Perencanaan Pendidikan Tingkat KabupatenKota

41 merupakan dokumen jabaran operasional dalam Rencana Kerja Sekolah Jangka Menengah RKJM. Rencana Kerja Sekolah Jangka Menengah RKJM dan Rencana Kerja Tahunan RKT disusun oleh sekolah dengan disetujui oleh rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolahmadrasah yang kemudian disahkan berlakunya oleh Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota BSNP, 2007: 8. Dalam buku panduan penyusunan rencana kerja sekolah terbitan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 2014: 1-2 dijelaskan bahwa, Rencana Kerja Sekolah Jangka Menengah RKJM dan Rencana Kerja Tahunan RKT ini merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah satuan atau program pendidikan. Rencana Kerja Sekolah Jangka menengah RKJM dan Rencana Kerja Tahunan RKT berfungsi sebagai: 1 Acuan dasar dalam pelaksanaan program-program yang telah disusunnya sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah. 2 Penentuan prioritas dalam membuat target yang akan dicapai dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. 3 Penentuan langkah-langkah strategis dari kondisi nyata sekolah saat ini dengan kondisi sekolah yang diharapkan. 4 Pelaksanaan supervisi, monitoring, dan evaluasi keterlaksanaan program dan hasil yang telah dicapai, guna untuk memperoleh umpan balik untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana selanjutnya. 42 5 Dijadikan dasar oleh pemerintah untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi keterlaksanaan program dan pertimbangan dalam melakukan pembinaan kepada sekolah. 6 Untuk memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan dalam kerangka pencapaian standar nasional pendidikan. 7 Untuk memberikan gambaran kepada stakeholders terhadap segala bentuk program sekolah yang akan diselenggarakan. Penyusunan Rencana Kerja Sekolah merupakan kegiatan yang wajib di lakukan oleh sekolah. Penyusunan rencana kerja sekolah dilandasi oleh undang-undang dan berbagai peraturan-peraturan dari pemerintah. Berikut merupakan beberapa landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan rencana kerja sekolah: 1 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pendidikan. 2 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. 3 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan peraturan pemerintah revisiannya, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015. 4 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 5 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. 43 6 Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang pendanaan Pendidikan. Seluruh kegiatan penyusunan RKS di bawah koordinasi langsung oleh kepala sekolah. RKS yang baik memiliki ciri-ciri Kemdikbud, 2015: 18, sebagai berikut: 1 Terpadu, yaitu RKS mencakup perencanaan keseluruhan program yang akan dilaksanakan oleh sekolah. 2 Multi tahun, yaitu RKS mencakup periode selama empat tahun. 3 Multi sumber, yaitu mengindikasikan jumlah dan sumber dana pada masing-masing program. 4 Disusun secara partisipatif, yaitu disusun oleh kepala sekolah, komite sekolah, dan dewan pendidik dengan melibatkan pemangku kepentingan lainnya. 5 Pelaksanaannya dimonitor dan dievaluasi oleh komite sekolah dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam lampiran Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 dijelaskan, RKS merupakan salah satu komponen dalam perencanaan program sekolah. RKS menggambarkan tujuan program yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu sebagai dasar pengelolaan sekolah dalam mendukung peningkatan mutu lulusan. RKS harus disusun secara komprehensif dan menggambarkan upaya sekolah dalam mencapai SNP sesuai dengan potensi sekolah dan dukungan lingkungan sekitar. Oleh karena itu program kerja sekolah disusun berdasarkan hasil analisis konteks yang mencakup: