49 d.
PP No. 321999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
e. PP No. 571999 tentang Kerja Sama Penyelenggaraan Pembinaan dan
Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan; f.
Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 1999
3. Visi dan Misi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan
Yogyakarta a.
Visi Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan
Mengedepankan Lembaga Pemasyarakatan yang bersih, kondusif, tertib dan transparan dengan dukungan petugas yang berintegritas dan
berkompeten dalam pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan.
b. Misi Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan
1 Mewujudkan tertib pelaksanaan tupoksi Pemasyarakatan secara
konsisten dengan mengedepankan penghormatan terhadap hukum dan HAM serta transparansi publik.
2 Membangun kerja sama dengan mengoptimalkan keterlibatan stake
holder dan masyarakat dalam upaya pembinaan WBP. 3
Mendayagunakan potensi sumber daya manusia petugas dengan kemampuan penguasaan tugas yang tinggi dan inovatif serta berakhlak
mulia.
4. Tujuan Lembaga Pemasyarakatan
a. Membentuk Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia
seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh
50 lingkungan masyarakat, dapat berperan aktif dalam pembangunan dan
dapat hidup wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab. b.
Memberikan jaminan perlindungan hak asasi tahanan yang ditahan di Rumah Tahanan Negara dan Cabang Rumah tahanan dalam rangka
memperlancar proses penyelidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan.
5. Sasaran
Sasaran pembinaan dan pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan adalah dalam meningkatkan kualitas hidup Warga Binaan Pemasyarakatan
yang meliputi: a.
Kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa b.
Kualitas intelektual c.
Kualitas sikap dan perilaku d.
Kualitas profesionalismeketerampilan e.
Kualitas kesehatan jasmani dan rohani Sasaran pelaksanaan Sistem Pemasyarakatan pada dasarnya juga
merupakan situasi kondisi yang memungkinkan bagi terwujudnya tujuan pemasyarakatan yang merupakan bagian dari upaya peningkatan ketahanan
sosial dan ketahanan nasional. Sedangkan indikator yang digunakan untuk mengukur hasil yang dicapai dalam pelaksanaan sistem pemasyarakatan
sebagai berikut : 1
Isi Lembaga Pemasyarakatan lebih rendah dari pada kapasitas. 2
Menurunkan secara bertahab dari tahun ketahun angka pelarian dan gangguan kamtib.
51 3
Meningkatkan secara bertahab jumlah Narapidana yang bebas sebelum waktunya melalui proses asimilasi dan integrasi.
4 Semakin menurunnya dari tahun ketahun angka residivis.
5 Semakin meningkatnya jenis-jenis institusi sesuai dengan kebutuhan
berbagai jenis golongan Narapidana. 6
Secara bertahab perbandingan banyaknya narapidana yang bekerja di bidang industri dan pemeliharaan adalah 70 ; 30
7 Prosentase kematian dan sama dengan prosentase di masyarakat.
8 Biaya perawatan sama dengan kebutuhan biaya minimal manusia pada
umumnya. 9
Lembaga Pemasyarakatan dalam kondisi bersih dan terpelihara. 10 Semakin terwujudnya lingkungan pembinaan yang menggambarkan
proyeksi nilai-nilai masyarakat ke dalam lembaga pemasyarakatan dan semakin berkurangnya nilai-nilai sub kultur penjara dalam Lembaga
Pemasyarakatan
6. Program Strategis
Berdasarkan sasaran penelitian maka ditetapkan 10 program strategi yang akan dilaksanakan dalam pembangunan Direktorat Jendral
Pemasyarakatan : a.
Pengendalian isi Lapas Rutan Cabrutan. b.
Peningkatan upaya-upaya pencegahan dan penindakan gangguan keamanan dan ketertiban.
c. Peningkatan kegiatan asimilasi dan integrasi
d. Penurunan angka residivis
e. Peningkatan jumlah dan prasarana Lembaga Pemasyarakatan