Untuk taraf signifikasi α 0,02 : Untuk taraf signifikasi α 0,05 : Uji Walsh

Harga uji statistik untuk T adalah jika: Tterkecil T α maka H ditolak Tterkecil ≥ Tα maka H diterima Jika ditemukan nilai d i = 0 dua skor dalam pasangan mempunyai nilai yang sama maka selisihnya = 0, maka pasangan ini digugurkan dari analisis sehingga n besar sampel atau banyaknya pasangan yang ada dikurangi banyaknya pasangan dengan d i = 0. Dalam penelitian ini diambil sampel sebesar 15 dari 29 data yang ada dan diolah secara manual dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut : H : tidak terdapat perbedaan pertambahan berat badan BATITA sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan. H 1 : terdapat perbedaan berat badan BATITA antara sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan. Hasil dari pengolahan data menghasilkan :

a. Untuk taraf signifikasi α 0,01 :

Dari hasil selisih data ditemukan satu pasangan yang memiliki d = 0 dan harus dieliminasi sehingga besar n menjadi 14. Didapati T terkecil adalah 0 dan T 0,01 = 13. Oleh karena T T 0,01 maka H ditolak. Ini berarti bahwa terdapat perbedaan berat badan BATITA setelah pemberian makanan tambahan , dalam hal ini berat badan BATITA lebih besar dibandingkan setelah pemberian makanan tambahan.

b. Untuk taraf signifikasi α 0,02 :

Universitas Sumatera Utara Dari hasil pengolahan data didapat jumlah T terkecil adalah 0 dan T 0,02 = 16 untuk n = 14. Oleh karena T T 0,02 maka H ditolak. Ini berarti bahwa terdapat perbedaan berat badan BATITA setelah pemberian makanan tambahan , dalam hal ini berat badan BATITA lebih besar dibandingkan setelah pemberian makanan tambahan.

c. Untuk taraf signifikasi α 0,05 :

Dari hasil pengolahan data didapat jumlah T terkecil adalah 0 dan T 0,05 = 21 untuk n = 14. Oleh karena T T 0,05 maka H ditolak. Ini berarti bahwa terdapat perbedaan berat badan BATITA setelah pemberian makanan tambahan , dalam hal ini berat badan BATITA lebih besar dibandingkan setelah pemberian makanan tambahan. Dari hasil analisis di atas menunjukkan terjadi penolakan terhadap H pada setiap signifikasi dengan besar sampel 14. Hal ini berarti terdapat perubahan berat badan BATITA yang signifikan setelah pemberian makanan tambahan di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalifah tahun 2009.

5.2 Uji Walsh

Uji Walsh adalah metode analisis nonparametrik yang pada umumnya digunakan untuk menguji perbedaan suatu perlakuan pada sampel berpasangan. Dalam analisis ini setiap pasangan diambil selisihnya d yang kemudian diurutkan berdasarkan besarnya mulai dari yang terkecil. Dimulai dengan d 1 = skor beda yang terendah mungkin negatif, d 2 = skor beda kedua dari yang terendah, dan seterusnya. Dengan demikian d 1 ≤ d 2 ≤ d 3 ≤ d 4 ≤ …..d n. Untuk menentukan menolak atau Universitas Sumatera Utara menerima H0 maka digunakan tabel nilai kritis uji Walsh dengan memasukkan harga- harga d yang telah mendapat urutan. Dalam penelitian ini digunakan sampel sebesar 15 dari 29 sampel yang tersedia karena uji ini hanya dapat digunakan pada besar sampel tidak lebih dari 15 sampel. Hipotesisnya adalah : H : tidak terdapat perbedaan pertambahan berat badan BATITA sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan µ 1 = µ 2 . H 1 : terdapat perbedaan berat badan BATITA antara sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan µ 1 0. Hasil dari pengolahan data menghasilkan :

a. Untuk taraf signifikasi α 0,01 :

Dokumen yang terkait

Uji Efektifitas Pemberian Beberapa Pakan Tambahan Penyedap Pada Rodentisida Nabati Ubi Gadung (Dioscorea hispida) terhadap Tikus Sawah Rattus argentiventer (Rodentia: Muridae) Di Laboratorium

4 34 72

Latar Belakang Tidak Meningkatnya Berat Badan Balita Setelah Mendapat Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014

0 33 259

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN ANAK SEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK Perbedaan Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Sebelum Dan Sesudah Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Di SD Negeri Banyuanyar III Kota Surakarta Tahun 201

0 2 15

MODEL PREDIKSI BERAT LAHIR BAYI BERDASARKAN BERAT BADAN IBU SEBELUM HAMIL DAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN PERTRIMESTER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUUWATU TAHUN 2015-2016

0 0 10

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN-PEMULIHAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS (STUDI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JELBUK KABUPATEN JEMBER)

0 0 8

ASUPAN ZAT GIZI, PELAKSANAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT), SERTA PERUBAHAN BERAT BADAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KECAMATAN MAKASSAR JAKARTA TIMUR TAHUN 2014. (STUDI KASUS)

0 0 6

19 PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BISKUIT DAN BAHAN MAKANAN CAMPURAN KELOR TERHADAP BERAT BADAN DAN HEMOGLOBIN Studi Pada Balita Dengan Status Gizi Kurus Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalumpang Kota Ternate Tahun 2015

0 1 10

PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI RELAKSASI BENSON PADA PASIEN HIPERTENSI (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangayu Semarang)

0 0 7

PERUBAHAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN AROMA TERAPI PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATI KABUPATEN KUDUS

0 1 18

UJI BEDA BERAT BADAN SEBELUM DAN SESUDAH PERAWATAN ORTODONTI CEKAT Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 10