INDIKATOR PENCAPAIAN PEMBELAJARAN Modul Sejarah KK J GP

109 learning adalah UU Nomor 142005 tentang Guru dan Pendidik menyatakan bahwa “setiap Guru harus dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik” Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu inovasi yang sedang dikembangkan saat ini adalah inovasi penggunaan teknologi informasi untuk mendukung pembelajaran dalam bentuk e-learning. E-learning atau pembelajaran berbasis elektronik adalah istilah populer digunakan untuk menggambarkan penggunaan teknologi dalam pendidikan. Pengembangan e- learning di Indonesia saat ini tampak semakin banyak dilakukan baik oleh institusi-institusi pendidikan untuk kepentingan intern proses pembelajaran, dan melengkapi pola pembelajaran konvensional yang ada. Teknologi dalam e-learning dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan kualitas pembelajaran interaktif, dan dukungan pada pelaksanaan pertemuan tatap muka di kelas blended learning. Melalui e-learning materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, di samping itu materi yang dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia dengan cepat dapat diperbaharui oleh Pendidik. Penggunaan e-learning sebagai pembelajaran dapat diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan dan keilmuan, tidak terkecuali ilmu sejarah. Sejarah terkait dengan masa lampau. Masa lampau berisi peristiwa , dan setiap peristiwa sejarah hanya terjadi sekali. Jadi mengajarkan sejarah adalah mengajarkan peristiwa sejarah dan perkembangan masyarakat yang telah terjadi. Sementara bahan sejarah adalah produk masa kini berdasarkan sumber sejarah yang ada. Karena itu dalam mengajar sejarah harus dilakukan dengan lebih cermat, kritis, berdasarkan sumber-sumber, dan tidak memihak atau menurut kehendak sendiri dan kehendak pihak-pihak tertentu. Pembelajaran sejarah di sekolah, dilihat dari tujuan dan penggunaannya, sejarah dapat dibedakan atas sejarah empiris dan sejarah normatif. Sejarah empiris menyajikan substansi kesejarahan yang bersifat akademis. Sejarah normatif menyajikan substansi kesejarahan yang dipilih menurut ukuran nilai dan makna yang sesuai dengan tujuan yang bersifat normatif, sesuai dengan tujuan pendidikan Djoko Suryo, 1991.