108
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6
PEMANFAATAN TIK DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta diklat diharapkan mampu mengoperasikan komputer sebagai sumber dan media dalam pembelajaran sejarah dengan baik.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mengoperasikan komputer untuk pencarian informasi melalui media internet, 2. Membuat pengolahan dan penyampaian informasi melalui perangkat lunak
Power Point
C. URAIAN MATERI
1. Pendahuluan
Permasalahan utama pada sistem pendidikan di Indonesia adalah masalah kualitas. Masalah ini antara lain berhubungan dengan pen yediaan
materi dan bahan belajar yang dapat diakses secara luas tanpa dibatasi oleh kendala jarak dan waktu. Apabila kendala ini dapat diatasi maka misi untuk
menerapkan pendidikan sepanjang hayat pada segenap lapisan masyarakat dapat diwujudkan. Dalam mewujudkan hal ini dibutuhkan perubahan pada
paradigma proses pembelajaran yang telah diterapkan selama ini Ali, 2004. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan terjadinya
pergeseran orientasi belajar dari outside-guided menjadi self-guided dan dari knowledge-as-possesion menjadi knowledge-as-construction. Inovasi dalam
teknologi yang digunakan untuk proses belajar tidak pernah berhenti. Pendidik selalu mencoba untuk mengembangkan teknologi yang dimanfaatkan dalam
kegiatan pembelajaran dan memperbaiki kelemahan yang ditemukan. Dukungan dari pemerintah, terutama dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan Nasional merangsang beberapa universitas di Indonesia untuk melakukan innovasi pada sistem pembelajaran. Hal ini sejalan
dengan landasan yuridis implementasi teknologi dalam bidang pendidikan e-
109
learning adalah UU Nomor 142005 tentang Guru dan Pendidik menyatakan bahwa “setiap Guru harus dapat memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik”
Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu inovasi yang sedang dikembangkan saat ini adalah inovasi penggunaan teknologi informasi untuk
mendukung pembelajaran
dalam bentuk
e-learning. E-learning
atau pembelajaran berbasis elektronik adalah istilah populer digunakan untuk
menggambarkan penggunaan teknologi dalam pendidikan. Pengembangan e- learning di Indonesia saat ini tampak semakin banyak dilakukan baik oleh
institusi-institusi pendidikan untuk kepentingan intern proses pembelajaran, dan melengkapi pola pembelajaran konvensional yang ada.
Teknologi dalam e-learning dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan kualitas pembelajaran interaktif, dan dukungan pada pelaksanaan
pertemuan tatap muka di kelas blended learning. Melalui e-learning materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, di samping itu
materi yang dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia dengan cepat dapat diperbaharui oleh Pendidik.
Penggunaan e-learning sebagai pembelajaran dapat diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan dan keilmuan, tidak terkecuali ilmu sejarah. Sejarah
terkait dengan masa lampau. Masa lampau berisi peristiwa , dan setiap peristiwa sejarah hanya terjadi sekali. Jadi mengajarkan sejarah adalah mengajarkan
peristiwa sejarah dan perkembangan masyarakat yang telah terjadi. Sementara bahan sejarah adalah produk masa kini berdasarkan sumber sejarah yang ada.
Karena itu dalam mengajar sejarah harus dilakukan dengan lebih cermat, kritis, berdasarkan sumber-sumber, dan tidak memihak atau menurut kehendak sendiri
dan kehendak pihak-pihak tertentu. Pembelajaran sejarah di sekolah, dilihat dari tujuan dan penggunaannya,
sejarah dapat dibedakan atas sejarah empiris dan sejarah normatif. Sejarah empiris menyajikan substansi kesejarahan yang bersifat akademis. Sejarah
normatif menyajikan substansi kesejarahan yang dipilih menurut ukuran nilai dan makna yang sesuai dengan tujuan yang bersifat normatif, sesuai dengan tujuan
pendidikan Djoko Suryo, 1991.