e. Akan memberikan nutrien lebih sedikit daripada ASI jika salah dalam
pengolahan makanan sehingga kebutuhan anak tidak terpenuhi. Memulai pemberian makanan tambahan terlalu lambat juga berbahaya, karena :
a. Anak tidak mendapat makanan ekstra yang dibutuhkan untuk mengisi
kesenjangan energi dan nutrien. b.
Anak akan tumbuh lambat bahkan dapat berhenti pertumbuhannya. c.
Risiko mallnutrisi dan defisiensi mikoronutrien meningkat pada anak. Menjelang usia 9 bulan bayi telah pandai menggunakan tangan untuk
memasukkan benda kedalam mulut. Jelaslah bahwa pada saat tersebut bayi sudah siap mengkonsumsi makanan setengah padat. Jika kemudian bayi disapih pada usia 4-6
bulan, tidak berarti karena bayi telah siap menerima makanan selain ASI, tetapi juga karena kebutuhan gizi bayi tidak lagi cukup dipasok hanya oleh ASI. Memang ada
sebagian bayi yang terus tumbuh dengan memuaskan meskipun tidak diberi makanan tambahan. Namun di lain pihak, banyak sekali bayi yang membutuhkan zat gizi dan
energi lebih dari sekedar yang tersedia didalam ASI Arisman, 2004.
2.5 Jenis dan Bentuk Makanan Tambahan
Makanan tambahan yang ideal harus mengandung 1 makanan pokok pangan yang paling banyak dikonsumsi oleh keluarga, biasanya makanan yang mengandung
tepung, seperti beras, gandum, kentang, tepung maizena ditambah dengan makanan lainnya misalnya 2 kacang, sayuran berdaun hijau atau kuning, 3 buah, 4 daging
hewan, 5 minyak atau lemak Arisman, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Cameron dan Hofvander 1983 dalam Arnita 2007 mengatakan, campuran bahan makanan untuk bayi terdiri dari 2 jenis :
a. campuran dasar basic mix terdiri dari serealia biji-bijian atau umbi-
umbian dan kadcang-kacangan. Campuran ini belum memenuhi kandungan zat gizi sehingga masih perlu pendamping zat gizi lainnya,
terutama kebutuhan zat vitamin dan mineral. b.
Campuran ganda multi mix terdiri dari 4 kelompok bahan pangan yaitu : 1.
Makanan pokok sebagai bahan pangan utama dan merupakan sumber karbohidrat lebih dianjurkan berupa serealia
2. Lauk-pauk nabati maupun hewani sebagai sumber protein, misalnya
susu, daging sapi, ayam, ikan, telur, dan kacang-kacangan 3.
Sumber vitamin dan mineral, berupa sayur-sayuran dan buah-buahan yang berwarna terutama hijau dan jingga
4. Pendamping energi berupa lemak, minyak atau gula yang berfungsi
untuk meningkatkan kandungan energi makanan campuran.
Adapun tahapan pemberian makanan tambahan pada bayi adalah sebagai berikut Arnita 2007:
1. Makanan Lumat
Makanan lumat adalah nasi tim atau sering disebut nasi tim halus yang dimasak dan diberikan dalam bentuk halus atau setengah cair yang dapat
ditambahkan dengan lauk-pauk, sayur dan buah yang dilumatkan. Contoh nasi
Universitas Sumatera Utara
tim saring atau nasi tim halus, bubur tepung beras, biskuit yang dilumatkan dengan air atau pisang yang dihaluskan dikerik dengan sendok.
2. Makanan Lembik
Makanan lembik adalah nasi tim atau nasi lembik yang dapat ditambahkan dengan lauk-pauk dan sayuran yang berganti, makanan ini merupakan peralihan
dari makanan lumat menjadi makanan keluarga. Contoh : nasi tim bayi saring, nasi lembek, bubur beras, bubur kacang hijau, biskuit atau pisang dan pepaya.
3. Makanan Padat
Makanan padat atau sering disebut makanan keluarga adalah makanan lengkap berbentuk padat dan diselingi dengan makanan selingan contoh: nasi,
dadar telur, tempe, sayur dan buah, makanan selingan kue nagasari, bubur kacang hijau atau pisang rebus.
2.6 Status Gizi