27
B. Kerangka Berfikir
Pembelajaran sejarah yang disampaikan oleh guru di dalam kelas masih bersifat abstrak, oleh karena itu dibutuhkan kreatifitas seorang guru
dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan. Dalam hal ini pembelajaran sejarah disampaikan dengan model pembelajaran Cooperative Integrated
Reading And Composition CIRC. Dengan model pembelajaran ini siswa akan berusaha menggali informasi mengenai materi yang tengah dipelajarinya
dan siswa akan lebih kreatif dalam menyampaikan pendapat mereka. Cooperative Integrated Reading And Composition CIRC adalah
suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman dan sikap sesuai dengan kehidupan nyata
sehinggga dalam kerja bersama dapat menumbuhkan motivasi, hasil belajar yang lebih dan sikap saling menghargai diantara anggota kelompoknya.
Skema model pembelajaran :
Model Cooperative Integrated Reading And Composition CIRC
Siswa menyampaikan pendapathasil diskusi
Merangsang motivasi siswa
Hasil belajar
28
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan
pengecekannya Sudjana. 2005: 219. Hipotesis juga dapat diartikan penjelasan sementara tentang tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian
tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Suatu hipotesis adalah pernyataan masalah yang spesifik. Adapun fungsi-fungsi hipotesis, menurut
Rizal 2008 yaitu: membimbing pikiran peneliti dalam memulai penelitian, menentukan tahapan atau prosedur penelitian, membantu menetapkan format
dalam menyajikan, menganalisis dan menafsirkan data dalam tesis. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah bahwa dengan
menerapkan metode Cooperative Integrated Reading And Composition prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ambarawa dapat meningkat
atau dapat dikatakan metode Cooperative Integrated Reading And Composition dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
sejarah.
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas PTK dengan 2 siklus dan setiap siklus tindakan terdiri dari 4 tahap yaitu
: 1.
Planning atau perencanaan, yaitu merencanakan waktu penelitian, menyusun soal, membuat Rencana Pembelajaran dan mempersiapkan
media pembelajaran. 2.
Acting atau tindakan, yaitu melaksanakan penelitian tindakan kelas sesuai dengan prosedur tindakan yang telah direncanakan sebelumnya.
3. Observing atau pengamatan, yaitu pengamatan terhadap proses kegiatan
belajar mengajar di kelas. 4.
Reflecting atau refleksi, yaitu uraian tentang hasil observasi dan evaluasi proses tindakan. Hasil refleksi dari siklus 1 digunakan sebagai dasar
perbaikan pada siklus 2.
B. Setting Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 1 Ambarawa yang terletak di jl. Yos Sudarso No. 46 Ambarawa 50612.