermen Sugiyono, 2009: 337. Reduksi data diperlukan karena banyaknya data dari masing-masing informan yang dianggap tidak relevan dengan fokus penelitian, sehingga perlu direduksi. Setelah data direduksi langkah selanjutnya yaitu penyajian data. Data disajikan secara naratif, hal ini bertujuan agar data yang diperoleh tersebut sederhana dan jelas, setelah itu barulah data tersebut diambil atau disimpulkan sesuai dengan fokus penelitian. 3. Analisa Data Dokumentasi Data dokumentasi merupakan dokumen-dokumen pendukung yang berkaitan dengan variabel penelitian. Data dari hasil dokumentasi ini digunakan sebagai data pelengkap atau penguat data dari data angket. Apabila ada perbedaan data yang diperoleh dengan angket maka yang akan digunakan yaitu data dokumen, karena dokumen merupakan bentuk bukti-bukti yang nyata tentang variabel penelitian.