115 Agar warga binaan merasa diperhatikan dan dihargai dalam setiap
pembinaan yang mereka ikuti.
116
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Proses
Pembinaan Warga Binaan
Pemasyarakatan di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta, maka peneliti dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Proses Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta
Dalam penelitian ini ditemukan tiga proses pembinaan yaitu: a.
perencanaan pembinaan Langkah dari perencanaan pembinaan dimulai dari analisis
kebutuhan warga binaan, pengelompokkan sesuai potensi yang dimiliki warga binaan, orientasi warga binaan, pencatatan dan pelaporan warga
binaan yang mengikuti pembinaan. b.
pelaksanaan pembinaan Langkah dari pelaksanaan pembinaan yaitu menciptakan hubungan
yang harmonis antara petugas pemasyarakatan dengan warga binaan pemasyarakatan, mengembangkan strategi dan media, serta menilai
setiap kegiatan yang dilakukan oleh warga binaan pemasyarakatan. c.
evaluasi pembinaan Langkah evaluasi dalam pembinaan ini adalah mengobservasi,
meninjau kembali rencana pembinaan, serta memperluas jumlah orang- orang yang terlibat dalam evaluasi pembinaan warga binaan
pemasyarakatan.
117 2.
Kondisi Warga Binaan Pemasyarakatan setelah mengikuti pembinaan di Lapas Wirogunan
Perubahan yang terjadi pada Warga Binaan Pemasyarakatan setelah mendapatkan pembinaan yang diberikan cenderung ke arah yang lebih baik.
Hal ini dapat terlihat dari kondisi spiritual yang lebih baik dan lebih taat beribadah dari sebelumnya, kondisi kesehatan jasmani yang baik dan
terjaga, kondisi sosial yang terjalin baik dengan Petugas Pemasyarakatan maupun sesama Warga Binaan Pemasyarakatan, bertambahnya ilmu
pengetahuan dan keterampilan, serta perubahan sikap dan perilaku yang jauh lebih baik.
3. Adapun Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Pembinaan