2.4 Usia Pemberian Makanan Tambahan
Setelah pemberian ASI eksklusif sejak bayi lahir sampai berusia 6 bulan baru dapat diberikan makanan tambahan pada anak sesudah 6 bulan. Setelah usia 6 bulan
baru bayi siap menerima makanan bukan cair, karena gigi telah tumbuh dan lidah tidak lagi menolak makanan setengah padat. Disamping itu, lambung juga telah baik
menerima zat tepung Arisman, 2004. Pemberian makanan yang terlalu dini bagi anak dapat mengakibatkan bahaya
bagi anak tersebut, oleh karena itu dianjurkan agar pemberiannya sesudah usia 4 atau 6 bulan. Pemberian makanan tambahan harus bertahap dan bervariasi. Bahaya yang
mungkin timbul jika makanan diberikan terlalu dini adalah : Arisman, 2004 a.
Makanan tersebut dapat menggantikan ASI sehingga anak akan lebih sedikit minum ASI dan ibupun memproduksi lebih sedikit ASI sehingga
akan sulit untuk memenuhi nutrisi anak. b.
Bayi mempunyai kemungkinan besar untuk diare karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.
c. Anak mendapat faktor perlindung dari ASI lebih sedikit, sehingga risiko
infeksi meningkat. d.
Ibu mempunyai risiko lebih tinggi untuk hamil kembali jika jarang menyusui.
Universitas Sumatera Utara
e. Akan memberikan nutrien lebih sedikit daripada ASI jika salah dalam
pengolahan makanan sehingga kebutuhan anak tidak terpenuhi. Memulai pemberian makanan tambahan terlalu lambat juga berbahaya, karena :
a. Anak tidak mendapat makanan ekstra yang dibutuhkan untuk mengisi
kesenjangan energi dan nutrien. b.
Anak akan tumbuh lambat bahkan dapat berhenti pertumbuhannya. c.
Risiko mallnutrisi dan defisiensi mikoronutrien meningkat pada anak. Menjelang usia 9 bulan bayi telah pandai menggunakan tangan untuk
memasukkan benda kedalam mulut. Jelaslah bahwa pada saat tersebut bayi sudah siap mengkonsumsi makanan setengah padat. Jika kemudian bayi disapih pada usia 4-6
bulan, tidak berarti karena bayi telah siap menerima makanan selain ASI, tetapi juga karena kebutuhan gizi bayi tidak lagi cukup dipasok hanya oleh ASI. Memang ada
sebagian bayi yang terus tumbuh dengan memuaskan meskipun tidak diberi makanan tambahan. Namun di lain pihak, banyak sekali bayi yang membutuhkan zat gizi dan
energi lebih dari sekedar yang tersedia didalam ASI Arisman, 2004.
2.5 Jenis dan Bentuk Makanan Tambahan