Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

45 Penarikan kesimpulan adalah usaha mencari dan memahami makna, keteraturan pola-pola penjelasan, alur sebab akibat atau proposisi. Kesimpulan yang ditarik segera diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali sambil melihat catatan lapangan agar memperoleh pemahaman yang lebih tepat. Selain itu juga dapat dilakukan dengan mendiskusikan. Hal tersebut dilakukan agar data yang diperoleh dan penafsiran terhadap data tersebut memiliki validitas sehingga kesimpulan yang ditarik menjadi kokoh Huberman, 1992: 15.

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi metode dan sumber. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan trianggulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data dan sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai bentuk pengumpulan data dan berbagai sumber. Triangulasi menghilangkan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan dengan kata lain peneliti dapat me recheck temuannya dengan cara membandingkannya dengan berbagai sumber Lexy Moleong, 2011: 332 Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak Sugiyono, 2010: 241. Pengertian ini diterapkan saat ingin 46 mengetahui efektivitas pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan trianggulasi dengan cara membandingkan data observasi dengan hasil wawancara Petugas Pemasyarakatan dan Warga Binaan Pemasyarakatan dan membandingkan keadaan subjek. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta

1. Kondisi Umum dan Sejarah Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A

Wirogunan Yogyakarta a. Kondisi Umum Lokasi yang menjadi objek penelitian adalah Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan yang terletak di Jalan Tamansiswa No. 6 Yogyakarta. Lembaga Pemasyarakatan ini berada di sekitar kota Yogyakarta letaknya sekitar 2 km dari pusat kota Yogyakarta. Adapun batas wilayah untuk Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Margoyasan, Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Surokasan, Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bintaran, Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Taman Siswa. Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan ini memiliki luas areal sekitar 3,8 hektar sebelum direnovasi terdiri dari tiga bangunan utama untuk kantor dengan luas 543,50 m 2 , serta terdiri dari tujuh blok sel laki – laki dan satu blok sel perempuan yang keseluruhannya dapat menampung sebanyak 404 orang dengan luas bangunan 2.846,92 m 2 . Sarana lain dengan luas 10.332,36 m 2 terdiri dari rumah sakit lapas yang siap siaga 24 jam yang terdiri dari 3 kamar, serta satu ruang dapur, satu gedung aula, satu gereja, dan satu mesjid dan juga dua gedung bimker sebagai tempat pelatihan kerja bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta.