Perkembangan Pendidikan pada Masa Pendudukan Jepang

65

3. Perkembangan Pendidikan di Pemerintahan Sukarno

Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975,1984, 1994, 2004, dan 2006. Hal ini sebagai bagian dari dinamika perkembangan pendidikan di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka dalam pendidikan dikenal beberapa masa pemberlakuan kurikulum yaitu kurikulum sederhana 1947-1964, pembaharuan kurikulum 1968 dan 1975, kurikulum berbasis keterampilan proses 1984 dan 1994, dan kurikulum berbasis kompetensi 2004 dan 2006. Secara umum, perjalanan kurikulum sejak kemerdekaan Indonesia, adalah sebagai berikut:  Setelah kemerdekaan RI, pedoman pelaksanaan pendidikan berdasarkan UUD 1945. Atas usul dari Badan Pekerja KNIP, pada bulan Desember 1945 dibentuk Panitia Penyelidikan Pendidikan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan PP dan K. Namun, Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan PP dan K yang pertama , Ki Hajar Dewantara, bertugas hanya dalam waktu kurang dari tiga bulan.  Dalam rangka memperbaiki dunia pendidikan di Indonesia dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan PPK, Mr. Suwandi Menteri PP dan K keempat, tanggal 1 Maret 1946, yang pada intinya ditanamkan bahwa tujuan pendidikan nasional pada masa awal kemerdekaan untuk menanamkan “penananman jiwa patriotisme”.  Menteri PP dan K, Mr. Suwandi berhasil melahirkan sepuluh pasal pedoman untuk mendidik anak-anak dan pemuda agar hormat kepada Tuhan, tanah air, orang tua dan bangsanya. Selanjutnya pada tanggal 12 Mei 1947 Mr. Suwandi membentuk Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia yang diketuai oleh Ki Hajar Dewantara. Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah Leer Plan Bahasa Belanda artinya rencana pelajaran. Istilah Leer Plan lebih popular ketimbang curriculum bahasa Inggris. Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Asas pendidikan ditetapkan Pancasila. Awalnya pada tahun 1947, kurikulum saat itu diberi nama Rentjana Pelajaran 1947. Di tahun 1947 tersebut di Kurikulum Sekolah Rakyat SR yang merupakan pendidikan dasar Sekolah Dasar, 66 kurikulum diartikan sebagai sejumlah pelajaran yang akan diberikan pada kelas satu sampai dengan kelas enam Mas Aboe Dhari Mukayat, 1986: 7. Pada saat itu, kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, sehingga hanya meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. Rentjana Pelajaran 1947 sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat kemerdekaan maka pendidikan sebagai development conformism lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain. Rencana Pelajaran 1947 secara efektif dilaksanakan sekolah-sekolah pada 1950, sehingga terdapat anggapan bahwa sejarah perkembangan kurikulum diawali dari Kurikulum 1950. Bentuknya memuat dua hal pokok: a Daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya b Garis-garis besar pengajaran. Rencana Pelajaran 1947 mengurangi pendidikan pikiran yang diutamakan pendidikan watak, meliputi: a Kesadaran bernegara dan bermasyarakat b Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari c Perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani. Setelah Rentjana Pelajaran 1947, muncul kurikulum berbeda-beda di setiap wilayah Indonesia, khususnya, setelah Perundingan Konferensi Meja Bundar KMB tahun 1949. Sebagai konsekwensi hasil KMB, negara Indonesia berbentuk RIS Republik Indonesia Serikat. Indonesia dibagi menjadi beberapa negara bagian RIS, sehingga terjadi perbedaan-perbedan dalam sistem pendidikan secara nasional. Namun setelah RIS dibubarkan, dan kembali pada NKRI tanggal 17 Agustus 1950, pendidikan disatukan kembali, karena sebelumnya telah terjadi proses dialog untuk menggunakan undang-undang Pokok Pendidikan dan Pengajaran untuk negara kesatuan dialog sudah dimulai sejak 15 Mei 1950. Selanjutnya pada tanggal 30 Mei 1950 dikeluarkan “Pengumuman Bersama” mengenai penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Isinya agar penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di seluruh Indonesia untuk tahun ajaran 19501951 sementara mengikuti sistem pengajaran yang berlaku di Republik Indonesia sampai terjadi perubahan dan penyempurnaan pada tahun 1952.